Quantcast
Channel: Review | AutonetMagz :: Review Mobil dan Motor Baru Indonesia
Viewing all 226 articles
Browse latest View live

Royal Enfield Classic 350 2022, Modernisasi Sebuah Warisan

$
0
0

AutonetMagz.com – Secara nomenklatur memang Royal Enfield Classic lahir pada 2009 lalu, bisa dibilang cukup muda untuk sebuah nama ‘classic‘. Namun dari segi desain, Classic ini yang mempertahankan identitas ikonik sebuah motor Royal Enfield. Ibarat warisan hidup yang mewarnai skema permotoran dunia, Royal Enfield Classic 350 akhirnya resmi masuk ke Indonesia membawa varian Halcyon, Signals, Dark, dan Chrome. Kami pun berkesempatan untuk menjajal motor ini selama seminggu.

Racikan Klasik Dengan Bumbu Modern Ala Royal Enfield

Kebetulan kami mendapatkan unit tes Classic 350 varian Signals dengan warna Marsh Grey yang jujur, kami sendiri bingung dengan warna yang kadang abu kadang juga hijau tentara. Namun secara komposisi, bentuk Royal Enfield Classic 350 masih serupa dengan generasi terdahulu. Bertahannya topi pet lampu (kecuali Signals), positioning lamp, suspensi serba chrome, velg jari (kecuali Dark), tangki bensin teardrop, knalpot gaya peashooter, dan lampu serba bulat yang semuanya halogen, menegaskan bahwa klasik bukan hanya sekadar nama namun sebuah identitas. Tak lupa, hampir seluruh panel bodi yang kalian lihat adalah plat besi, menjelaskan kenapa Classic 350 kini memiliki berat kosong 195 kg, naik 3 kg dari Classic sebelumnya.

Jika generasi Classic sebelumnya totalitas dalam memberikan fitur “klasik”, kini dengan hadirnya beberapa fitur modern Royal Enfield mulai memberikan kenyamanan lebih. Diantaranya panel instrumen analog yang sekarang berpadu dengan indikator digital, USB charging port, dan dual channel ABS pada kedua rem Bybre-nya. Indikator digital-nya sendiri memuat indikator bensin, odometer, trip A & B, fuel trip (kondisi bensin reserve), jam, dan ecoindicator. Sayang sekali tidak ada indikator posisi gigi layaknya Meteor 350, hanya indikator netral saja. Padahal tombol pengoperasian motornya sendiri persis kepunyaan Meteor lengkap dengan tombol dial untuk starter dan pass beam. Namun overall, secara visual Royal Enfield sukses meracik motor dengan sentuhan modern yang tidak menghancurkan identitas klasiknya.

Semakin Nyaman Tanpa Getaran Berlebih

Kami mencoba Royal Enfield Classic 350 terbaru melewati rute dalam kota hingga luar kota dengan kondisi macet dan elevasi jalan yang beragam. Walau tidak senyaman Meteor 350, posisi riding Classic 350 masih terbilang santai berkat posisi stang yang lebar dan cukup dekat ke badan, jok dengan busa yang tebal, serta footpeg yang sedikit maju ke depan. Beberapa item tersebut membuat rider jadi lebih menyatu dengan motor dengan tidak mengurangi porsi kenyamanan sedikit pun. Manuver sempit melewati kemacetan hingga menikung sedikit rebahan di jalan pegunungan, bisa dilibas dengan sigap dan nyaman.

Nah soal mesinnya apakah masih bergetar? Oh tentu saja tidak, karena Classic 350 sudah memakai mesin seri J1D kepunyaan Meteor 350 yang sudah memakai balancer shaft. Terlebih Classic ini sudah memakai sasis double cradle yang membuat mesin hanya duduk manis di sasis sehingga getaran hampir tidak terasa sama sekali. Cukup ikuti eco indicator saja niscaya motor Royal Enfield terkini bukan lagi sebuah mesin yang bergetar. Output dari mesin 349 cc air-cooledoverstroke-nya sebesar 20,2 bhp @6.100 rpm dengan torsi 27 Nm @4.000 rpm, jelas ciri khas mesin Royal Enfield yang mengandalkan torsi bawah masih dipertahankan.

Mempertahankan desain warisan, fitur yang lebih modern, serta mesin yang lebih apik membuat Royal Enfield Classic 350 2022 sukses menjadi motor yang tetap memancarkan aura klasik dengan kenyamanan sebuah motor modern. Tak ayal motor ini tidak hanya cocok untuk berkendara saat weekend namun juga bisa menjadi teman berkendara melewati kemacetan kota saar weekday. Namun motor bertipe cruiser ini tidak cocok untuk kalian yang mengincar motor berperforma tinggi, Classic 350 lebih diperuntukkan untuk para gentleman dengan riding pace yang cukup santai. Untuk harganya sendiri, varian Halcyon (Grey, Black, Green) dibanderol Rp 105 juta, lalu Signals (Desert Sand, Marsh Grey) Rp 107,9 juta, Dark (Gunmetal Grey, Stealth Black) Rp 109,8 juta, dan Chrome (Bronze, Red) sebagai varian tertinggi seharga Rp 110,4 juta.

The post Royal Enfield Classic 350 2022, Modernisasi Sebuah Warisan first appeared on AutonetMagz :: Review Mobil dan Motor Baru Indonesia.


Volkswagen Akan Luncurkan ID. Buzz : Mobil Ramah Lingkungan

$
0
0

AutonetMagz.com – D izaman yang super canggih, banyak masyarakat yang mengolah barang yang tidak berguna menjadi sebuah barang yang dapat dipakai. Dengan cara mendaur ulang bahan yang tidak terpakai diolah menjadi barang yang sangat keren. Volkswagen mengagetkan dunia dengan berita mereka akan meluncurkan Volkswagen ID. Buzz yang memiliki keunikan yang tidak terpikirkan oleh produsen mobil lainnya.

Volkswagen Yang Unik

Volkswagen akan meluncurkan generasi terbaru dari Volkswagen ID yaitu Volkswagen ID. Buzz. Model dari mobil tersebut sekilas terlihat seperti Volkswagen Bus Classic seperti VW Combi atau VW Dakota versi modernnya. Dengan bentuk yang kotak dengan bagian depan yang sedikit maju membuat mobil tersebut memiliki bentuk yang unik. Pada bagian depan Volkswagen memberikan mata yang sipit agar terlihat lebih futuristik. Dan meminimalisir lubang udara karena mobil tersebut sudah menggunakan mesin bertenaga listrik.

Mobil tersebut memiliki kapasitas baterai 77kWh. Dan uniknya, mobil tersebut memiliki teknologi yang bisa menyimpan listrik yang berlebihan yang didapatkan dari panel surya dari gedung-gedung sehingga dapat mengisi daya cadangan tanpa harus terkena sinar matahari.

Volkswagen ID. Buzz memiliki 2 model yaitu Volkswagen ID. Buzz dan Volkswagen ID. Buzz Cargo. Untuk kedua jenis tersebut tersebut memiliki panjang yang sama yaitu 4,7 meter dengan lebar hampir 2 meter dengan tinggi 1,9 meter. Untuk model kargo hanya memiliki perbedaan tinggi 0.001 meter dari versi yang biasa.

Interior ID. Buzz

Untuk interior dari ID. Buzz tersebut yang sangat unik dibandingkan mobil-mobil lain. Volkswagen menggunakan bahan daur ulang untuk dijadikan bahan utama dari interior mobil tersebut. Panel yang menggunakan bahan daur ulang seperti bagian jok, karpet dan bagian plafon.

Benang yang digunakan interior ID. Buzz menggunakan Sequal yang terbuat dari 10% sampah laut dan 90% botol daur ulang. Itulah mengapa mobil tersebut sangat ramah lingkungan. Dengan begitu, interior dari ID. Buzz tersebut tidak terlihat murah dan masih mengutamakan sisi kemewahannya sehingga tidak terlihat jika bahan yang digunakan sebagian besar terbuat dari bahan daur ulang.

Volkswagen ID. Buzz dikabarkan tidak masuk ke Indonesia. Jika masuk ke Indonesia, tentu harganya akan mahal. Tapi, jika masuk ke Indonesia apakah akan laku? Bagaimana menurut kalian?

The post Volkswagen Akan Luncurkan ID. Buzz : Mobil Ramah Lingkungan first appeared on AutonetMagz :: Review Mobil dan Motor Baru Indonesia.

Lotus Eletre : Nama Resmi SUV Listrik Pertama Lotus!

$
0
0

Autonetmagz.com – Beberapa waktu lalu, Lotus mengumumkan bahwa mereka akan memproduksi mobil listrik SUV. Dan berita pun beredar bahwa pada tanggal 29 Maret 2022, mereka akan merilis mobil listrik pertama dari pabrikan mobil sport asal Inggris tersebut. Awalnya, mobil tersebut diberi nama Type 132, namun Lotus mengumukan bahwa nama untuk mobil tersebut adalah Eletre.

Lotus Eletre – official name for Type 132 electric SUV Image #1436117

Eletre merupakan crossover yang mengusung mesin bertenaga listrik. Lotus juga mengungkapkan bahwa crossover listrik tersebut akan dibangun di atas platform EV modular perusahaan yang disebut Evolution, dan dengan demikian akan menghasilkan tenaga listrik 800 volt untuk pengisian cepat dan paket baterai dengan kapasitas mulai dari 92-120 kWh. Powertrain untuk Eletre telah dikabarkan menggunakan motor ganda, dan dapat menghasilkan tenaga antara 600 hp dan 750 hp tergantung pada varian. Dengan demikian, Eletre juga memiliki jangkauan baterai hingga 600 km dengan pengisian penuh, dan akselerasi 0-100 km/jam dalam waktu kurang dari 3 detik.

Foto dari Eletre ini sudah mulai tersebar. Yang dimana mobil tersebut memiliki desain eksteriornya yang menggunakan gagang pintu pop-out, flush-fitting, yang akan bergabung dengan kamera , serta menghadap ke depan dan ke belakang. Dan kamera juga terdapat pada bagian atas kaca depan. Namun sekilas, crossover tersebut mirip dengan Lamborghini Urus.

Eletre memiliki roda kemudi multi-fungsi segi delapan, instrument cluster, serta strip pencahayaan ambient di seluruh kabinnya. Pembuatan SUV itu sendiri kemungkinan akan dilakukan di China, karena kepemilikan pengajuan paten telah dikaitkan dengan Wuhan Lotus Cars.

Setelah Eletre rilis, akan ada sedan empat pintu yang saat ini diberi kode nama Tipe 133 yang akan diluncurkan tahun depan, dan ini akan diikuti oleh SUV lain di platform ini pada tahun 2025. Sebuah Namun, untuk Eletre itu sendiri, masih belum tau masuk ke Indonesia atau tidak. Melihat kepeminatan mobil listrik di Indonesia yang masih sangat kecil membuat kemungkinan mobil tersebut masuk ke Indonesia cukup kecil. Kalian setuju atau tidak?

The post Lotus Eletre : Nama Resmi SUV Listrik Pertama Lotus! first appeared on AutonetMagz :: Review Mobil dan Motor Baru Indonesia.

All New Honda Civic e:HEV Rilis di Thailand, Banderol 500 Jutaan!

$
0
0

AutonetMagz.com – Honda telah merilis versi terbaru dari salah satu sedan andalan mereka yaitu Honda Civic. Namun ada kejutan baru yang diberikan Honda pada bagian mesin, dimana mesin yang digunakan pada Civic tersebut bertenaga Hybrid atau semi listrik sehingga diberi nama Honda Civic e:HEV. Beberapa waktu lalu, Honda telah merilis mobil tersebut di Eropa, dan kabarnya kini sudah menginjakkan kakinya di kawasan ASEAN.

2022 Honda Civic e:HEV hybrid revealed for Thailand – ASEAN gets sedan with same 2.0L DI, RM144k-RM159k Image #1435296

Harga 500 Jutaan Rupiah

Thailand menjadi tujuan pertama Honda untuk merilis Honda Civic e:HEV baru mereka pada ajang Bangkok International Motor Show 2022. Honda menawarkan 2 type dari Honda Civic tersebut, yaitu RS dan EL+. Tetapi bagi pecinta mesin bensin tidak perlu khawatir, karena varian Civic terbaru ini masih dijual dengan mesin konvensional biasa. Namun untuk yang hybrid terdapat 2 type yang ditawarkan. Untuk type tertinggi dari Civic bermesin hybrid akan lebih mahal dibandingkan dengan type tertinggi dari mesin konvensional. Untuk harga dari Civic e:HEV tersebut berkisar di harga 1.150.000 Bath (Rp. 490.000.000) hingga 1.270.000 Bath (Rp. 543.000.000).

Honda Civic e:HEV mengusung mesin hybrid yaitu perpaduan antara mesin konvensional dengan mesin listrik. Mesin konvensional yang digunakan pada Honda Civic e:HEV ini adalah mesin 2.000cc 4 silinder DOHC Direct Injection Atkinson-Cycle yang digandeng dengan motor listrik bertenaga baterai. Mesin tersebut dapat menghasilkan tenaga 184 PS dengan torsi 315 Nm yang disalurkan ke roda depan. Dan pada motor listriknya, Honda menyelupkan teknologi Inteligent Multi-Mode Drive (i-MMD) yang sebelumnya sudah digunakan pada sejumlah mobil Hybrid Honda lainnya.

2022 Honda Civic e:HEV hybrid revealed for Thailand – ASEAN gets sedan with same 2.0L DI, RM144k-RM159k Image #1435302

3 Mode Berkendara + Honda Sensing

Honda memberikan 3 mode berkendara pada Honda Civic e:HEV tersebut yaitu ECON Mode, Normal Mode, dan Sport Mode. Dari ketiga mode tersebut tentunya memiliki karakter yang berbeda-beda. Selain itu, Honda Civic e:HEV ini juga dilengkapi dengan teknologi Honda Sensing. Teknologi tersebut berguna untuk meningkatkan keselamatan berkendara. Honda Sensing yang ditanamkan dalam mobil ini cukup banyak antara lain Collision Mitigation Braking System (CBMS), Variable Cruise Control atau Adaptife Cruise Control, Road Departure Mitigatio System, Auto High-Beam, hingga Lead Car Departure Notification System.

Jadi, bagaimana menurut kalian? Apakah kalian berharap mobil ini segera mengaspal di Indonesia juga?

The post All New Honda Civic e:HEV Rilis di Thailand, Banderol 500 Jutaan! first appeared on AutonetMagz :: Review Mobil dan Motor Baru Indonesia.

Mitsubishi Akan Luncurkan Next Gen Colt Tahun Depan, Kembaran Renault Clio!

$
0
0

AutonetMagz.com – Masih banyak orang yang berfikir bahwa Colt tersebut adalah Mitsubishi Colt yang berbentuk pick up yang sering digunakan untuk mengangkut sayur. Namun, di Jepang nama Colt digunakan untuk sebuah mobil compact yang merupakan salah satu hatchback disana. Kira-kira bagaimana ya bentuknya?

Mitsubishi Colt merupakan salah satu hatchback asal Jepang yang memiliki bentuk sangat ramping. Kabarnya, Mitsubishi akan memproduksi versi terbaru dari Colt dengan bentuk body yang hampir sama dengan Renault Clio dan akan menampilkan powertrain hybrid.

Mitsubishi Colt next gen akan menggunakan platform dari CMF-B Clio dan akan diproduksi di Bursa, Turki. Platform tersebut juga akan digunakan pada Nissan Micra, dan Dacia Sandero, serta di beberapa SUV termasuk Renault Captur, Nissan Juke, dan Mitsubishi ASX mendatang yang juga telah dikonfirmasi untuk diluncurkan pada 2023.

Logo Hybrid EV pada Mitsubishi Colt tersebut menandakan bahwa Colt menggunakan mesin yang dilengkapi dengan sistem Hybrid. Kemungkinan besar, hal tersebut akan sama dengan Renault Clio E-Tech dan Nissan Juke Hybrid. Dari beberapa mobil tersebut menggunakan mesin yang sama yaitu 4 silinder 1600cc naturally aspirated yang menghasilkan 94 PS dan torsi 148 Nm, dengan menggandeng 2 motor listrik yang menghasilkan tenaga 49 hp dan 205 Nm. Motor listrik kedua yang berfungsi sebagai HSG (High-Voltage Starter Generator), baterai berpendingin air 1,2 kWh, dan gearbox multi-mode canggih yang menyalurkan tenaga ke roda depan.

Untuk harga yang dibanderol untuk sebuah Mitsubishi Colt masih belum terdengar suaranya. Namun, apakah mobil tersebut akan masuk ke Indonesia? Mengingat Mitsubishi Colt pada zamannya pernah masuk ke Indonesia dengan versi Rally Art namun dimasukkan oleh Importir Umum. Apakah sekarang Mitsubishi Motor Indonesia akan memasukkan Mitsubishi Colt Facelift? kecil sih kemungkinannya. Bagaimana menurut kalian?

The post Mitsubishi Akan Luncurkan Next Gen Colt Tahun Depan, Kembaran Renault Clio! first appeared on AutonetMagz :: Review Mobil dan Motor Baru Indonesia.

Mazda MX-30 Raih Hasil Tertinggi di Crash Test, Ciamik!

$
0
0

AutonetMagz.com – Saat ini, mobil listrik memang tengah menjadi sorotan di pasar otomotif dunia dibandingkan mobil bermesin konvensional. Banyak pabrikan mobil di dunia sedang berlomba – lomba membuat mobil listrik terbaik. Nah, Mazda menjadi salah satu pabrikan yang juga ambil bagian di segmen ini melalui Mazda MX-30. Menariknya, selain menghadirkan terobosan dengan tenaga listrik, mobil ini juga memiliki tingkat keselamatan yang cukup baiik dikelasnya. Yuk kita bahas.

Memiliki Fitur Safety Yang Mumpuni

Mazda MX-30, sebuah mobil listrik yang diproduksi oleh pabrikan asal Jepang ini telah mendapatkan nilai tertinggi pada crash test yang sudah menjadi standar kelayakan mobil. Mobil listrik compact tersebut baru saja mencetak nilai tertinggi pada Program Penilaian Mobil Baru (NCAP) Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA). Mobil tersebut mendapatkan nilai penuh dalam crash test bagian depan dan samping. Mazda MX-30 tersebut memiliki fitur keselamatan yang mumpuni karena dapat memberikan perlindungan yang memadai bagi orang-orang di kursi depan dan belakang yang dimana mobil tersebut memiliki pintu baris belakang yang kecil.

Spesifikasi

Mazda MX-30 sebenarnya telah menampakkan diri di Tokyo Motor Show 2019 silam dan memberikan kejutan bagi banyak pihak. Wajar saja, karena kala itu Mazda nampak tak terlalu berminat dengan segmen EV. Mazda MX-30 yang dijual dilengkapi satu motor listrik yang menghasilkan tenaga 145 PS dan 271 Nm. Crossover penggerak roda depan ini menggunakan baterai lithium-ion 35,5 kWh, yang mampu menempuh jarak hingga 224km. Pengisian daya AC maksimum adalah 6,6 kW, sehingga pengisian penuh dapat dicapai dalam waktu kurang dari enam jam. Untuk eengisian fast charging hanya dibatasi 50 kW.

Kapan mobil ini akan masuk ke Indonesia? Entahlah, bisa dalam waktu dekat, atau malah masih sangat lama. Wajar, karena ekosistem EV di Indonesia masih belum terlalu kuat. Namun, jikalau nantinya Mazda MX-30 dijual di Indonesia, maka Hyundai Ioniq 5 yang baru saja di-launching di Indonesia harus waspada. Bagaimana menurut kalian?

The post Mazda MX-30 Raih Hasil Tertinggi di Crash Test, Ciamik! first appeared on AutonetMagz :: Review Mobil dan Motor Baru Indonesia.

Toyota Akan Produksi Massal GR Corolla Pada 2023 Mendatang, Pengen Beli?

$
0
0

AutonetMagz.com – Beberapa waktu lalu, Toyota memberi kejutan spesial bagi pecintanya melalui kehadiran Toyota GR Corolla. Yap, versi kentjang dari Toyota Corolla Hatchback ini memang telah cukup lama digosipkan dan telah dinanti – nantikan. Masyarakat pun masih menunggu-nunggu berapa harga yang dibanderol untuk sebuah Toyota Corolla GR tersebut. Lantas, kapan mobil ini akan benar – benar diproduksi dan dijual?

Toyota telah mengkonfirmasi bahwa mereka akan memproduksi Toyota GR Corolla sebanyak 8.600 unit saja di seluruh dunia untuk tahun pertama, termasuk yang versi Track Edition. Yap, ini adalah angka yang cukup kecil, mirip dengan Toyota GR Yaris yang barangnya menjadi gorengan di sejumlah negara, termasuk Indonesia. Berharap ingin membeli Toyota GR Corolla? Maaf, anda harus gigit jari sejauh ini. Karena, Toyota akan mengutamakan penjualan ToyotaGR Corolla tersebut ke Amerika Serikat dengan total 6.600 unit yang akan dikirim. Sedangkan 2.000 unit lainnya akan dibagi ke beberapa negara ke seluruh dunia.

Toyota akan memproduksi 1.500 unit untuk Track Edition. Yang mana spesifikasi mobil akan berbeda dari versi Toyota GR Corolla biasa. Namun untuk mesin, tidak mengalami perubahan, sedangkan pada bagian kaki-kaki akan diperlengkapi dengan Limited Slip Differential atau yang biasa disebut LSD. Untuk bagian interior, Toyota akan memberikan jok berbahan suede. Pada bagian eksterior mengalami beberapa perubahan, mulai dari lubang udara pada bagian kap mesin, trim chrome berubah menjadi warna hitam, dan tambahan spoiler belakang. Bagi kalian yang ingin mendapatkan atap berbahan Carbon Fiber, Toyota menyediakan sebagai optional namun hanya pada edisi Track Edition saja.

Juru bicara Toyota mengatakan bahwa pemesanan unit Toyota GR Corolla tersebut bisa menghubungi dealer Toyota yang ada, di Amerika ya sob. Untuk harga, pihak Toyota masih belum menginformasikan harga pasti dari GR Corolla tersebut, namun kisaran harga yang bisa dikeluarkan untuk sebuah hot hatch tersebut mulai dari 30.000 USD atau setara dengan 431 juta rupiah hingga 45.000 USD atau setara dengan 650 juta rupiah. Bagi masyarakat Indonesia yang tertarik untuk membeli GR Corolla tersebut mohon untuk bersabar.

Karena pihak Toyota masih belum menginfromasikan negara mana yang akan mereka tuju untuk menjual GR Corolla tersebut. Tapi, prediksi kami, kecil kemungkinan negara kita akan mendapatkannya. Kira-kira bakal masuk Indonesia gak ya? Dan berapa kira-kira harga GR Corolla jika masuk ke Indonesia nanti?

The post Toyota Akan Produksi Massal GR Corolla Pada 2023 Mendatang, Pengen Beli? first appeared on AutonetMagz :: Review Mobil dan Motor Baru Indonesia.

Lamborghini Berharap Produk Elektrifikasinya Bakal Diterima Pasar

$
0
0

AutonetMagz.com – Siapa yang tak kenal Lamborghini? Pabrikan mobil asal Italia tersebut sangat terkenal di pasar hypercar dunia. Lamborghini telah menciptakan supercar dan hypercar dengan mesin performa tinggi mulai dari V8 hingga V12. Namun, suka atau tidak, dalam waktu dekat Lamborghini akan memasuki pasar mobil elektrifikasi. Lantas, bagaimana dengan respon publik?

Merek mobil supercar ini akan mulai terjun pada pasar mobil elektrifikasi. Salah satu konsep mobil elektrifikasi yang mereka punya adalah Lamborghini Asterion LPI 910-4. Targer mereka kini adalah bisa dengan cepat diterima oleh publik yang sedang menggandrungi mobil listrik yang sedang booming saat ini. CEO Lamborghini, Stephan Winkelmann mengatakan bahwa pelanggan mereka sudah mulai melirik mobil elektrifikasi dari pabrik tetangga. Namun melihat dari beberapa waktu silam bahwa Lamborghini merilis Aventador Ultimate sebagai mobil terakhir mereka yang menggunakan mesin konvensional dan habis terjual dalam waktu sekejap, nampaknya citra ICE pada Lambo masih kuat.

Winkelmann mengatakan bahwa hal tersebut merupakan transisi yang harus dimanfaatkan dengan baik. Yang mana mereka akan menggantikan mesin Aventador dari mesin konvensional 6500cc V12 menjadi Plug-in Hybrid pada generasi selanjutnya. Namun, Winkelmann masih ragu untuk membuat mobil mereka menjadi Full-Battery Hypercar karena menurut mereka model ini masih susah diterima untuk jangka waktu 5 hingga 10 tahun mendatang. Menurut Winkelmann, mobil hybrid atau PHEV tentu akan kalah dengan mobil yang bertenaga full electric. Salah satu nya adalah Lamborghini Urus Electric yang sedang dikerjakan. Kemudian juga generasi mendatang yaitu Lamborghini Espada yang merupakan 4 seater Luxury GT.

Lamborghini tidak munafik, mereka sangat ingin terkenal dengan mesin konvensional mereka yang powerful, tetapi seperti yang dilaporkan awal tahun ini, merek mobil tersebut tampaknya optimis tentang masa depan yang menggunakan syntetic fuel. Namun, Lamborghini juga mendengarkan opini dari publik. Tetapi mereka akan lebih mendengarkan opini dari publik yang bukan konsumen daripada konsumen mereka sendiri. Jadi, bagaimana menurut kalian?

The post Lamborghini Berharap Produk Elektrifikasinya Bakal Diterima Pasar first appeared on AutonetMagz :: Review Mobil dan Motor Baru Indonesia.


Aznom Palladium : Limousine Mewah Berbasis Dodge RAM 1500!

$
0
0

AutonetMagz.com – Aznom Palladium merupakan salah satu mobil yang diproduksi oleh pabrikan mobil asal Italia. Pada tahun 2020, Palladium memiliki chassis yang sama dengan pick-up andalan Dodge yaitu7 Dodge RAM 1500 Limited. Pada saat itu, Palladium menggunakan mesin HEMI V8 5,7 liter twin-turbo yang membuat mobil tersebut memiliki tenaga yang sangat besar. Mobil tersebut dapat menghasilkan 710 PS dan torsi 949 Nm dan dapat melesat dari 0-100km/h hanya dalam 4,5 detik.

Mesin Lebih Besar

Aznom Palladium merupakan mobil raksasa dengan mesin besar. Nah, pada tahun 2022 ini, Aznom melakukan peningkatan pada mesinnya. Yang sebelumnya menggunakan mesin 5700cc V8 sekarang naik menjadi 6400cc V8 dengan menghasilkan tenaga yang lebih besar. Mesin tersebut dapat menghasilkan tenaga maksimal di angka 862 PS dan torsi maksimal 1.050 Nm. Gila kan. Tenaga tersebut disalurkan ke 4 roda atau All Wheel Drive yang mampu menggerakan mobil dari posisi berhenti hingga 100 km/h dengan waktu hampir mendekati 4 detik.

Tidak ada perubahan yang dilakukan pada driveline. Sehingga transmisi otomatis delapan kecepatan yang memiliki rasio pendek dan sistem penggerak semua roda tetap dipertahankan. Mesin tersebut juga dilengkapi teknologi penonaktifan silinder, sehingga seluruh kumpulan silinder dapat dimatikan pada beban rendah untuk menghemat bahan bakar. Palladium juga mengalami upgrade mekanis baru yaitu two air-to-water intercoolers, menggunakan forged pistons, konrod baja H-beam,  reinforced nimonic, camshaft dan driveshaft yang diperbaharuibespoke head gasket, uprated bearings dan high-performance fuel injectors.

Fitur Handling Juga Diperbaharui

Untuk meningkatkan handling dengan power yang sebesar itu, Aznom mengalami perubahan roll cage untuk menambah kerijitan, dan Palladium lebih rendah 30 mm. Rotor rem depan berukuran diameter 408 mm, namun Aznom memberikan optional kepada pelanggan yaitu Carbon Ceramic Brake dengan ukuran 450 mm yang menyatu dengan kaliper 10 pot. Yang tampaknya merupakan rem yang digunakan juga oleh Lamborghini Urus yang merupakan rem terbesar di dunia.

Menjadi Mobil Langka

CEO Aznom, Marcello Meregalli menjelaskan bahwa Aznom Palladium tersebut hanya diproduksi terbatas sebanyak 10 unit. Hal tersebut dikarenakan membutuhkan waktu delapan bulan untuk memproduksi masterpiece tersebut. Mereka meyakinkan bahwa mobil tersebut akan tidak terlihat begitu besar saat dilihat terparkir sendiri. Namun, akan terlihat seperti raksasa jika ada mobil disebelahnya.

Jika kalian ingin memiliki Aznom Palladium tersebut, anda harus mengeluarkan kocek sebesar mulai dari US $ 1,5 juta atau setara dengan 22 Miliar Rupiah. Dan mobil tersebut merupakan salah satu dari empat mobil yang sangat khusus yang datang dari Aznom Automotive. Namun, sangat disayangkan, mobil tersebut memiliki kemungkinan yang sangat kecil untuk dapat melaju di aspal Indonesia. Kira-kira kalian bisa tau ga berapa harga mobil tersebut jika masuk ke Indonesia? Tulis di kolom komentar ya!

The post Aznom Palladium : Limousine Mewah Berbasis Dodge RAM 1500! first appeared on AutonetMagz :: Review Mobil dan Motor Baru Indonesia.

Hyundai Luncurkan Staria Versi Camper Van, Harusnya Cocok Buat Mudik!

$
0
0

AutonetMagz.com – Hyundai Staria terkenal sebagai salah satu executive car asal Korea yang memiliki bentuk yang mirip dengan lawan sekelasnya dari negara seberang, Toyota Alphard. Mobil tersebut memiliki dimensi yang sangat besar dan dilengkapi dengan sliding door dikedua sisi yang memberikan kesan elegan pada mobil tersebut. Tapi, siapa sangka Hyundai merilis Staria yang diperuntukkan untuk camping?

Tetap Mengedepankan Kesan Mewah

Tak nanggung-nanggung, Hyundai membuat Staria dengan model camper yang baru saja rilis di Korea Selatan beberapa waktu lalu. Model mobil ini diberi nama Hyundai Staria Lounge Camper 2022. Mobil tersebut menjadi pesaing dari mobil produksi benua sebrang, Volkswagen California yang merupakan mobil van bawaan pabrik.

Tersedia 11 kursi di dalamnya, namun dapat dijadikan sebuah rumah liburan yang bisa dibawa kemana-mana dengan bagian atap pop-out dan tenda yang bisa dibuka dan memiliki lampu. Tanpa mengurangi kemewahannya, Staria Lounge Camper tersebut disediakan fitur yang serba elektrik. Atap pop-out tersebut juga mengangkat secara otomatis untuk menciptakan ruang kecil bagi dua orang untuk tidur di kasur tiup. Seluruh atap dapat menyala di malam hari untuk membantu memfasilitasi perjalanan larut malam di tempat yang tidak ada lampu.

Interior Bisa Nampung Banyak Orang

Staria Lounge Camper ini memiliki opsi 4 maupun 11 kursi, yang tentunya dapat menampung banyak orang. Tapi siapa sangka kursi sebanyak itu bisa dilipat dan digunakan untuk tidur. Staria Lounge Camper juga terdapat layar kontrol lipat 12,1 inci yang dapat mengelola sistem seperti pencahayaan mobil, atap pop-out elektrik, atau fitur lainnya.

Hyundai Staria Lounge Camper dilengkapi dengan tangki air 70 liter dan tangki air limbah 40 liter. Layaknya mobil camper, Staria ini juga dilengkapi dengan kulkas dan wastafel built-in. Tidak hanya itu, meja geser yang dapat ditarik keluar untuk menyiapkan makanan, bahkan kelambu untuk mengusir serangga pun juga pada mobil tersebut.

Untuk masalah harga dari Staria Lounge Camper di Korea Selatan adalah 49,47 juta won Korea atau setara dengan 570 juta rupiah untuk yang 11-seater, sedangkan Camper four-seater di harga 68,58 juta won atau setara dengan 790 juta rupiah. Harusnya, mobil ini sangat cocok untuk kendaraan mudik, sayangnya tak ada rencana dari Hyundai untuk memperkenalkan mobil ini di Indonesia. Jadi, bagaimana menurut kalian? Ada owner Staria yang ingin memodifikasi kendaraanya jadi seperti ini?

The post Hyundai Luncurkan Staria Versi Camper Van, Harusnya Cocok Buat Mudik! first appeared on AutonetMagz :: Review Mobil dan Motor Baru Indonesia.

Seminggu Bersama Honda BR-V #1 : Aslinya Lebih Menarik Daripada Fotonya

$
0
0

Surabaya, AutonetMagz.com – Segmen mobil dengan komposisi 7 seater memang tetap menjadi primadona di pasar Indonesia. Oleh karenanya, setiap pabrikan nampak ingin mencicipi manisnya marketshare di segmen 7 seater, termasuk Honda. Nah, produk 7 seater terbaru mereka adalah All New Honda BR-V. Mobil ini kini menjadi jagoan tunggal mereka di pasar 7 seater kelas low karena Honda Mobilio yang harus ‘ditumbalkan’ menjadi 1 tipe saja pasca chip shortage. Dan kali ini, tim AutonetMagz di Surabaya mendapatkan kesempatan untuk mencoba langsung All New Honda BR-V selama seminggu penuh. Bagaimana rasanya berkendara dengan All New Honda BR-V? yuk kita bahas.

Sebelumnya, tim AutonetMagz ingin mengucapkan terima kasih pada PT Istana Mobil Surabaya Indah (IMSI) atau lebih dikenal sebagai Honda Surabaya Center (HSC). Unit All New Honda BR-V yang kami gunakan merupakan milik HSC selaku main dealer dari Honda di kawasan Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara. Nah, akan ada banyak bahasan mengenai pengalaman berkendara dengan All New Honda BR-V yang kami tuangkan dalam beberapa artikel. Dan di artikel kali ini, bahasan akan kami mulai dari bentuk fisik All New Honda BR-V. Yap, fisik tetaplah penting walaupun ada pepatah yang mengatakan dont judge the book by it’s cover. Mengapa? Karena dari mata akan turun ke hati, baru ke tangan untuk tanda tangan SPK. cekidot.

Eksterior : Mending Lihat Aslinya, Tapi…

Banyak yang berpendapat bahwa desain baru dari All New Honda BR-V terlihat ‘main aman’. Well, kami malah melihatnya dari sisi yang berbeda. Desain baru All New Honda BR-V makin menegaskan bahasa desain baru dari Honda yang makin diperkuat dengan bocoran All New Honda CR-V di China. All New Honda BR-V memiliki wajah depan yang nampak cukup minimalis, dengan lampu depan LED khas Honda dan ornamen krom melintang di sisi atas grille-nya. Tak ada tarikan – tarikan tegas di wajah depannya, terlihat lempeng saja. Bagian inilah yang mungkin membuat banyak orang merasa wajah depan All New Honda BR-V kurang ‘wah’ dan terkesan main aman. Tapi, kalian harus melihat langsung mobil ini, dimana desainnya nampak cukup cantik jikalau diperhatikan lebih lama.

Di sisi samping, All New Honda BR-V menggunakan velg dengan model multispoke dan dilabur two tone polish. Bukan sebuah hal yang wah, namun harus diakui bahwa velg dan ban berukuran 17 inci tampak pas di bawah fender All New Honda BR-V. Selain itu, tarikan garis yang tegas di sisi samping juga membuat All New Honda BR-V nampak lebih berkarakter. Berbeda dengan tabrakan garis ala Mobilio yang bisa kita temukan di body samping Old BR-V. Oiya, ornamen silver di side body moulding, handle pintu krom dan juga roof rail silver mempermanis sisi samping mobil ini. Bisa dikatakan All New Honda BR-V termasuk minim krom di bagian ini, sehingga terlihat rapi dan tak lebay.

Pindah ke sisi belakang, bagian ini juga mendapat banyak kritikan dari netizen di Indonesia karena kesannya yang flat. Well, kami setuju dengan hal tersebut, terutama jikalau kita melihat bagian tengah pintu belakang. Lampu belakangnya sebenarnya cukup cantik dengan bentuk 3D dan lampu LED yang mengingatkan kami pada Honda City terbaru. Tak ada rear spoiler di mobil ini, namun atap belakangnya memang sudah dibentuk menyerupai spoiler. Sedangkan antenanya sudah menggunakan model shark fin. Bumpernya juga memadukan warna hitam dan silver. Overall, desain All New Honda BR-V memang tidak neko – neko, sehingga nampaknya bisa disukai oleh orang awam kebanyakan. Satu hal yang kami sayangkan, ternyata All New Honda BR-V tidak sebesar N7X yang dulu terlihat cukup besar di model konsepnya.

Interior : Refine, Tapi Masih Bisa Lebih Baik

Masuk ke interior All New Honda BR-V, satu hal yang langsung kami rasakan adalah “hmm, boleh juga nih”. Yap, ubahan interior dari old model ke All New Honda BR-V nampak sangat drastis, termasuk juga di perbaikan kualitas materialnya. Aura gelap nan sporty langsung terasa saat kita memasuki sisi dalam All New Honda BR-V. Dashboard mobil ini didominasi warna hitam, jok kulit hitam, bahkan atap dan pilar All New Honda BR-V juga diberi warna hitam. Kombinasi ini membuat All New Honda BR-V menjadi satu – satunya LSUV dengan interior bergaya gelap. Untuk kursi penumpang, All New Honda BR-V tipe Prestige HS yang kami gunakan sudah dibalut kulit dengan jahitan berwarna putih. Sayangnya kursi bangku baris kedua dan ketiga masih terasa tipis, walaupun tak setipis model yang lama.

Kalian akan menemukan banyak soft touch di All New Honda BR-V, yang mana merupakan kabar baik. Ada lapisan kulit di door trim dan di dashboard, plus ada console box yang berlapis kulit pula. AC yang digunakan sudah digital, dan ada mode auto. Jadi bukan sekedar mekanismenya yang digital. Untuk head unit, All New Honda BR-V sudah menggunakan model layar sentuh dengan konektivitas Android Auto dan Apple Carplay via kabel. Setir juga sudah berlapis kulit, dan jujur saja, tombol – tombol di setirnya cukup nyaman digunakan dengan material seperti akrilik. Panel instrumen juga informatif, terutama MID yang memiliki konfigurasi cukup lengkap. Hanya saja, sayangnya MID di All New Honda BR-V terbilang kecil.

Ruang baris kedua dan ketiga juga masih mencirikan Honda BR-V, lega dan bisa muat orang dewasa Indonesia kebanyakan. Kabar baiknya, penggunaan material soft touch juga masih ada di pintu baris kedua. Selain itu, ada 3 properhead rest di bangku baris kedua dan sebuah arm rest di sisi tengah jikalau hanya digunakan 2 orang saja. AC double blower sayangnya masih menggunakan model lawas yang ada di pilar B. Mekanisme one touch tumble di All New Honda BR-V juga memudahkan pengguna baris ketiga untuk keluar masuk, dan mekanisme ini juga memiliki sistem pegas. Di bangku baris belakang, penumpang masih mendapatkan proper headrest dan seat belt, serta kursi yang bisa recline 1 step. Oiya, ada power outlet juga lho. Sayangnya, kursi baris ketiga ini bisa dikatakan sangat tipis.

Baca Juga : Seminggu Bersama Honda BR-V #2 : Fun To Drive & Suspensi Lebih Enak

Nah, itulah sedikit gambaran dari unit All New Honda BR-V yang kami gunakan di Surabaya selama 1 minggu. Artikel berikutnya akan membedah bagaimana impresi berkendara All New Honda BR-V dan bagaimana penggunaan Honda Sensing di LSUV ini. Bagaimana menurut kalian?

Gallery Foto: Seminggu Bersama Honda BR-V #3 : Gallery Foto

The post Seminggu Bersama Honda BR-V #1 : Aslinya Lebih Menarik Daripada Fotonya first appeared on AutonetMagz :: Review Mobil dan Motor Baru Indonesia.

Seminggu Bersama Honda BR-V #2 : Fun To Drive & Suspensi Lebih Enak

$
0
0

Surabaya, AutonetMagz.com – Masih melanjutkan bahasan tim AutonetMagz yang mendapatkan pinjaman All New Honda BR-V dari PT Istana Mobil Surabaya Indah (IMSI) alias Honda Surabaya Center (HSC). Setelah di artikel sebelumnya kami membahas mengenai impresi eksterior dan interior mobil ini, maka kali ini kami akan membahas impresi kami saat kami menggunakan mobil ini selama 1 minggu. Nah, FYI, unit All New Honda BR-V yang kami gunakan adalah tipe tertinggi yaitu Prestige Honda Sensing dengan transmisi CVT. Selama pengetesan, kami menggunakan bahan bakar RON 90 untuk unit ini. Cekidot.

Enak Disetir, Khas Honda Banget

Pertama kali duduk di belakang kemudi All New Honda BR-V, kesan pertama yang kami rasakan adalah posisi berkendaranya yang commanding. Yap, ini sebuah hal yang wajar karena All New Honda BR-V dihadirkan sebagai sebuah LSUV. Pengaturan kursi di mobil ini juga cukup lengkap, Sayangnya, pengaturan setir di All New Honda BR-V hanya tilt saja, belum teleskopik. Oiya, bagian interior yang tersentuh tangan di mobil ini sudah dilapisi bahan kulit, sebuah improvement yang positif dari old model walaupun sebenarnya hal yang sama juga dimiliki rival – rivalnya. Mulai berkendara dengan All New Honda BR-V, kami merasakan mobil ini ternyata punya handling yang cukup asyik. Setir mobil ini punya respon yang baik sehingga mobil terasa ‘nurut‘ saat kita bermanuver.

Handling mobil ini nampaknya bisa jadi modal utama untuk menggaet konsumen yang memang driving enthusiast. Saat kami gunakan di dalam kota, mobil ini juga cukup sigap walaupun menggunakan velg yang cukup besar dan wheel track yang lebih lebar dari old model. Selain itu, suspensi mobil ini bisa dikatakan jadi poin kedua yang membuat All New Honda BR-V makin menarik. Jikalau kalian pernah mencoba old BR-V, maka kalian bisa jadi jatuh cinta dengan karakter suspensi All New Honda BR-V. Suspensi mobil ini jadi jauh lebih empuk, dan ini terasa saat kami harus melalui jalan tol ataupun jalanan berlubang. Memang bukan yang paling empuk di kelasnya, tetapi perpaduan handling yang sigap dan suspensi yang nyaman ini membuat All New Honda BR-V jadi opsi paling proper untuk kalian yang suka mengemudikan LSUV tapi enggan naik mobil yang gubrak – gubrak.

Mesin 1.500cc i-VTEC DOHC yang digunakan di All New Honda BR-V juga mampu memenuhi kebutuhan penggunaan konsumen kebanyakan. Sayangnya, kami tidak melewati jalanan menanjak untuk melihat peforma mobil ini di tanjakan. Setidaknya, mobil ini terlihat punya tenaga yang cukup mumpuni di putaran menengah hingga atas. Wajar, karena tenaga puncaknya diraih di 6000-an rpm dan torsi puncaknya di 4.000-an rpm. Karakter ini cocok untuk kalian yang banyak menggunakan mobil untuk cruising di jalan tol. CVT yang digunakan di All New Honda BR-V juga terbilang responsif untuk jenis transmisi ini. Lantas, apakah All New Honda BR-V irit? Untuk rute kombinasi dengan bahan bakar RON 90, kami berhasil mendapatkan konsumsi BBM di atas 12 kilometer per liter. Itu pun tanpa gaya berkendara eco driving.

Honda Sensing, Emang Kepake?

Berhubung kami menggunakan unit tipe tertinggi yang sudah dibekali Honda Sensing, maka bahasan ini jelas menarik untuk diulas. Yap, apakah Honda Sensing benar – benar terpakai? Atau hanya sekedar gimmick semata? Jawabannya, tergantung. Tergantung pada perspektif mana dan seberapa perlu kalian menggunakan fitur ADAS ini. Kalau kebutuhan kalian akan ADAS ini cukup besar, maka Honda Sensing akan bermanfaat. Begitu pula sebaliknya. Saat menggunakan All New Honda BR-V, kami tidak pernah menonaktifkan fitur – fitur ADAS yang ada di mobil ini. Malahan, kami cukup sering menggunakan Adaptive Cruise Control walaupun kami berjalan di jalanan perkotaan. So far, ACC cukup memanjakan kami, walaupun sebenarnya kehadiran low speed follow jelas akan makin memudahkan. Sayangnya LSF hanya ada di All New Honda HR-V.

Lane Keeping Assist System dan Road Departure Mitigation System juga berguna maksimal saat kami mengendarai All New Honda BR-V. Surprisingly, sistem di mobil ini mampu membaca marka jalan dengan cukup baik, bahkan di jalanan yang marka-nya menurut kami tak terlalu jelas. Saat mengendarai mobil ini di tol, perpaduan ACC, LKAS dan RDMS membuat kami sangat nyaman dalam berkendara, alias santuy. Walaupun begitu, patut diingat bahwa Honda Sensing bukanlah teknologi autopilot, jadi sistem akan memberi notifikasi setiap beberapa menit sekali supaya driver menggerakkan setir. Oiya, koreksi setir di All New Honda BR-V juga terbilang halus, pun begitu dengan respon ACC-nya saat mengikuti kendaraan di depannya. Fitur lain di Honda Sensing ini adalah Collision Mitigation Braking System yang juga berfungsi cukup efektif untuk memberi warning berupa suara dan display saat ada kendaraan lain di depan.

Oiya, kami pun sempat mencoba sekali fitur CMBS ini saat ada motor nyelonong, dan mobil bisa mengerem sendiri dan membuat kami terhindar dari senggolan. Dan yang terakhir adalah Lead Car Departure Notification yang menurut kami harusnya jadi standar di mobil – mobil di Indonesia. Fitur ini selalu mengingatkan kami saat mobil di depan sudah berjalan, apalagi saat kami sedang fokus pada hal lain saat mobil berhenti, seperti beban hidup misalnya. Walk away door lock juga memudahkan kami saat harus membawa barang dan tak bisa mengunci pintu mobil langsung. Overall, fitur Honda Sensing menurut kami bisa dimaksimalkan saat kalian memahami ataupun membutuhkan fitur – fitur ini. Jangan terlalu mendewakan fitur yang tak akan kalian gunakan. Kalau tak perlu HS? Beli saja tipe non HS, gitu aja kok repot.

Baca Juga : Seminggu Bersama Honda BR-V #1 : Aslinya Lebih Menarik Daripada Fotonya

Nah, itulah pengalaman driving kami bersama All New Honda BR-V selama 1 minggu lamanya. Bahasan mengenai eksterior dan interior bisa kalian temukan di artikel sebelumnya. Dan di artikel berikutnya, kami akan tampilkan hasil photoshoot All New Honda BR-V di beberapa spot di Jawa Timur. Bagaimana menurut kalian?

Gallery Foto : Seminggu Bersama Honda BR-V #3 : Gallery Foto

The post Seminggu Bersama Honda BR-V #2 : Fun To Drive & Suspensi Lebih Enak first appeared on AutonetMagz :: Review Mobil dan Motor Baru Indonesia.

Seminggu Bersama Honda BR-V #3 : Gallery Foto

$
0
0

Surabaya, AutonetMagz.com Masih melanjutkan artikel mengenai All New Honda BR-V, kali ini tim AutonetMagz membawa LSUV andalan Honda ini ke beberapa spot untuk diabadikan gambarnya. Berhubung kali ini tim AutonetMagz tidak membuat video untuk mobil ini, maka silahkan nikmati beberapa foto yang kami lampirkan di bawah ini. Cekidot.

Malang : Area Jalan Dempo / Talang

Lokasi foto pertama berada di kota Malang, lebih tepatnya di kawasan dekat SMAK St. Albertus Malang. Di lokasi ini, kami mengambil beberapa foto dengan latar belakang perumahan yang berusia cukup tua di sekitaran jalan Ijen Malang. Selain itu, beberapa pohon yang menjulang tinggi juga menjadi pemanis yang kontras dengan warna putih dari All New Honda BR-V berplat nomor S7AR ini.

Porong : Lereng Gunung Penanggungan (Tambang)

Setelah puas berfoto di Malang, tim AutonetMagz bergerak ke daerah Porong dimana kami mencari spot di lereng Gunung Penanggungan yang merupakan lokasi tambang. Di lokasi ini, kami mengabadikan lebih banyak gambar All New Honda BR-V, karena jalanan non aspal nampak cukup kontras untuk LSUV ini. Walaupun sebenarnya lokasi ini bukanlah habitat SUV perkotaan seperti All New Honda BR-V, namun perjalanan ke lokasi bisa dilahap dengan mudah oleh LSUV ini.

Porong : Chinalas Land

Di lokasi inilah kami menikmati senja bersama dengan All New Honda BR-V. Secuil jalanan aspal yang ditemani background Gunung Penanggungan dan seleret cahaya senja menjadi sebuah pemandangan yang menyenangkan. Sejumlah lubang yang cukup dalam harus kami lewat saat mencapai lokasi ini, namun sejauh ini tidak menyulitkan All New Honda BR-V untuk mencapai lokasi yang ada di gambar.

Jadi, seperti itulah pengalaman tim AutonetMagz menggunakan All New Honda BR-V milik Honda Surabaya Center (HSC) selama seminggu. Semoga pengalaman yang telah kami tuangkan ini bisa menjadi informasi tambahan bagi kalian yang sedang mempertimbangkan mobil ini. Bagaimana pendapat kalian?

Baca Juga : Seminggu Bersama Honda BR-V #1 : Aslinya Lebih Menarik Daripada Fotonya

Baca Juga: Seminggu Bersama Honda BR-V #2 : Fun To Drive & Suspensi Lebih Enak

The post Seminggu Bersama Honda BR-V #3 : Gallery Foto first appeared on AutonetMagz :: Review Mobil dan Motor Baru Indonesia.

Akhirnya! BMW M4 CSL 2023 Telah Rilis

$
0
0

AutonetMagz.com – Untuk merayakan 50 tahun merk performance mereka, BMW memproduksi mobil coupe andalan mereka dengan performa yang tinggi dan memiliki berat yang sangat ringan yaitu BMW M4 CSL. Mobil tersebut merupakan model yang ekslusif karena BMW memproduksi hanya 1.000 unit untuk seluruh dunia.

Beban Yang Lebih Ringan

BMW M4 CSL tersebut merupakan coupe yang memiliki spesifikasi lebih tinggi dibandingkan dengan M4 Competition biasa. Mobil tersebut telah mencetak waktu tercepat pada sirkuit Nordschleife Nürburgring dengan peroleh waktu 7:20.2 menit untuk menyelesaikan satu putaran. Mobil tersebut dapat mencetak waktu tersebut karena BMW mengurangi bobot hingga 108,8 kilogram dari versi competition. BMW menggunakan material pengganti yang lebih ringan tetapi memiliki ketahanan yang lebih kuat seperti panel plastik yang diperkuat dengan serat karbon pada bagian eksterior dan interior, melepas jok bagian belakang sertia memasang peredam pada bagian belakang dengan bahan titanium.

Mesin Powerful

BMW M4 CSL memiliki performa yang jauh lebih tinggi daripada BMW M4 Competition biasa. M4 CSL menggunakan mesin berkapasitas 3000cc6 silinder segaris yang dilengkapi dengan twin-turbocharged yang menghasilkan tenaga 543 HP yang dimana 40 HP lebih tinggi dibandingkan dengan M4 Competition biasa dan torsi 649 Nm yang berada pada rpm 2.750 hingga 5.950 rpm. Pada M4 CSL tersebut, BMW menaikkan tekanan pada turbo yang mencapai 30,5 psi yanbg dimana selisih 5,8 psi dari versi competition biasa.

Mesin bertenaga tersebut menyalurkan tenaganya ke roda belakang melaluii transmisi M-Steptronic 8 percepatan dengan Drivelogic. M4 CSL dilengkapi dengan paddle shifter dengan bahan serat karbon yang secara otomatif akan mengaktifkan mode manual gearbox yang mempermudah pengemudi untuk memindahkan gigi. Dengan teknologi canggih dari transmisi tersebut, M4 CSL dapat melaju dari 0-100km per jam hanya dalam waktu 3,6 detik, dari 0-200km per jam hanya dalam waktu 10,5 detik. Mobil tersebut memiliki batas kecepatan maksimum hingga 307km per jam yang sebenarnya bisa lebih cepat lagi jika batas kecepatan tersebut dihilangkan.

Dengan performa mesin yang tinggi, BMW juga menggunakan sistem keamanan yang canggih. BMW menggunakan M-Ceramic Carbon Brake System yang tidak hanya untuk meringankan beban mobil, tetapi juga dikenal sebagai rem yang lebih baik dibandingkan rem biasa.

Interior Yang Ekslusif

Pada M4 CLS, BMW hanya memberikan dua kursi ringan, tetapi itu bukan kursi BMW biasa. BMW merancang kursi full bucket M Carbon secara eksklusif dengan mempertimbangkan track driving. Mereka tidak memiliki pengaturan bentuk badan, penyesuaian daya, dan pemanasan. Namun, BMW menawarkan kursi bucket M Carbon berpemanas dengan penyesuaian daya lengkap sebagai opsi tanpa biaya jika kursi standar agak terlalu ekstrem.

Jok full bucket M Carbon dibalut dengan kulit Merino hitam dengan sisipan Alcantara merah, dengan bagian samping yang menonjol untuk menahan pengemudi saat body roll, dan dilengkapi dengan sandaran sudut tetap. Jika anda ingin menyesuaikan ketinggian, anda memerlukan bengkel dan penggunaan linkage sekrup tiga tahap. Untungnya, pengemudi dapat melakukan penyesuaian depan dan belakang dengan tuas manual di tepi depan kursi. Minimnya kursi belakang membuat ruang untuk menyimpan dua helm.

BMW juga menggunakan CFRP untuk atap double-bubble, yang membantu mengurangi berat badan mobil secara keseluruhan dan menurunkan pusat gravitasi mobil. Itu adalah salah satu keunggulan besar dari mobil tersebut. BMW juga memperkuat dudukan mesin dan transmisi mobil sambil dengan memasang penyangga yang dikembangkan secara khusus yang menghubungkan dua menara penyangga pegas dengan ujung depan.

BMW M4 CSL 2023 tersebut dibanderol dengan harga mulai dari USD140.895 atau sekitar Rp. 2 Miliyar dan tambahan USD995 untuk biaya pengiriman. Mobil tersebut akan mulai diproduksi pada bulan Juli mendatang, namun masih belum diketahui apakah mobil tersebut akan masuk ke Indonesia atau tidak. Tetapi, jika dilihat dari generasi BMW ekslusif sebelumnya, BMW E46 M3 CSL, BMW M2CS, BMW M4 GTS bisa masuk ke Indonesia. Masa ini tidak?

The post Akhirnya! BMW M4 CSL 2023 Telah Rilis first appeared on AutonetMagz :: Review Mobil dan Motor Baru Indonesia.

Ngebut Pakai All New Honda HR-V RS di Sirkuit Mandalika, Karakternya Unik!

$
0
0

AutonetMagz.com | Ditulis Oleh Grady Ewaldo – Ketika kami dapat undangan driving experience dari Honda ke Mandalika, tentunya kami sangat antusias. Tapi begitu tahu bahwa mobil yang akan kami coba adalah Honda HR-V, kami malah jadi bingung. “Kan bukan disana habitatnya Honda H-RV?Anyway, tanggal 23 Mei kemarin kami tiba di Sirkuit Mandalika, Lombok dan lami langsung di-brief mengenai segi teknis dari Honda HRV terbaru. Oiya, yang akan kami coba di Sirkuit Mandalika adalah HR-V tipe RS Turbo.

All New Honda HR-V RS turbo memiliki mesin 1.500cc turbo yang basisnya sama dengan mesin turbo Honda CR-V, Honda Accord, ataupun Honda Civic RS. Hanya saja, mesin ini sudah disesuaikan dengan karakter sebuah Honda HR-V. Tenaganya mencapai 177 PS di 6000 rpm dan torsinya 240 Nm di 1700 hingga 4500rpm. Oke, setelah di brief, kami langsung menuju ke paddock untuk memulai sesi test drive. Ada 2 sesi di acara ini, sesi pertama yaitu Feel the Power, yaitu melakukan solo drag race. Pada sesi ini kami diberi kesempatan untuk membandingkan performa antara All New Honda HR-V RS Turbo dengan pendahulunya, yaitu Honda HR-V 1.8 Prestige.

Ngebut di Mandalika Naik HR-V RS

Pertama kami mencoba Honda HR-V 1.8 Prestige terlebih dahulu. Kami tiba di starting line, lalu suara marshall terdengar sangat jelas dari luar melakukan perhitungan mundur. 3,2,1, Go! Kami langsung menginjak pedal gas sedalam-dalamnya. Suara angin, mesin, dan ban sangat jelas dan kasar terdengar ke dalam kabin, pemilik Honda HR-V lama pasti paham dengan sensasi ini. Kami finish di waktu sekitar 19 detik dengan kecepatan 137 km/jam. Kemudian kami berganti mobil dengan menggunakan All New Honda HR-V RS. Kami tiba di starting line, kemudian kami kesulitan mendengar suara countdown dari marshall, karena All New Honda HRV RS memiliki peredaman kabin yang jauh lebih baik dibandingkan dengan pendahulunya.

Oiya, Honda HR-V tipe RS juga memiliki peredaman kabin lebih baik dibandingkan dengan tipe lainnya seperti S, E, dan SE karena RS memiliki peredam tambahan di bagian atap, bagasi, dan keempat pintu. Oleh karena itu, kami agak terlambat melakukan start. Kami menginjak pedal gas sedalam – dalamnya dan terasa jambakan yang cukup halus, suara yang masuk ke kabin juga lebih minim dan tidak kasar. All New Honda HR-V RS juga memiliki teknologi Step-up shifting control sehingga terasa seperti ada perpindahan gigi seperti layaknya mobil dengan transmisi konvensional. Kami kemudian finish di angka sekitar 17 detik dengan kecepatan 144 km/jam, yang berarti 2 detik dan 7 km/jam lebih cepat dibandingkan Honda HR-V 1.8 Prestige.

Nikung di Mandalika Naik HR-V RS

Lanjut ke sesi ke 2 yaitu cruising the coast. Intinya, cruising di sirkuit mandalika sambil menikmati indahnya pemandangan, sambil mengikuti pace car Honda Civic RS. Tapi kami memiliki ide lain, kami memilih mobil urutan paling belakang, lalu memberi jarak yang lumayan jauh ke mobil depan, supaya kami bisa gaspol dan merasakan performa All New Honda HR-V RS di sirkuit dengan maksimal. Di tikungan pertama, pengereman terasa terukur ditambah dengan teknologi step-down shift control terasa seperti ada bantuan engine brake sewaktu melakukan pengereman. Lanjut ke tikungan ke 2 respon dan akurasi setir terasa akurat, kami dengan mudah mendapatkan apex, hanya saja feedback dan bobot setir agak terlalu ringan menurut kami.

Tikungan ke 3 sampai 9 kami tidak melakukan pengereman sama sekali, body roll lumayan terasa tapi body control dari All New Honda HR-V RS sangat mudah diprediksi dan tidak terjadi gejala understeer. Namun tiba di tikungan 10, kami kurang mengaplikasikan rem, sehingga terjadi overshoot tapi traction control langsung mengintervensi sehingga tidak terjadi understeer. Sisanya, tikungan 11 sampai 17, kami menikmati performa HRV RS yang diatas ekpektasi kami. Oke jadi dari 2 sesi tersebut, kami bisa menyimpulkan kalau All New Honda HR-V RS ini mobil yang unik. Memang tidak seperti karakter honda jaman dahulu yang sangat sporty, suspensinya keras, dan memiliki raungan VTEC yang menggugah adrenalin. Tetapi, All New Honda HR-V RS memilki perpaduan sportiness dan comfortness yang pas.

Memang bukan yang paling lincah dan paling kaku di kelasnya, tapi  justru itu membuat Honda HR-V cocok untuk dipakai harian, ataupun ikut track day saat weekend. Dan pastinya All New Honda HR-V RS memiliki potensi yang besar. Jadi untuk kalian yang suka modifikasi, All New Honda HR-V RS adalah pilihan yang cocok. Dengan demikian, kebingungan kami di awal terjawab sudah. Bagaimana tanggapan kalian?

The post Ngebut Pakai All New Honda HR-V RS di Sirkuit Mandalika, Karakternya Unik! first appeared on AutonetMagz :: Review Mobil dan Motor Baru Indonesia.


Volkswagen Rilis Golf R 20 Years Edition, Versi Terkencang Yang Pernah Diproduksi!

$
0
0

AutonetMagz.com – Volkswagen Golf R merupakan salah satu hot hatch buatan pabrikan asal Jerman, Volkswagen yang menjadi salah satu mobil unggulan mereka. Dan tahun ini tepat 20 tahun VW sudah memproduksi VW Golf dari generasi ke generasi sebagai salah satu mobil hot hatch yang memiliki peminat yang cukup tinggi di pasar otomotif dunia.

Volkswagen Golf R 20 Years Edition tersebut tidak mengalami perubahan yang signifikan dari versi Golf R biasa, tetapi hot hatch tersebut diberikan tenaga yang lebih besar dan beberapa sentuhan lain. Edisi khusus ini menandai dua dekade VW Golf diproduksi sejak peluncuran VW Golf R32 yang pertama kali menggunakan logo R. Dengan mengusung mesin berkapasitas 2000cc turbocharged 4 silinder tersebut, mobil tersebut memiliki tenaga 328 hp, yang mana angka tersebut lebih tinggi 13 hp dari model biasa. Dan mobil tersebut menjadi VW Golf paling bertenaga dari antara VW Golf yang pernah diproduksi sebelumnya.

Volkswagen Golf R 20 Years Edition juga menawarkan teknologi yang disebut Emotion Start. Yang dimana, saat mode tersebut diaktifkan, mesin akan berputar hingga 2.500 rpm untuk menimbulkan suara yang lebih agresif. Tidak hanya itu, model tersebut juga dilengkapi dengan R-Performance yang tidak ada pada Golf R biasa dengan melakukan perubahan pada spoiler bagian belakang, R-Performance Torque Vectoring, hingga Drift Mode.

Mobil tersebut memiliki logo R pada bagian grille, fender, dan bagian bagasi. Kemudian memiliki cover spion yang berwarna biru, namun untuk mobil yang berwarna biru mendapatkan warna hitam biasa. Kemudian badge angka “20” yang terletak di pilar B dan terdapat lampu dengan tulisan “20 R” yang menyorot ke aspal. Mobil tersebut menggunakan velg dengan ukuran 19 inci dengan warna two-tone yaitu hitam dan biru sebagai standar dan warna hitam menjadi optional bagi pembeli. Untuk Interior, Volkswagen Golf R 20 Years Edition tersebut memiliki jok Nappa Leather dengan logo R di bagian atas.

Tidak hanya itu, VW tidak lupa memberikan aksen serat karbon pada trim-trim tertentu seperti di dashboard dan panel pintu untuk mengedepankan kesan racing pada mobil tersebut. Golf R 20 Years Edition tersebut melakukan penjualan ke Eropa, Amerika Utara, dan beberapa negara lainnya pada pertengahan 2022. Namun model tersebut hanya akan diproduksi hingga pertengahan 2023 saja. Akan tetapi, sangat disayangkan mobil tersebut tidak masuk ke Indonesia, karena Volkswagen Indonesia memberhentikan penjualan VW Golf hanya sampai pada versi MK 7.5 saja. Jadi, pupus harapan kalian para pecinta VW Golf untuk memiliki mobil ini.

The post Volkswagen Rilis Golf R 20 Years Edition, Versi Terkencang Yang Pernah Diproduksi! first appeared on AutonetMagz :: Review Mobil dan Motor Baru Indonesia.

Lomba Irit Suzuki Ertiga Smart Hybrid : Seberapa Irit Aktualnya?

$
0
0

Autonetmagz.com – Bertempat di Surabaya mulai 22 hingga 24 Juni 2022, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengadakan media test drive sekaligus lomba irit untuk line up terbaru mereka yaitu Suzuki Ertiga Smart hybrid yang baru saja diperkenalkan untuk umum. Media drive kali ini dimulai di dealer Suzuki Buana Trada (SBT) di daerah Kenjeran pada sore hari dan langsung menuju ke Batu, Malang untuk menginap. Secara total ada 7 unit Suzuki Ertiga Hybrid baru yang digunakan oleh awak media, dengan 4 mobil bertipe automatic dan 3 mobil bertipe manual, dan kami memutuskan untuk menggunakan tipe manual untuk mengeksplor lebih jauh fitur Mild hybrid yang disematkan di mobil terbaru Suzuki ini.

Libas Tanjakan, Dapat 18 kilometer / Liter

Perjalanan dimulai dengan menembus padatnya tol Surabaya – Sidoarjo ke arah selatan pada saat rush hour. Untungnya rombongan menggunakan pengawalan sehingga kami bisa mengeksplor kapan si-ISG (Integrated Stater Generator) aktif membantu kerja mesin. Yang kami temukan, terutama di jalan menanjak, ISG akan membantu kerja mesin ketika mendeteksi bahwa mesin kekurangan tenaga untuk melajukan kendaraan. Jadi, saat menanjak menggunakan transmisi manual, kami bisa menanjak dengan putaran mesin yang cukup rendah, tanpa sampai mesin mengalami stall (mesin mati). Padahal kondisi kopling dilepas sepenuhnya dan gas diinjak halus.

Perjalanan di hari pertama ditutup dengan tibanya di hotel El hotel Kartika Wijaya Batu, dan selama perjalanan kami sempat mencatat skor Fuel efficiency di MID sampai 18 km/liter dengan kondisi menanjak. Hari kedua dimulai dengan persiapan mobil untuk lomba irit, sebelum berangkat dari hotel, mobil diisi penuh menggunakan bensin Pertamax Turbo sampai tepi bibir, lalu disegel agak tidak diutak-atik selama perjalanan. Begitu juga dengan tombol AC yang disegel agar tidak dimatikan di perjalanan, sehingga seluruh mobil yang dites wajib menyalakan AC.

Lomba Irit, Capai 23,8 kilomter / liter

Perjalanan lanjut ke beberapa check point di kota Batu, dan Malang, seperti alun – alun kota, dan restoran untuk makan siang sebelum melanjutkan perjalanan ke Jembatan Suroboyo di Surabaya. Selama perjalanan, karena kami menggunakan transmisi manual, putaran mesin dijaga sebisa mungkin di bawah 2.000 rpm. Bahkan dalam kondisi jalan menurun, kami menetralkan transmisi untuk menghemat bahan bakar. Tercatat di dalam kondisi jalan tol yang lancar di daerah Pandaan, MID mobil sempat mencatatkan konsumsi BBM sampai 32 km/liter yang menurut kami cukup menakjubkan mengingat ini hanya sebuah Mild hybrid. Namun selepas angka tersebut, konsumsi bensin terus meningkat apalagi seiring masuknya kami ke dalam padatnya kota Surabaya.

Tercatat kami mengambil rute yang lebih pendek (namun lebih padat) dengan memberanikan diri menembus tengah kota Surabaya (Via Jalan Ahmad Yani, Urip Sumoharjo, ke arah Tunjungan) ke arah Kenjeran untuk mencapai check point berikutnya. Di check point berikutnya, yaitu di Jembatan Suroboyo, MID sempat menunjukkan konsumsi bbm sekitar 26-an km/liter yang menurut kami amatlah bagus mengingat padatnya rute yang kami tembus di paruh kedua perjalanan ini. Dan puncaknya pada saat pengisian terakhir, kami dapat mencatatkan konsumsi bensin di MID sekitar 23.8 km/l untuk total perjalanan sejauh 133 km.

Full To Full : 21,9 kilomter / liter

Setelah sampai di check point terakhir, maka tim SIS melakukan pengukuran manual, dan mendapatkan konsumsi bensin actual mobil kami sebesar 21.9 km/l atau ada penyimpangan pada MID sekitar 9-10% yang menurut kami amatlah wajar. Selama perjalanan kami merasakan bahwa pengaplikasian ISG justru sangat membantu Ketika dalam kondisi menanjak, karena dalam kondisi menanjak menggunakan transmisi manual, ISG akan membantu mesin untuk menanjak dengan input gas yang minim. Support dari ISG juga membuat minimum putaran mesin tetap terjaga, sehingga konsumsi bahan bakar tetap irit, namun mobil tetap mampu menanjak dengan baik.

Melalui trip ini kami jadi lebih penasaran ingin mencoba Suzuki Ertiga Smart Hybrid ini di penggunaan sehari-hari menembus macetnya kota Jakarta. Mengingat konsumsi bensin yang kami capai ini adalah menggunakan metoda ECO driving yang amatlah sulit untuk diterapkan di kondisi perjalanan harian. Namun capain konsumsi BBM di ajang ini sekaligus menunjukkan potensi mesin Suzuki Ertiga Smart Hybrid yang pada dasarnya sudah irit, dan dapat menjadi lebih irit lagi dengan cara mengemudi yang lebih Eco-Friendly. Jadi, bagaimana tanggapan kalian?

The post Lomba Irit Suzuki Ertiga Smart Hybrid : Seberapa Irit Aktualnya? first appeared on AutonetMagz :: Review Mobil dan Motor Baru Indonesia.

First Drive BMW 218i GranCoupe : Cocok Sebagai BMW Pertamamu!

$
0
0

Surabaya, AutonetMagz.com – Beberapa waktu lalu, BMW Indonesia sempat mengejutkan publik di Indonesia dengan keberanian mereka memperkenalkan BMW 218i dalam bentuk Grancoupe dan dirakit lokal pula. Alhasil, mobil ini menjadi BMW paling affordable yang bisa kalian beli saat ini, bahkan lebih affordable ketimbang BMW X1 sekalipun. Nah, kali ini tim AutonetMagz Surabaya mendapatkan kesempatan untuk mencoba singkat BMW 218i GranCoupe. Lantas, bagaimana rasanya? Yuk ikutin terus artikel ini.

Handling Lincah, Tenaga Cukupan

Saat kami masuk ke dalam kabin BMW 218i GranCoupe, sebenarnya nuansa sebuah BMW memang sudah terasa, walaupun memang tidak semewah seri 3 apalagi seri 5. Kalau diperhatikan, dashboard BMW 218i GranCoupe memiliki desain yang driver oriented, khas BMW. Saat duduk di belakang kemudinya, kami juga bisa merasakan bahwa posisi berkendaranya bisa cukup rendah, khas sebuah sedan atau lebih tepatnya grancoupe. Mulai berjalan, mobil ini terasa sangat lincah. BMW 218i GranCoupe terasa kecil saat bermanuver di padatnya kota Surabaya bagian barat. Setirnya cukup presisi walaupun rasanya memang agak hambar, khas EPS.

Peredaman kabin mobil ini juga tergolong bagus, kalaupun ada suara yang masuk adalah suara kolong saat jalanan tidak terlalu mulus. Bagaimana peformanya? Well, mesin yang digunakan mobil ini adalah mesin 1.500cc 3 silinder turbo yang punya tenaga maksimal 140 hp dan torsi 220 Nm. Saat kami kickdown dari keadaan rolling, masih terasa turbo lag beberapa saat hingga mobil bereaksi. Kabar baiknya, torsi maksimal sudah bisa didapatkan di 1.480 rpm, dimana kami merasa tendangan tenaga baru terasa saat mesin berputar di atas 2.000 rpm. Sayangnya, getaran khas mesin 3 silinder masih tidak bisa disembunyikan rapat – rapat, walaupun pada dasarnya masih lebih teredam ketimbang mobil 3 silinder non premium.

Bisa Jadi BMW Pertamamu

Sebuah fitur yang kami kurang sukai adalah sistem BMW Auto Start Stop yang terbilang cukup sensitif saat akan menyala-matikan mobil. Namun, di sisi lain, sistem auto hold di mobil ini sangat halus, bahkan kesannya seamless. Bagasi di BMW 218i GranCoupe juga terbilang lega, walaupun ruang di bangku baris keduanya tidak terlalu wow. Wajar saja karena mobil ini masuk di segmen mobil kompak. Overall, BMW 218i GranCoupe bisa menjadi opsi yang menarik bagi kalian yang ingin mencicipi sebuah BMW, namun enggan membeli BMW X. Unit yang kami gunakan merupakan pinjaman dari Astra BMW Surabaya, jadi kalian bisa kontak mereka jikalau kepo dengan rasa berkendaranya.

Bagaimana menurut kalian, kawan??

The post First Drive BMW 218i GranCoupe : Cocok Sebagai BMW Pertamamu! first appeared on AutonetMagz :: Review Mobil dan Motor Baru Indonesia.

Fazzio Youth Project : Keliling Surabaya 63 Kilometer Dengan 1 Liter Bensin

$
0
0

Surabaya. AutonetMagz.com – Sebelumnya, kami telah mengabarkan bahwa Yamaha Jatim menggelar sebuah kegiatan bernama Fazzio Youth Project – Hybrid Digital Challenge yang melibatkan tim AutonetMagz. Penulis sebagai perwakilan tim AutonetMagz di Surabaya pun ambil bagian dalam kegiatan ini. Dan di kegiatan ini, tim AutonetMagz berhasil menduduki posisi pucuk sebagai pemenang di kategori Media. Lantas, bagaimana bisa kami memenangkan challenge ini? Tentunya ada banyak faktor, termasuk yang melibatkan sang motor sendiri. Yuk kita bahas.

Kunjungi Jalan Toendjoengan Yang Viral

Tim Yamaha sebenarnya telah menjabarkan bagaimana kriteria penilaian dari challenge kali ini. Ada sejumlah faktor yang jadi nilai penentu. Antara lain adalah konsumsi BBM, jauhnya jarak berkendara, banyaknya lokasi yang dikunjungi (sesuai tema classy), jumlah postingan di media sosial Instagram (Foto dan Reels), serta ketepatan waktu start dan finish. Perjalanan kami mulai dari Yamaha Land yang berada di jalan Panglima Sudirman Surabaya. Yap, kami memulai dari jantung kota Pahlawan, dan kami langsung melipir ke lokasi paling hype seantero Surabaya. Apalagi kalau bukan Jalan Tunjungan. Di jalan Tunjungan terdapat sejumlah cafe bertema youthful dan classy yang bisa kami singgahi. Dan kali ini, kami memilih Ludic Surabaya yang ada di sisi kanan jalan Tunjungan.

Di lokasi ini, kami mengabadikan Yamaha Fazzio dalam bentuk foto dan video, sembari memesan makanan sebagai pondasi untuk menjalani 7 jam challenge. Kongkow sebentar untuk menikmati suasana di Toendjoengan, kami pun memutuskan untuk bergerak ke daerah Surabaya Barat. FYI, kami tidak menerapkan gaya berkendara ecoriding sama sekali di acara kali ini. Mengapa? Karena kami ingin mengunjungi sebanyak mungkin lokasi dan mengabadikan gambarnya. Perjalanan ke Surabaya Barat berjalan cukup lancar, walaupun kami beberapa kali tersendat di traffic light. Mendekati area jalan Diponegoro, kami memutuskan untuk mampir ke Karib Snack & Drinks untuk membeli air mineral. berhubung toko ini unik, kami pun mengabadikan foto Yamaha Fazzio di sini.

Melipir Ke Surabaya Barat

Kami melanjutkan perjalanan ke area G-Walk yang dikenal sebagai salah satu night market terkenal di Surabaya, tapi kami datangnya siang hari bolong. Awalnya, kami ingin mampir ke Bugs Cafe yang dikenal akan koleksi mobil VW-nya. Sayangnya, ternyata cafe tersebut telah berpindah tempat, walaupun koleksi mobil VW-nya masih tertinggal di kawasan G-Walk. Alhasil, kami pun hanya mengabadikan foto Yamaha Fazzio saja di spot tersebut. Kala itu, kami sudah menempuh lebih dari 30 kilometer sebagai hasil berputar – putar di Surabaya Pusat dan bergeser ke Surabaya Barat. Agak kecewa karena destinasinya tutup, kami pun memutuskan kembali ke Surabaya Timur dan menuju ke Ost Coffe di kawasan MERR. Lokasi ini adalah lokasi favorit tim AutonetMagz untuk syuting motor atau sekedar meeting dengan tim.

Di lokasi ini, kami kembali mengabadikan gambar dan video dari Yamaha Fazzio. Kami menghabiskan waktu cukup lama di lokasi ini untuk mengecek hasil foto serta menunggahnya. Setelah itu, waktu menunjukkan pukul 15.30 WIB, dan kami harus segera bergeser kembali ke Yamaha Land. Di perjalanan, kami mampir untuk membeli croffle untuk kudapan bersama tim Yamaha di Yamaha Land (bukan nyogok yaa). Kami pun sampai di Yamaha Land tepat pukul 15.58 WIB, persis 2 menit sebelum batas waktu. Secara total, kami mengunjungi 5 tempat dan jarak tempuh 63 kilometer. Oiya, BBM di Yamaha Fazzio sebelumnya telah diisi oleh tim juri dan disegel. Berapa konsumsi BBM tim AutonetMagz? Untuk 63 kilometer, kami hanya menggunakan 1,07 liter bensin (full to full).

Posisi Pucuk Dengan 58,8 Km/Liter

Yap, 58,8 kilometer / liter adalah angka yang kami dapatkan. Angka tersebut digabungkan dengan 5 lokasi classy yang dikunjungi dan 9 posting di Instagram serta ketepatan waktu kembali. Hal – hal tersebut yang nampaknya membuat tim AutonetMagz berhasil unggul di kegiatan kali ini. Nah, ada sejumlah hal menarik yang kami rasakan selama berkendara dengan Yamaha Fazzio 125 Connected Hybrid ini. Pertama, motor ini lincah dikendarai di jalanan Surabaya, sehingga filtering pun cukup mudah. Kedua, konsumsi BBM-nya cukup menggembirakan, padahal gaya berkendara kami jauh dari kata eco riding. Ketiga, adanya bagasi yang luas membuat perlengkapan kami seperti tripod dan kamera bisa aman di dalam bagasi.

Berikutnya, power outlet di laci kiri berguna untuk mengisi daya smartphone kami, walaupun masih membutuhkan adapter tambahan. Dan terakhir, fitur Y-Connect untuk monitoring informasi kendaraan pun bisa dimaksimalkan fungsinya untuk tracking jarak berkendara dan konsumsi BBM. Hanya saja, kalian perlu refresh aplikasi tiap kali motor mati. Overall, Fazzio Youth Project – Hybrid Digital Challenge kali ini cukup menarik dan membuat kami tertantang. Usaha tidak akan mengkhianati hasil, dan kami berhasil berada di posisi pucuk. Bagaimana menurut kalian?

The post Fazzio Youth Project : Keliling Surabaya 63 Kilometer Dengan 1 Liter Bensin first appeared on AutonetMagz :: Review Mobil dan Motor Baru Indonesia.

Jajal Yamaha Fazzio Hybrid Keliling Jakarta, Enak Dipakai Harian?

$
0
0

AutonetMagz.com – Dalam mengikuti tantangan dari pihak Yamaha Indonesia lewat Yamaha Fazzio Youth Project (FYP) Hybrid Digital Challenge beberapa waktu lalu, kami mendapatkan kesempatan untuk mencoba Yamaha Fazzio untuk mengelilingi Jakarta. Setelah menempuh jarak sejauh 59 km dan mengunjungi 7 lokasi ikonik, inilah impresi kami berkendara dengan Fazzio Connected Hybrid selama 7 jam di jalanan Ibu Kota.

Desain Dan Fitur Penunjang Lifestyle

Membahas soal bentuk rupa, Fazzio terlihat mengadopsi desain ala skutik Eropa yang membulat khas motor retro. Keunikannya terpancar lewat modernisasi desain pada bagian lampu utama serta permainan warna yang atraktif. Desain yang diterapkan pada Yamaha Fazzio Connected Hybrid membuatnya cocok untuk digunakan bersama dengan fashion pengendara-nya. Terbukti saat kami berfoto dengan Yamaha Fazzio, motor tersebut terlihat membaur dengan pengendara juga background foto yang ikonik. Sayangnya spion yang tidak menyatu dengan desain motor keseluruhan serta ban belakang yang sedikit kurang lebar, membuat estetika dari Fazzio sedikit terganggu.

Soal fitur-fitur yang disediakan oleh Yamaha terhadap Fazzio Connected Hybrid, barang bawaan untuk kebutuhan sehari-hari seperti jas hujan, sepatu, dan yang lainnya bisa dilahap dengan mudah oleh bagasi seluas 17,8 L. Masih perlu tempat untuk menaruh botol minum serta smartphone yang dibawa? Tinggal manfaatkan kantung terbuka di bawah kunci kontak keyless dan kantung tertutup di sebelah kiri. Pun di bagian kantung tertutup, kita bisa mengisi daya smartphone karena hadirnya power socket 12 V. Masih butuh tempat untuk menggantungkan barang bawaan? Tenang, masih ada double hook carabiner yang siap menggantungkan barang bawaanmu. Bukan untuk menggantungkan ‘si dia’ loh ya.

Dilengkapi Teknologi Yamaha Y-Connect Dan Blue Core Hybrid

Belum lagi jika membahas fitur Y-Connect yang tersemat pada Fazzio. Lewat fitur yang membuat Yamaha Fazzio Hybrid ini terkoneksi ke smartphone mu, kita bisa mengetahui interval servis penggantian oli dan aki, troubleshooting Fazzio jika ada kendala, lokasi parkir terakhir, menjadikan smartphone kita sebagai indikator takometer dan eco riding, hingga mengetahui riding log yang berisi informasi waktu, rute, jarak, hingga konsumsi bahan bakar tiap perjalanan. Adanya fitur Y-Connect, membuat perjalanan kami mengelilingi Jakarta dengan Yamaha Fazzio serasa ditemani oleh partner berkendara yang pintar.

Namun apakah kepintaran Fazzio dapat diimbangi oleh performa berkendaranya? Terbukti saat mengarungi kemacetan Jakarta, performa mesin Blue Core Hybrid yang memiliki output 8,4 PS di 6.500 rpm dan torsi 10,6 Nm di 4.500 rpm terbukti dapat diandalkan saat kondisi stop n go. Teknologi mild hybrid-nya yang aktif selama 3 detik saat buka gas dari keadaan diam juga berhasil membuat Yamaha Fazzio Connected Hybrid mencetak angka konsumsi bahan bakar sebesar 56,1 km/L dengan gaya berkendara agresif. Cukup unik karena membuka gas dari kondisi diam lebih membutuhkan banyak bensin, namun berkat teknologi Blue Core Hybrid mesin hanya bekerja setelah motor sudah melaju 3 detik dari kondisi diam.

Berbicara segitiga berkendara dengan tinggi pengendara 180 cm, posisi tangan, punggung, serta kaki masih mudah untuk mendapatkan posisi berkendara yang nyaman. Hal tersebut tercapai berkat posisi stang yang lebar dan dekat ke badan, jok empuk, serta dek kaki yang luas dan tidak terlalu tinggi walau posisi aki berada di bawahnya. Namun sayang kenyamanan berkendara sedikit terganggu berkat suspensi yang lumayan keras sehingga saat melewati polisi tidur atau jalanan rusak, Yamaha Fazzio harus sedikit dipelankan jika tidak ingin terpental dari joknya. Itulah impresi berkendara kami dengan Yamaha Fazzio Connected Hybrid mengelilingi kota Jakarta, tertarik untuk memilikinya atau bahkan sudah ada yang punya? Komentar pada kolom di bawah ya.

The post Jajal Yamaha Fazzio Hybrid Keliling Jakarta, Enak Dipakai Harian? first appeared on AutonetMagz :: Review Mobil dan Motor Baru Indonesia.

Viewing all 226 articles
Browse latest View live


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>