Quantcast
Channel: Review | AutonetMagz :: Review Mobil dan Motor Baru Indonesia
Viewing all 226 articles
Browse latest View live

First Impression Review Suzuki Karimun Wagon R GS [with Video]

$
0
0

Review ulasan Suzuki Karimun Wagon R GS LCGCAutonetMagz.com – Di kelas LCGC, persaingan antara varian ultimate tiap model tak kalah sengit dibandingkan segmen-segmen di atasnya, sebut saja Toyota Agya TRD S, Suzuki Karimun Wagon R Dilago dan lain-lain. Namun apa yang ada di benak Suzuki sehingga mereka merilis Karimun Wagon R GS di IIMS kemarin sebagai varian tertinggi?

Entahlah, sepertinya Suzuki ingin menawarkan sebuah varian ultimate yang beda dari yang lain, sebab bila biasanya varian ultimate hanya bermain di penambahan bodykit dan aksesoris saja, Karimun Wagon R GS justru mendapatkan wajah baru yang sangat jarang disuguhkan sebagai menu utama sebuah varian ultimate. Selain itu, apa saja bedanya dengan Wagon R biasa? Mari kita telusuri dalam First Impression Review Suzuki Karimun Wagon R GS bersama AutonetMagz.

Eksterior

Mobil yang di India disebut sebagai Maruti Suzuki Stingray ini memiliki tampilan depan yang terbilang sangat wah untuk ukuran LCGC. Dibanding Karimun Wagon R biasa, varian baru ini memiliki lampu yang lebih sipit dan dihiasi oleh projector lens dan lampu diamond cut di sampingnya.

Lampu projector headlamp mobil Suzuki Karimun Wagon R GS

Ini menjadikan Wagon R GS sebagai satu-satunya LCGC yang dilengkapi lampu projector di Indonesia. Gril depannya pun kini terbuat dari fiberglass dan memiliki desain yang seolah menghubungkan kedua lampu depannya. Grill dari fiberglass transparan ini mengingatkan kita pada mewahnya grill Toyota Harrier terbaru. Di bumper depannya, kita mendapatkan 4 bilah chrome, lebih banyak daripada Wagon R Dilago yang hanya 3 bilah saja.

Sayangnya, perbedaan eksteriornya hanya sebatas rombakan tampilan depan saja, sebab saat melihat bagian samping dan belakang mobil ini, tidak ada perbedaan signifikan antara varian GS ini dan varian lainnya dari Karimun Wagon R. Padahal kami berharap dengan ubahan komplit di bagian depan, mobil ini juga akan di dress-up secara total seperti penambahan bodykit atau desain lampu belakang yang berbeda. Kalaupun ada pembeda, itu hanyalah emblem GS kecil di pintu bagasi.

Velg ori OEM Suzuki Karimun Wagon R GS

Interior

Interior dari Wagon R GS yang telah menjalani operasi wajah ini hanya dilabur warna hitam sebagai pembeda dibanding Karimun Wagon R lainnya. Selebihnya, mulai dari tata letak, kualitas bahan dan desainnya sebenarnya sama saja dengan varian lainnya. Kita masih mendapatkan dashboard yang mengotak dan head unit aftermarket serta pengaturan AC yang minim. Glovebox mobil ini terhitung besar sehingga cukup berguna saat menyimpan barang bawaan, namun jumlah tempat penyimpanan di sekujur kabin mobil ini tidak bisa dibilang banyak.

Ketika mencoba mendapatkan posisi mengemudi yang pas, kita akan dihadapkan pada setir yang posisinya tidak bisa diatur, sehingga kita harus pasrah dengan penempatannya yang permanen. Untungnya, posisi mengemudi ideal untuk orang Indonesia masih bisa didapat.

Karimun Wagon R GS Interior Dashboard

Di panel instrumen, kita masih mendapatkan indikator panduan perpindahan gigi untuk mendapatkan efisiensi terbaik, namun ketika kita menggeser maju jok pengemudi, tuas transmisi akan terasa terlalu mepet dengan jok saat berada di posisi gigi 5 atau mundur. Selain itu, desain tuas transmisinya sebenarnya kurang nyaman untuk digenggam.

Berkat desain mengotak dan atap yang terbilang tinggi untuk sebuah LCGC, Wagon R GS memiliki space kabin yang sangat lega. Enaknya lagi, karena joknya dibuat full size, paha kita akan tertopang sempurna saat kita duduk, meski sayangnya headrest belakangnya hanya dibuat setinggi leher saja dan sandaran joknya tidak dibuat terpisah, melainkan menyatu antara sandaran jok belakang kanan dan kiri.

Posisi duduk di ruang kabin LCGC Suzuki Karimun Wagon R GS

Penumpang belakang Wagon R GS pun masih mendapatkan pembuka jendela dengan engkol pemutar, sebab power window hanya tersedia di depan saja. Namun kita harus maklum, mengingat harga mobil ini sebenarnya cukup terjangkau, jadi jangan terlalu berharap akan fitur yang berlimpah di mobil ini.

Bagasi Wagon R GS sendiri memiliki kapasitas yang cenderung biasa, disebabkan jarak dari roda belakang ke pintu bagasi yang pendek. Bila dibutuhkan, jok belakang bisa dilipat untuk menambah ruang bagasi ekstra. Hal yang cukup merepotkan di mobil ini adalah tuas pembuka bagasi satu-satunya terletak di bawah jok pengemudi, sama seperti Datsun GO Panca.

Bagasi Karimun Wagon R GS

Mesin Karimun Wagon R GS

Mesinnya pun tak ubahnya seperti Karimun Wagon R biasa, masih berkode K10B dengan kapasitas 1.000 cc 3 silinder dengan tenaga 68 PS dan torsi 90 Nm. Finishing di engine bay pun terhitung kurang rapi, terlihat dari pengecatan yang tidak menyeluruh seperti unit berwarna merah marun yang kami coba , namun karena harganya murah, kita harus maklum dan tak bisa komplain akan hal ini.

Mesin LCGC Suzuki Karimun Wagon R GS

Kesimpulan

Dengan kenaikan harga sekitar 2 juta Rupiah, kita bisa mendapatkan wajah baru sebuah LCGC Suzuki yang terbilang mewah dan tampil beda dari LCGC lainnya. Kami rasa penambahan 2 juta untuk operasi wajah ini terhitung murah, sebab bila kita memodifikasi sendiri Wagon R biasa untuk mendapat tampilan seperti ini, mulai dari ongkos membeli lampunya, bahkan kap mesin hingga modifikasinya yang tak sebentar pasti akan menghabiskan lebih dari 2 juta Rupiah, belum lagi finishing bengkel modifikasi biasanya tidak serapi buatan pabrik.

Sayang, varian berwajah rupawan ini tampil polos tanpa dilengapi seperangkat bodykit untuk melengkapi perubahan wujudnya. Alangkah baiknya Suzuki memberikan sentuhan yang mereka lakukan pada Wagon R Dilago pada varian GS agar tampilannya lebih mantap lagi, meski sebenarnya mobil ini sudah cukup bagi mereka yang menginginkan LCGC dengan tampilan termewah di pasaran.

Agar lebih jelas, first impression Suzuki Karimun Wagon R GS ini kami sajikan juga dalam bentuk video.


First Impression Review Suzuki Address FI [Galeri Foto]

$
0
0

Suzuki Address review kelebihan dan kekurangan versi Indonesia by AutonetMagzAutonetMagz.com – Ketika mendatangi gelaran IMOS 2014 di JCC Senayan, sebetulnya kami agak kecewa, sebab di hampir semua booth, tak ada motor yang diselubungi kain sebelum pameran resmi dibuka. Kami sempat berkesimpulan bahwa tak ada peluncuran motor baru di pameran ini, hanya sebatas pameran biasa dan penampilan motor konsep serta display saja. Untungnya, ada secercah harapan di booth Suzuki, sebab kami melihat beberapa motor yang diselubungi kain putih, yang berarti akan ada launching motor baru dari merek berlogo S ini.

Benar saja, Suzuki Motor Indonesia menggunakan kesempatan ini untuk memperkenalkan Suzuki Address yang digadang-gadang sebagai penerus skutik mereka, Nex. Dengan harga OTR Jakarta 13,89 Juta rupiah, Suzuki mengatakan bahwa Address memiliki sejumlah kelebihan dibanding kompetitor lainnya di kelas skutik 110 cc injeksi. Penasaran apa saja yang ditawarkan oleh motor yang mejeng duluan di Intermot 2014 Jerman ini? Yuk kita kupas tuntas motor ini.

Desain Suzuki Address

Sebagai penerus Nex, Suzuki sama sekali tidak meninggalkan jejak desain Nex pada bodi Address, malah kami merasa motor ini agak mirip dengan Yamaha Mio J.

Lampu depan ori Suzuki Address 110 cc

Ubahan dari desain depannya dibanding Nex ada di lampu depannya yang kini pindah posisi ke setang, layaknya Mio J atau motor bebek lainnya.

Lampu sein dan senjanya dibuat menyatu, dengan porsi lampu sein yang lebih besar agar terlihat jelas saat lampu yang berguna untuk isyarat belok ini diaktifkan.

Bentuk desain motor skutik Suzuki Address 110 injeksi

Bila dibandingkan dengan Honda Vario 110 FI, kami merasa garis desain tampak depan motor ini sedikit lebih tajam, namun desain tajam ini masih kurang serasi dengan bentuk headlamp yang cenderung biasa. Sebenarnya tidak terlalu masalah sih, karena ini kembali ke selera masing-masing.

Dilihat dari samping, skuter ini masih terlihat kompak dan tidak terlalu gemuk seperti Honda Spacy. Ini menjadi poin plus bagi kita yang sering berjibaku di kemacetan.

Harga Suzuki Address 110 injeksi skuter matik injection

Sebenarnya, motif stripping yang diberikan Suzuki kepada Address tidak berkesan norak, tapi kami lebih suka tampilan Suzuki Address versi Eropa yang mejeng di Intermot 2014, karena tampil polos tanpa sticker striping, hanya ada logo Address di bodi samping belakang.

Bagi anda penggemar MotoGP, khususnya tim Suzuki, ada Suzuki Address edisi MotoGP dengan balutan stiker ala livery GSX-RR yang keren.

Motor Suzuki Address dengan striping ala MotoGP Suzuki

Lampu belakang motor ini dibuat melancip dengan lampu rem di tengah dan lampu sein di kanan dan kirinya dengan mika transparan. Spakbor belakangnya juga cukup panjang, dengan harapan motor ini tidak akan terlalu banyak mencipratkan air ke pengendara di belakang ketika dibawa saat hujan.

Desain lampu dan body belakang Suzuki Address

Knalpot Suzuki Address juga sudah dilengkapi cover yang sporty, lalu behelnya diberi warna silver. Secara keseluruhan setelah memeriksa kualitas pengerjaan dan bahan dari skutik terbaru Suzuki ini, kami menilai build quality motor ini sangat rapi.

Address menggunakan pelek 14 inci 5-spoke berwarna hitam dengan ban berukuran 80/90 di depan dan 90/90 di belakang, sama seperti Vario dan Spacy.

Cover knalpot skuter matik Suzuki Address

Skutik ini juga dilengkapi rem cakram di depan dan teromol di belakang. Urusan bobot, Address memiliki berat 97 kilogram, yang berarti lebih ringan 2 kilogram daripada Spacy namun masih lebih berat 2 kilogram dibanding Vario, apalagi dibandingkan dengan Mio J yang paling ringan, hanya 92 kilogram saja.

Rem cakram depan Suzuki Address

Spidometer Address memiliki tata letak yang nyaman untuk dilihat, tapi desain font dan aksen spidometernya sendiri menurut kami cenderung simpel dan jauh dari kata sporty secara visual. Kami menganggap kalau Vario 110 FI masih memiliki desain font dan lingkar spidometer yang lebih sporty dibandingkan dengan Address .

Suzuki Address 2015 speedometer fitur

Fitur Suzuki Address

Untuk bersaing di segmen skuter matik Indonesia yang sangat besar pangsa pasarnya, Suzuki tak lupa meningkatkan daya saing Address dengan sejumlah fitur. Contohnya, Address dilengkapi dengan Shutter Key bermagnet untuk menutup lubang kuncinya dari tangan-tangan jahil yang tak bertanggung jawab.

Tapi kunci pengaman ini tak langsung menutup otomatis meski posisi kunci telah di Lock dan kuncinya anda cabut, jadi masih harus ditutup secara manual.

Suzuki Address dengan fitur kunci pengaman magnet

Selain itu, kunci Address bisa berfungsi sebagai tombol pembuka jok ketika kita ingin mengambil sesuatu di bagasi atau mengisi bensin. Tapi sebenarnya Address belum selengkap Vario yang dilengkapi dengan fitur Answer Back System yang cara kerjanya mirip alarm mobil, yang akan membuat motor berbunyi saat kita menekan sebuah tombol. Padahal fitur ini cukup berguna saat kita lupa di mana kita memarkir motor ini.

Headlamp motor ini akan langsung menyala berbarengan dengan hidupnya mesin motor, itulah alasannya kenapa kita tidak menemukan tombol untuk mengaktifkan headlamp di area setang sebelah kanan maupun kiri.

Suzuki Address injeksi auto headlight on AHO fitur

Sayangnya, headlamp motor ini masih terlihat kalah canggih dari Vario 110 FI terbaru yang kini telah dilengkapi lampu LED.

Fitur brake lock untuk rem belakang sangat membantu saat kita berhenti di tanjakan dalam jangka waktu yang lama. Dengan ini, kita tak perlu berlama-lama menarik tuas rem dan membuat jari kita pegal dan lelah, dan mencegah motor nyelonong mundur di tanjakan.

Suzuki Address 110 FI parking brake fitur

Sayangnya, fitur side stand switch masih absen di motor ini seperti halnya Suzuki Nex. Cukup mengejutkan, mengingat fitur safety tersebut sudah jadi standar di kompetitornya.

Di depan pengendara, ada sepasang kantung dengan kapasitas masing-masing 500 ml dan 600 ml, cukup untuk menaruh botol air mineral ukuran kecil. Diantara kedua kantung itu, ada sebuah pengait yang mampu menggantung beban hingga seberat 1,5 kilogram.

Kotak penyimpanan storage Suzuki Address

Oh ya, Suzuki menempatkan aki Address di bawah headlamp, persisnya di antara lampu sein dan kantung depan. Ini membuat kelistrikan Address tetap aman meski kita harus melewati jalanan yang tergenang air cukup tinggi.

Tangki bensin Address memiliki kapasitas yang besar. Dengan kemampuan menampung hingga 5,2 liter bensin, Address unggul 1,5 liter dari Vario yang hanya berkapasitas 3,7 liter ataupun Mio GT dengan kapasitas 4,8 liter, namun masih kalah 0,3 liter dari tangki Spacy yang bisa menampung 5,5 liter bensin.

Kapasitas bagasi Suzuki Address

Nah, di dekat tangkinya ini ada bagasi yang sangat luas untuk ukuran skuter matik 110 cc. Jika menurut anda bagasi Vario terbaru yang 13 liter sudah lega, atau anda bangga dengan bagasi Spacy yang 18 liter, siap-siaplah gigit jari. Address memiliki bagasi sebesar 20,6 liter, dan ini adalah kapasitas terbesar di kelasnya. Helm full face pun bisa masuk dengan mudah dan masih ada sedikit ruang untuk menaruh sarung tangan atau kotak kacamata anda.

Bagasi Suzuki Address muat helm full face dan tas berisi laptop 14 inci

Menurut kami, pengetesan dengan helm full face mungkin terlalu mainstream. Maka dari itu, kami menggunakan sebuah tas berisi laptop 14 inci untuk dimasukan ke dalam bagasinya. Hasilnya? Tas ini mampu disimpan dengan baik dan jok masih bisa ditutup dengan normal. Tapi tidak disarankan menaruh laptop di dalam bagasi ketika berkendara, karena selain suhu panas dari mesin, guncangannya pun dikhawatirkan bisa merusak laptop.

Ergonomi Suzuki Address

Saat dinaiki oleh tester dengan tinggi badan 178 cm dengan kaki yang agak panjang, Address masih tergolong nyaman untuk dikendarai. Suzuki juga mengklaim bahwa floor board Skutik ini lebih lega dari kompetitor. Namun faktanya, ketika saya menaiki motor ini dengan sepatu olahraga yang umumnya berukuran besar dengan ukuran 43 ke atas, ujung depan dan belakang sepatu saya akan mentok, tapi sepertinya tak akan masalah jika kita menggunakan alas kaki lainnya.

Riding position Suzuki Address posisi mengemudi skutik

Ergonomi motor ini juga masih nyaman, termasuk dari segi kenyamanan posisi setang dan posisi berkendara ideal, baik bagi pengendara maupun pembonceng. Joknya pun tergolong tebal meski bagasinya luas, padahal kami kira bagasinya yang luas akan mengorbankan ketebalan jok. Dengan ini semua, sepertinya Address tidak akan membuat kita cepat lelah dalam berkendara, khususnya untuk jarak jauh.

Mesin Suzuki Address

Suzuki masih menggunakan mesin yang sama dengan Suzuki Nex untuk digunakan oleh Address, yaitu mesin 113 cc SOHC berpendingin udara dan sudah mengadopsi Fuel Injection. Alasan penggunaan mesin ini cukup logis, sebab selain untuk mengurangi biaya produksi, mesin SOHC memiliki keunggulan di bobot yang lebih ringan daripada mesin DOHC.

Menurut spesifikasi mesin standar Suzuki Nex, mesin ini bisa menghasilkan tenaga sebesar 9,4 PS dan torsi 8,7 Nm, tapi Address memiliki torsi lebih baik di angka 9,1 Nm. Lebih besar daripada Spacy yang hanya 8,67 PS dan 8,89 Nm, Mio GT yang ada di angka 7,75 PS dan 8,5 Nm atau Vario dengan 8,52 PS dan 8,72 Nm.

Sticker striping MotoGP livery Suzuki Address injeksi

Dengan rasio kompresi 9,4 : 1 , kami menyarankan penggunaan bensin dengan nilai oktan minimal 90 bila anda ingin performa dan efisiensi terbaik dari motor ini.

Di atas kertas, nilai power-to-weight ratio (PWR) Address lebih unggul dibanding Vario maupun Spacy. Coba saja dihitung perbandingan tenaga dan bobotnya, Address menghasilkan angka 0,096 PS/kg, lalu Vario ada di angka 0,089 PS/kg dan Spacy 0,087 PS/kg, sementara Mio GT menjadi yang terbelakang dengan 0,084 PS/kg. Dengan nilai PWR besar, diharapkan akselerasi Address bisa lebih baik dari kompetitornya.

Suzuki mengklaim bahwa Address bisa menempuh jarak 53 kilometer untuk setiap liter bensin. Bila klaim tersebut benar, maka jika dihitung secara matematis, Address siap menempuh jarak sejauh 275,6 kilometer dari kondisi tangki penuh sebelum harus isi bensin lagi.

Mesin Suzuki Address FI injection engine

Sebagai gambaran, figur ini sangat cukup bila kita ingin berangkat dari Bandung dengan kondisi full tank ke Jakarta lalu pergi lagi ke Bogor tanpa harus mampir ke SPBU untuk beli bensin sesampainya di Bogor. Cukup menarik bukan?

Kesimpulan

Setelah meneliti motor ini, kami menilai Suzuki telah berhasil mengatasi beberapa kelemahan yang dimiliki Nex saat mereka membangun Address. Dibandingkan kompetitornya seperti Yamaha Mio J, Honda Vario dan Honda Spacy, kapasitas bagasi Address layak dibanggakan oleh Suzuki untuk mengangkat motor ini sebagai skutik yang praktis. Mesin Nex juga memiliki value yang lebih dibanding motor lainnya, terutama dari segi performa dan klaim konsumsi BBM yang menggiurkan bagi konsumen.

SPG IMOS 2014 Suzuki Angels

Namun ada baiknya Suzuki memperhatikan kekurangan Address pada sejumlah fitur yang mungkin cukup vital, seperti side stand switch dan shutter key yang langsung menutup lubang kunci saat kunci dilepas, mengingat fitur-fitur keamanan tersebut juga menjadi nilai jual yang tak kalah penting.

Dengan harga jual OTR Jakarta sebesar 13,89 juta Rupiah serta pilihan warna merah dan biru, Suzuki Address adalah pilihan terbaik bagi konsumen yang menginginkan skuter dengan kepraktisan tinggi namun tidak memiliki bodi gemuk seperti Honda Spacy, apalagi performa dan efisiensinya terdengar menjanjikan.

Review Suzuki Address FI injeksi 2015 dari IMOS 2014

Belum lagi Suzuki Indonesia akan mengekspor skuter matic ini ke pasar Eropa, Australia dan Jepang, sehingga kita tak perlu sangsi akan kualitas Suzuki Address yang jadi motor global ini. Siapa sangka bila Suzuki Address yang nanti akan wara-wiri di Inggris ternyata buatan Tambun, Bekasi?

Sampaikan komentar anda mengenai skutik ini di kolom komentar!

What we like :

  • Bodi lebih proporsional daripada Nex namun tetap compact
  • Bagasi sangat luas, terbesar di kelasnya
  • Posisi aki tinggi
  • Kapasitas tangki BBM besar
  • Nilai power-to-weight ratio sangat baik

We don’t like :

  • Tidak ada fitur side stand switch
  • Shutter key tidak langsung menutup saat kunci dicabut
  • Desain headlamp kurang selaras dengan bodi
  • Baru tersedia warna merah dan biru saja, warna lainnya masih harus menunggu, termasuk versi MotoGP Edition

Review dan Test Drive Toyota Yaris S TRD Sportivo 2014 oleh AutonetMagz with Video

$
0
0

Review Toyota Yaris TRD Sportivo baru 2014AutonetMagz.com – Sebenarnya sudah lama kami ingin memenuhi keinginan pembaca setia AutonetMagz untuk mereview sebuah Toyota Yaris dalam bentuk video, dan akhirnya sekarang kami bisa mewujudkannya. Kebetulan, Yaris yang di dapat adalah varian termahal, yakni varian S TRD Sportivo matik. Jadi bagaimana impresi kami terhadap hatchback yang bisa membuat anda penasaran, atau apa yang Toyota berikan kepada pembeli Yaris TRD Sportivo setelah membayar 256 juta Rupiah? Ini dia liputan lengkap Toyota Yaris TRD Sportivo ala AutonetMagz

Eksterior

Ketika melihat Yaris baru ini pertama kali, sebenarnya kami agak kaget, karena tak ada satu milimeter pun aura Yaris lama terlihat di bodinya. Sebagai sebuah Toyota yang umumnya memiliki desain yang cenderung biasa supaya bisa diterima semua kalangan, Yaris terbaru tampil lebih sporty dan sepertinya akan menyasar segmen yang lebih sempit, yaitu anak muda yang senang mobil dengan tampilan yang sporty.

Kelebihan dan spesifikasi Yaris TRD Sportivo

Dilihat dari depan, Yaris memiliki tampilan muka yang mirip dengan Mitsubishi Lancer Evolution, terutama karena headlamp dan grilnya yang memiliki bentuk yang nyaris sama. Jadi bila kita melintas di tol, mungkin orang yang sekilas melihat mobil ini dari kaca spion akan terpana sesaat, karena mengira mobil ini adalah sebuah Lancer Evolution. Barulah ketika kita melewatinya, mereka baru sadar bahwa yang mereka lihat hanya sebuah Toyota Yaris saja. Kami bisa berkata demikian karena tak sedikit orang yang menyebut hal serupa.

Bedanya, Lancer Evolution menganut desain shark nose, jadi ia tak perlu kumis untuk melengkapi tampilannya, sementara Yaris ini… Entahlah, meski Toyota mengatakan bahwa Yaris terbaru menganut desain keen look ala Toyota modern, tapi kami lebih suka menyebutnya catfish nose alias hidung lele, sebab sepasang kumis di grilnya menjuntai hingga ke bawah bumper, seperti kumis ikan lele. Untung saja unit tes kami berwarna abu-abu, sehingga kumis ini tak begitu mencolok. Andai saja kita mengambil Yaris G berwarna merah dengan kumis silver, pasti akan lebih mencolok lagi.

Lampu projector headlamp Toyota Yaris TRD Sportivo baru

Headlamp Yaris ini sudah memiliki projector lens, namun belum menggunakan HID ataupun bohlam LED seperti Honda Jazz, dan layaknya varian Toyota TRD Sportivo lainnya, Yaris TRD Sportivo kini sudah dilengkapi dengan seperangkat body kit add-on lengkap mulai dari bumper depan, side skirt, roof spoiler, bumper belakang serta LED DRL (Daytime Running Light) yang otomatis menyala ketika mesin dihidupkan.

Sebenarnya kami agak bingung, kenapa Toyota suka sekali menempatkan DRL di air dam seperti yang terjadi pada Fortuner TRD, Yaris TRD dan kini pada Vios TRD? Sejujurnya, kami lebih menyukai DRL yang diletakkan dekat foglamp seperti Vios TRD Malaysia atau yang menyatu dengan headlamp seperti Toyota Corolla Altis terbaru, namun ini kembali kepada selera masing-masing.

Lampu DRL LED OEM Toyota Yaris TRD Sportivo Side skirt Toyota Yaris TRD bodykit Sportivo 2014 Spoiler belakang asli Toyota Yaris TRD Sportivo 2014 Bodi kit bumper belakang Toyota Yaris TRD Sportivo 2014 Body kit diffuser bumper belakang Yaris TRD 2014 Emblem TRD Toyota Yaris Indonesia 2014

Memasuki bagian sampingnya, sangat jelas kalau Yaris terbaru lebih rendah dan panjang daripada pendahulunya. Kontur atapnya yang bergelombang dimaksudkan untuk meningkatkan aerodinamika mobil ini, dan hal ini juga bisa ditemukan pada Toyota Vios terbaru.

Bila anda mengira panel hitam pada pilar C mobil ini terbuat dari kaca, maka anda keliru. Coba saja diketuk, kita akan segera tahu kalau ini hanya panel plastik yang dilabur warna hitam mengkilap agar terkesan seperti kaca. Berkat panel hitam ini, Yaris seperti memiliki floating roof atau atap mengambang. Cukup unik bukan?

Harga Toyota Yaris TRD Sportivo baru

Stiker TRD Sportivo di dekat side skirt pun merupakan common parts dengan stiker TRD di Vios TRD Sportivo, yang mungkin desainnya bukan kegemaran semua orang. Namun pada beberapa kasus, pemilik Yaris mendapati bahwa stikernya mengalami gejala bubbling yang membuat beberapa bagian menggelembung dan bisa terkelupas (lihat di video). Bila hal ini terjadi, kita bisa mengklaim ke dealer untuk mengatasi masalah ini, atau mungkin bisa melepasnya saja bila kita tak terlalu suka dengan stikernya.

Ada hal baik di sektor roda belakang, sebab seperti Yaris TRD Sportivo yang lama, versi TRD Sportivo terbaru ini tidak kehilangan rem cakram di belakang. Ini cukup menggembirakan, sebab bila kita membicarakan rivalnya seperti Honda Jazz RS, kesan downgrade-nya lebih terasa akibat penggunaan rem teromol di bagian belakang, padahal Jazz RS terdahulu rem belakangnya sudah cakram.

Velg ori oem Toyota Yaris TRD Sportivo

Kini velg Yaris TRD Sportivo berukuran lebih besar, yaitu 16 inci bermotif 8 spoke berwarna gun metal. Bila pendahulunya memiliki ban yang tebal, kini velg tersebut dibalut dengan ban berprofil tipis, yaitu ukuran 195/50 R16 dengan merek Bridgestone Turanza.

Di sektor belakang, kita akan familiar dengan bentuk Nissan Juke, terutama dari desain lampu belakangnya yang membentuk bumerang, mirip-mirip antara Juke dengan Yaris. Roof spoiler TRD Sportivo ini juga dilengkapi dengan emblem, namun di unit yang kami test ini pemasangan emblemnya tidak begitu rapih.

Toyota sudah cukup pintar dalam menghadirkan kesan sporty melalui kehadiran diffuser belakang, tapi kami rasa hasilnya masih kurang greget, sebab diffuser ini tidak ditemani oleh kehadiran muffler cutter yang bisa menambah estetika tampilan mobil ini menjadi lebih sporty lagi.

Ulasan mendalam kelebihan dan kekurangan Toyota Yaris TRD Sportivo

Interior

Interior Toyota Yaris terbaru kini dibangun sama persis dengan Toyota Vios ataupun Limo yang biasa wara-wiri sebagai taksi. Padahal dulu interior Yaris dan Vios dibuat berbeda dengan beberapa diferensiasi detail maupun warna, sehingga menurut kami kesan eksklusif dari Yaris ini berkurang, karena interior seperti ini bisa kita temukan di model lain.

Kini, setiap pengendara Yaris terbaru akan mendapatkan driving position yang lebih sporty dan rendah dibanding Yaris terdahulu. Urusan pengaturan posisi mengemudi, sebenarnya tidak ada yang bisa terlalu dibanggakan. Sliding dan reclining berikut pengatur ketinggian tentunya sudah wajib, tapi Yaris hanya dilengkapi tilt steering, belum telescopic seperti Honda Jazz. Belum lagi soal hilangnya seatbelt height adjuster di mobil ini, padahal fitur ini masih disediakan oleh Toyota Yaris generasi sebelumnya.

Interior Yaris TRD Sportivo

Dengan semi bucket seat, duduk di Yaris terbaru ini terasa lebih mantap dan nyaman berkat adanya bantalan samping yang lebih maju dan tebal. Sayangnya, meski banderolnya sudah menembus angka 250 juta Rupiah, kita hanya mendapatkan jok fabric dengan motif warna merah yang agak pucat. Andai saja jok kulit sudah jadi standar, pasti akan menjadi nilai plus bagi Yaris.

Setirnya kini sudah dilapis bahan kulit berikut aksen jahitan berwarna merah. Bila anda menginginkan hadirnya steering switch control, anda hanya bisa menjumpalnya di varian TRD Sportivo ini, sebab Toyota tidak menyediakan fitur tersebut untuk tipe G maupun E. Bila dibandingkan dengan varian entry level rivalnya seperti Mazda 2 SkyActiv tipe V manual yang sudah dilengkapi fitur tersebut, jelas Yaris terasa kurang memfasilitasi pemiliknya, padahal harga Mazda 2 V manual lebih murah 700 ribu rupiah dari Yaris tipe E manual. Oh ya, kini speedometer Yaris sudah berpindah ke balik setir seperti mobil pada umumnya, tidak lagi di tengah dashboard.

Interior dashboard Toyota Yaris TRD Sportivo

Berbicara tentang kepraktisan, lebih baik jangan berharap banyak mengenai jumlah tempat penyimpanan di mobil ini. Bila kita sudah puas dengan Yaris terdahulu yang storage-nya sangat banyak, boleh jadi kita akan kecewa ketika mengetahui bahwa storage Yaris terbaru jauh lebih sedikit. Glovebox yang dulunya bisa memuat sebuah laptop, kini volumenya menyusut. Ini diperparah juga dengan kehadiran separator kecil pada glovebox yang ditujukan untuk barang-barang kecil seperti pulpen atau pensil.

Selain cup holder di dekat kisi AC, lalu tempat penyimpanan di dekat transmisi dan storage di dekat rem tangan, tak ada lagi storage lebih yang tersedia untuk menyimpan barang bawaan, center console box saja tidak ada. Hal ini mungkin akan sedikit merepotkan bagi penggunanya, terutama wanita yang biasanya membawa banyak benda di mobilnya, bahkan menjadikan mobil sebagai rumah kedua.

Gambar foto detail bahan interior dashboard Toyota Yaris detil seperti kulit

Dashboard Yaris kini menggunakan aksen yang cukup unik, yaitu dengan bahan yang polanya menyerupai kulit dengan imbuhan aksen jahitan artifisial. Bahan ini juga akan kita temukan di area setir dan doortrim, tidak seperti Yaris lama yang doortrimnya dipenuhi dengan bahan fabric, sementara dashboardnya terbuat dari plastik. Spesial untuk varian TRD Sportivo, ada aksen piano black di dashboard bagian penumpang depan.

Fitur

Saat membicarakan apa saja fitur tambahan yang disematkan Toyota pada Yaris terbaru dan dibandingkan dengan Toyota Yaris lama, mungkin mayoritas dari kita sudah bisa menebak, pasti tidak akan bertambah banyak atau cenderung sama saja. Sayangnya, begitulah fakta yang terjadi, fitur pada Yaris baru tidak memiliki perbedaan signifikan dibanding Yaris lama.

Automatic AC otomatis Toyota Yaris

Dibandingkan dengan kompetitor di kelasnya yang sudah memiliki Cruise Control, Traction Control, Stability Control, Hill Start Assist, Smart City Brake Support dan segudang fitur canggih lainnya yang mendukung kenyamanan, keselamatan dan efisiensi mobil, Yaris benar-benar terlihat seperti tidak bisa mengikuti perkembangan teknologi otomotif terkini. Kalaupun ada, itu hanya AC yang dilengkapi mode otomatis dan layar digital serta perubahan metode keyless entry yang mengharuskan pemiliknya memencet tombol di handle pintu untuk membuka kunci.

Toyota berpendapat bahwa pasar Indonesia lebih menginginkan head unit yang canggih ketimbang fitur-fitur tersebut. Daripada penasaran, kami langsung saja menyalakan head unit yang diklaim canggih ini. Pertama kali dinyalakan, kami disambut oleh aplikasi Toyota Move lalu kami memilih menu My Toyota. Di sini, akan ditampilkan info mengenai reminder jadwal service mobil, asuransi, bahkan berita dari berbagai kategori seperti entertainment dan news.

Audio touchscreen Toyota Yaris tipe tertinggi termahal

Ketika mencoba mengoperasikan head unit touch screen ini, kami rasa layarnya masih kurang sensitif dalam merespons sentuhan jari. Terbukti dengan beberapa kali susahnya melakukan sebuah action yang membuat kami harus menyentuh sebuah icon hingga berulang kali, contohnya saat ingin keluar dari aplikasi My Toyota dan kembali ke menu home.

Salah satu fitur yang dibanggakan oleh Toyota dan tak ada di mobil lain adalah air gesture control untuk head unitnya, seperti yang dimiliki oleh smartphone dan tablet terbaru belakangan ini. Ketika kami mengaktifkan sistem air gesturenya, kami malah heran dengan berubahnya layar dengan seketika sebelum kami benar-benar ingin mengujinya.

Sistem navigasi navigation system di head unit Toyota Yaris

Ini sepertinya diakibatkan oleh sensor yang terlalu sensitif dengan perubahan cahaya yang diterima, sehingga ketika terik matahari dan kita masuk ke terowongan, bayangan terowongan akan dianggap sebagai gerakan tangan penggunanya. Saran kami, sebaiknya anda ubah tingkat sensitivitas di pengaturan air gesture menjadi medium atau low, atau sekalian saja tidak usah gunakan air gesturenya dan operasikan head unitnya seperti biasa. Ya, ini adalah fitur tak berguna yang paling keren yang pernah kami jumpai di dalam sebuah mobil.

Mengenai fitur head unitnya, cukup komplit dengan layanan navigasi, radio, koneksi bluetooth, pemutar DVD dan browser internet, namun jangan harap ada kamera parkir di mobil ini. Kualitas suara yang dihasilkan pun lebih baik daripada Yaris lama berkat 6 speaker yang hadir di dalam kabin. Head unit ini juga bisa dihubungkan melalui konektivitas USB, iPod dan bisa membaca SD card.

Akomodasi

Berkat panjang bodi yang bertambah signifikan, kabin Yaris baru ini benar-benar terasa lega, baik di depan maupun di belakang. Terbukti ketika kami mencoba kabin belakang, jengkal tangan test driver kami saja tidak cukup untuk mengukur jarak antara kakinya dengan jok depan yang telah diatur untuk posisi mengemudi orang dengan tinggi badan 170 cm.

Ruang kabin jok belakang Toyota Yaris hatchback

Meski jok depan digeser paling mundur sekalipun, masih ada cukup legroom yang tersisa, demikian pula jarak headroom yang masih terbilang luas untuk orang setinggi 170 cm.

Kini, Yaris bisa digunakan untuk mengangkut 5 orang tanpa ada yang merasa dianaktirikan. Mengapa begitu? Sebab biasanya kursi belakang sebuah hatchback hanya memiliki 2 headrest, Yaris sekarang memiliki 3 headrest, lengkap dengan seatbelt 3 titik yang menjamin keamanan penumpang tengah seperti penumpang di sebelah kiri dan kanannya. Alhasil, penumpang yang duduk di bangku belakang bagian tengah pun bisa merasakan kenyamanan dan keamanan yang sama seperti penumpang lainnya, dan berita baiknya lagi, bangku belakang Yaris sudah berfitur ISOFIX.

Kapasitas ruang bagasi Toyota Yaris

Demikian pula dengan bagasinya. Dengan kapasitas 50 persen lebih besar daripada Yaris sebelumnya, kini bagasi Yaris bisa menyimpan lebih banyak lagi barang bawaan pemiliknya. Hal yang cukup menyenangkan, ban serepnya disimpan di balik bagasi, berukuran full size dan dilengkapi dengan velg yang sama seperti keempat rodanya. Jadi bila kita ingin mengganti ban serep, kita tidak perlu mengganti velgnya juga, maka penggantian ban bisa lebih cepat dan praktis.

Mesin

Sebenarnya mesin Toyota Yaris ini sudah sering dibahas, sebab meski sekarang sudah tahun 2014, Yaris TRD Sportivo yang kami coba masih menggunakan mesin 1NZ-FE yang sejak tahun 2002 tidak mendapatkan perubahan berarti sejak pertama kali diperkenalkan pada Vios generasi pertama, masih dengan tenaga 110 HP dan torsi 140 Nm. Transmisinya juga sama saja, matik 4 percepatan konvensional tanpa teknologi paddle shift ataupun kopling ganda.

Sebenarnya mesin ini tergolong efisien dan memiliki performa yang mumpuni, belum lagi suku cadangnya murah dan mudah didapat. Selain itu, karena digunakan juga oleh Toyota Limo yang menjadi taksi, durabilitas mesin ini tak perlu diragukan. Kita juga tahu bahwa taksi menempuh perjalanan yang cukup panjang setiap harinya, bisa mencapai 100 kilometer lebih. Hasilnya? Sampai detik ini, Limo taksi bermesin 1NZ-FE masih bisa berjalan seperti biasa.

Kelebihan mesin Toyota Yaris TRD 1NZ-FE

Ada dua hal yang sebenarnya amat kami sayangkan. Pertama, air intake Yaris ini dibiarkan terbuka begitu saja, sehingga air bisa dengan mudah masuk, jadi berhati-hatilah untuk tidak menyemprot bagian ini saat kita mencuci mobil atau membersihkan ruang mesin. Kedua, seperti model Toyota lainnya yang sudah-sudah, akinya berukuran kecil dan masih menggunakan aki basah. Jadi bagi para pemilik Yaris, sempatkanlah memeriksa level air akinya secara berkala bila ingin terhindar dari kerusakan.

Driving Impression

Saat berkendara dengan Yaris ini, yang kami komentari pertama kali adalah setirnya yang terasa berat, tidak se ringan hatchback pada umumnya meskipun sudah mengadopsi Electronic Power Steering. Sisi baiknya, ini akan membantu menjaga stabilitas berkendara di kecepatan rendah maupun tinggi.

Dengan dukungan suspensi Yaris TRD Sportivo yang di set lebih keras daripada pendahulunya, body roll yang terdeteksi saat bermanuver termasuk minim. Suspensi ini membuatnya lebih stabil di belokan, namun berimbas pada guncangan yang cukup mengganggu ketika melewati jalanan berlubang atau polisi tidur.

Hal yang paling mudah dikomplain mengenai mobil ini adalah radius putarnya. Untuk melakukan manuver putar balik yang sepele saja, Yaris ini tidak bisa menuntaskannya dalam satu langkah, sebab kita perlu mundur sedikit setelah berputar balik untuk menyelesaikan manuver tersebut, padahal hatchback lainnya bisa melahap tes putar balik dalam satu langkah mudah. Kemungkinan penyebabnya adalah wheelbase yang tambah panjang tidak diikuti dengan penambahan derajat steering angle.

Test drive Toyota Yaris TRD Sportivo Indonesia

Lucunya, ketika kami membuka website Toyota Astra untuk mencari tahu seberapa besar radius putarnya, isi tabel tersebut malah dikosongkan. Jadi, Toyota pun tidak memberi tahu berapa angka persis radius putarnya, entah apa alasannya. Tak ada cara lain untuk mengetahuinya selain mengukur sendiri.

Performa mesin 1NZ-FE di Yaris yang sekarang terasa mengalami penurunan dibanding pendahulunya. Wajar saja, sebab Yaris terbaru ini lebih panjang, lebar dan berat dibanding Yaris lama, sehingga nilai power to weight ratio-nya memburuk. Seharusnya Toyota memberikan tambahan tenaga di mesin ini agar performanya tidak terasa menurun, entah itu dengan teknologi Dual VVT-i atau hal lainnya yang bisa memperbaiki tenaga mobil ini.

Berita baiknya, Toyota telah memperbaiki pedal feel pada Yaris terbaru,sehingga kita bisa menakar seberapa dalam kita harus menginjak gas untuk mencapai kecepatan tertentu. Di Yaris lama, pedal feelnya sendiri cukup aneh, sebab ketika diinjak sedikit, tenaganya langsung terasa menendang namun saat pedal gas diinjak penuh, tidak ada perbedaan performa sama sekali.

Kesimpulan

Melalui review dan test drive Yaris TRD Sportivo ini, kami rasa mobil ini tidak lagi menyasar segmen yang luas, namun menyempit ke arah konsumen yang berjiwa muda yang senang dengan sebuah mobil bertampilan sporty. Yaris TRD Sportivo ini memiliki kelebihan di pengendaliannya yang makin membaik terutama di tikungan, kabin dan bagasinya yang lebih lega serta eksterior yang sporty.

Ngetes Toyota Yaris review

Namun ketika berbicara kenyamanan, kepraktisan dan performa, Yaris terbaru ini tidaklah lebih baik daripada Yaris yang sebelumnya, mengingat ia lebih berat, tempat penyimpanan barang di kabin juga jauh berkurang dan suspensinya tergolong keras. Apalagi kalau sudah berbicara tentang fitur, Yaris mau tidak mau harus mengaku kalah dari pesaingnya yang berfitur jauh lebih lengkap dengan rentang harga yang tidak jauh berbeda seperti Honda Jazz RS, Ford Fiesta S dan Mazda 2 SkyActiv GT.

Jadi, apakah menurut anda Yaris TRD Sportivo yang dibanderol 256 juta Rupiah ini cukup layak dimiliki? Sampaikan komentar anda di bawah ini!

What we like :

  • Eksterior sporty
  • Akomodasi lebih baik dari pendahulunya
  • Stabilitas saat menikung meningkat
  • Pedal feel telah dibenahi
  • Body roll minim
  • Ban serep full size dengan pelek yang sama

We don’t like

  • Dashboard tak beda dengan Vios dan Limo
  • Mesin dan transmisi tidak berubah sama sekali
  • Fitur ala kadarnya dan storage berkurang jumlahnya
  • Air gesture cenderung tidak berguna
  • Performa menurun
  • Radius putar besar
  • Suspensi keras

Video review Toyota Yaris TRD Sportivo 2014

Video test drive Toyota Yaris TRD Sportivo 2014

First Impression Review Honda HR-V Prestige by AutonetMagz

$
0
0

Honda-HRV-Prestige-Indonesia

Jakarta, AutonetMagz - Setelah lama dan membuat hati gundah gulana karena penasaran untuk melihat lebih dekat Honda HR-V Prestige, akhirnya Honda memberikan kesempatan kepada rekan-rekan media untuk melihat mobil ini lebih dekat. Nah, karena Honda HR-V terbagi ke dalam dua buah pilihan mesin dan perbandingan harga yang jauh berbeda antara tipe mesin 1.500 cc dan 1.800 cc. Maka kali ini AutonetMagz akan membagi first impression review Honda HR-V Prestige 1.8 L dan Honda HR-V 1.5 L ke dalam 2 buah artikel, di artikel kali ini, kita akan membahas tipe 1.8 L Prestige.

Headlampe-Honda-HRV-Prestige-LED-DRL

Desain eksterior Honda HR-V tipe Prestige ini sebenarnya sama saja dengan Honda HR-V yang memiliki mesin 1.5 L. Hanya saja perbedaan elemen-elemen desain yang ada di dalamnya serta penggunaan warna membuatnya terlihat lebih mewah. Lihat saja lampu depannya yang memiliki LED DRL & LED Projection headlamp dengan 2 buah projetor kotak lengkap dengan auto leveling seperti sebuah Honda Accord.

Honda-HR-V-Prestige-Pelek-Rims

Penggunaan velg yang berbeda dengan tipe 1.5 juga membuat tipe Prestige semakin mewah dengan warna two tone dan 5 buah palang meskipun masih sama-sama menggunakan velg berukuran 17 inchi dan ban dengan Dunlop SP Sport Maxx 215/55. Namun berbeda dengan Honda Jazz dan Honda City, Honda HR-V telah dilengkapi dengan 4 buah rem cakram di bagian depan dan belakang. Varian Prestige ini juga memiliki perbedaan pada body moulding plastik yang di varian 1.5 dibiarkan memiliki warna hitam plastik, di varian Prestige dibuatnya menjadi sewarna bodi.

Muffler-Cutter-Honda-HRV-Prestige

Perbedaan lainnya di sisi eksterior ada pada penggunaan tail pipe finisher dan penggunaan atap berwarna hitam karena adanya fitur Panoramic Sunroof yang cukup menarik perhatian, karena Honda HR-V adalah mobil Honda pertama di Indonesia yang menggunakan fitur Panoramic Sunroof. Oh ya, Honda HR-V juga sudah dilengkapi dengan shark fin antenna yang membuatnya semakin sporty.

Dashboard-Honda-HRV-Prestige-18-L

Masuk ke dalam interior Honda HR-V, kami merasakan kesan mewah ketika duduk di kursi penumpang depan. Mulai dari model interior, penggunaan material bahan kulit yang menyelimuti jok serta door trim membuatnya terlihat outstanding dibandingkan dengan rival-rivalnya yang terlihat sudah mulai membosankan.

Honda-HR-V-Prestige-Interior-Dashboard

Tentunya perasaan mewah ini hadir tidak lain karena penggunaan interior yang memiliki banyak rona kulit di bagian jok, dashboard, center console hingga door trim di Honda HR-V ini. Meskipun sebenarnya di bagian dashboard dan center console yang memiliki warna gading bukanlah kulit asli, melainkan plastik yang sangat lembut dan memiliki finishing dan motif jahitan layaknya kulit dan jahitan asli, bahkan ketika anda menyentuhnya sekalipun rasanya seperti kulit asli.

Honda-HRV-Prestige-Door-Trim

Seperti yang kami katakan, bahwa Honda HR-V terasa sangat mewah dari segi interiornya berkat penggunaan bahan kulit di bagian door trim. Di varian Honda HR-V Prestige, kita mendapatkan door trim dengan bagian atas full kulit berwarna hitam dan bagian arm rest door trim yang dilengkapi dengan kulit berwarna gading. Penggunaan aksen chrome pada door handle juga membuat mobil ini terasa mewah.

Penggunaan kulit juga berlanjut ke jok kursi Honda HR-V. Bentuk kursi dari Honda HR-V ini cukup suportif dan mampu menopang punggung pengemudi dengan sangat baik, asyiknya lagi busa yang diberikan di Honda HR-V ini sangat empuk meskipun memberikan kesan murahan seperti Honda Mobilio, akibatnya jika kursi terkena benda-benda yang memiliki siku tajam, busa kursi membutuhkan waktu untuk kembali ke wujud semula.

Honda-HRV-Prestige-Steering-WheelDari sudut pandang pengemudi, interior Honda HR-V ini dibuat lebih ber-orientasi kepada pengemudi, lihat saja desain center cluster dashboard yang mengarah ke pengemudi dan instrumen kemudi yang diberikan berbagai aksen untuk menghibur pengemudi. Kita juga mendapatkan steering switch control, paddle shifter, cruise control, tilt and telescopic steering dan speedometer futuristik. Di varian Prestige ini juga Honda memberikan 6 buah airbags untuk melindungi pengemudi dan penumpang depan.

Honda-HRV-Prestige-Speedometer

Seperti halnya Honda Jazz, Honda HR-V juga dibekali dengan speedometer yang menarik perhatian dengan MID yang cukup advanced dan berdesain menarik. Uniknya lagi kita juga akan menemukan sebuah ring besar melingkari penunjuk kecepatan yang akan berubah warna sesuai dengan gaya berkendara pengemudi.

Disamping kanan kiri pengemudi, Honda memberikan tombol Push Start Stop Engine berwarna merah untuk menyalakan mesin, sedangkan di samping sebelah kanan kita akan menemukan tombol bundar untuk mematikan VSA (stability control) yang tidak lazim, karena di versi Honda HR-V Jepang, Thiland dan US, kita akan mendapatkan sebuah tombol ECON berwarna hijau di lingkaran bundar tersebut dan untuk mematikan VSA diletakan di salah satu diantara 3 buah slot tombol persegi dibawahnya.

Honda-HRV-Prestige-Head-Unit-Kenwood

Untuk head unit, kita memang akan mendapatkan head unit after market biasa yang dapat kita temukan dengan mudah di pasaran. Untungnya head unit ini sudah cukup lengkap karena sudah memiliki teknologi Bluetooth, port HDMI untuk mirroring screen smartphone dan kamera mundur. Sayangnya masih sangat jauh jika kita membandingkan dengan versi Thailand yang mendapatkan Siri Eyes Free, GPS Navigasi dan 3 mode rear camera. Meskipun begitu ini sudah jauh lebih advanced dibandingkan dengan versi HR-V 1.500 cc yang bahkan belum dilengkapi dengan Bluetooth sekalipun.

Honda-HRV-Prestige-AC-DigitalSeperti halnya Honda City terbaru yang telah dilengkapi dengan AC digital, di Honda HR-V juga telah memilikit fitur tersebut, tombol-tombolnya pun juga dibuat buttonles seperti layaknya layar touchscreen. Sayangnya dia belum dilengkapi dengan dual zone AC meskipun memiliki harga 355 juta Rupiah.

Honda-HRV-Prestige-HDMI-Cable

Kabel untuk menyambung USB Port dan HDMI tersedia dibalik glove box yang memiliki ukuran cukup luas. Honda juga memberikan aksen yang cukup mewah lewat bukaan glove box yang diberi pemberat agar bisa terbuka secara halus, tidak jatuh seperti kompetitonya.

Tempat-Penyimpanan-Honda-HRV-Prestige

Hal menarik lainnya ada pada desain center console yang dibuat tinggi seperti layaknya di dalam sebuah sportscar dengan atap dan ground clearance rendah. Honda juga membuat center console ini seperti melayang dengan memberikan sebuah ruang penyimpanan kecil dibawahnya, lengkap dengan sebuah port power outlet 12 V.

Honda-HR-V-Prestige-Electronic-Parking-Brake

DI center console ini kita juga akan menemukan Electronic Parking Brake yang lengkap dengan Auto Brake Hold, yaitu fitur yang akan mengaktifkan rem tangan secara otomatis ketika kita berhenti di tanjakan agar mobil tidak meluncur kebawah, begitupula dengan Hill Start Assist menjadi fitur standar di seluruh varian Honda HR-V.

Honda HR-V juga memiliki kompartemen cup holder yang cukup unik dan cerdas, karena ukuran kedalaman dari cup holder bisa diatur sesuai dengan keinginan penumpang. Sehingga kita bisa mengatur untuk menaruh minuman botol atau minuman kaleng dengan mudah tanpa harus kesulitan mengambilnya karena tingginya sudah disesuaikan.

Honda-HRV-Prestige-Center-Console-Storage

Honda HR-V juga memiliki arm rest sekaligu sebagai penutup console box, kita dapat memajukan dan memundurkan arm rest untuk mengambil minuman yang berada di dalam cup holder. Sayangnya meskipun center console dibuat tinggi, ternyata ruang penyimpanannya sangat sempit.

Honda-HRV-Prestige-Panoramic-Sunroof

Seperti yang kami katakan, Honda HR-V telah dilengkapi dengan Panoramic Sunroof yang dilengkapi dengan penutup eletrik dan bisa dibuka secara elektrik, tidak seperti Mitsubisho Outlander Sport yang hanya menggunakan Panoramic Roof, kita bisa membuka bagian depan kaca mobil ini meskipun sebuah pilar besar berwarna hitam ditengahnya cukup mengganggu pemandangan.

Honda juga memberikan detailing menarik pada lampu depan dan lampu belakangnya yang dibuat mewah seperti sedan mewah Jerman, sayangnya lampu ini hanya tersedia di varian Prestige saja karena memiliki pengontrol panoramic sunroof serta tirai penutupnya.

Honda-HRV-Karat

Sebelum beralih ke kursi belakang, kami menemukan detail yang menarik pada nomor rangka Honda HR-V yang memiliki karat meskipun sudah dilapisi dengan cat. Hmm, mungkin ini karena proses produksi yang kurang baik saat inspeksi kendaraan. Sama seperti Honda Jazz, kita akan menemukan nomor rangka tepat berada dibawah kursi pengemudi.

Honda-HRV-Prestige-Rear-Seat-Position

Duduk di kursi belakang, kita akan mendapatkan ruang belakang yang sama leganya seperti Honda Jazz, posisinya juga cukup nyaman meskipun masih terasa terlalu tegak karena Honda HR-V hanya menyediakan 2 buah step reclining. Untungnya Honda memberikan arm rest tengah dan Ultra Seat yang terbagi menjadi refresh mode (menyambung kursi depan dengan kursi belakang), tall mode (menegakan dudukan kursi belakang) dan utility mode yang dapat membuat kursi belakang terlipat rata lantai. Ini berkat penggunaan sharing platform dengan Honda Jazz yang memiliki tangki bbm dibawah kursi depan.

Honda-HRV-Prestige-Leather-Seat

Sayangnya di bagian kursi belakang Honda memberikan kursi yang sangat tipis, pengerjaannya juga kurang presisi dari segi dimensi, lihat saja gap antara kursi kanan dan kiri bagian belakang terdapat celah yang sangat besar dan busa dari kursi ini mudah di lekukkan oleh tangan.

Honda-HRV-Prestige-Rear-Storage-SpaceSoal kapasitas bagasi, Honda memang rajanya untuk urusan hal ini, Honda HR-V memiliki bagasi sebesar 688 liter dalam keadaan kursi belakang ditegak-kan dan dapat ditambahkan hingga 1.665 liter dalam kondisi kursi belakang dilipat rata lantai.

Untuk memberikan kemudahan, Honda juga memberikan sebuah lampu kecil di sebelah kanan bagasi untuk mempermudah kita memasukan barang bawaan di malam hari. Untuk ban cadangan, Honda memberikan ban cadangan full size di bawah bagasi.

Honda-HRV-Prestige-Engine-Bay

Terakhir, di sektor mesin Honda HR-V Prestige Indonesia dibekali dengan mesin 1.800 cc bertenaga 139 PS dan torsi 169 Nm yang sama dengan Honda Civic, namun Honda Civic memiliki tenaga dan torsi lebih besar dengan 141 Ps dan torsi 174 Nm. Memang secara mesin mungkin masih kalah dengan Mitsubishi Outlander Sport yang dibekali dengan mesin 2.000 cc, dan urusan transmisi, mobil ini juga menawarkan hal yang sama seperti kompetitornya yang memiliki transmisi CVT lengkap dengan paddle shiter.

Kesimpulannya, Honda HR-V ini memiliki fitur modern yang membuat rivalnya terlihat kuno dan interior yang terasa mewah serta interior yang sangat lega meskipun dimensinya kompak. Tunggu test drive dari AutonetMagz dari Honda HR-V Prestige ini ya, silahkan isi komentar dan share artikel ini di media sosial jika kamu suka!

Test Drive Mazda2 SkyActiv Transmisi Manual di Sirkuit Sentul

$
0
0

Test drive Mazda2 SKYACTIV baru 2015Bogor, AutonetMagz - Akhirnya tiba juga saat Mazda Motor Indonesia mengajak rekan-rekan media untuk melakukan test drive the All New Mazda2 SkyActiv 2014. Mobil yang diperkenalkan pada IIMS 2014 ini hadir dalam 2 pilihan transmisi yaitu transmisi automatic 6 percepatan dan transmisi manual 6 percepatan, namun kali ini AutonetMagz mendapatkan kesempatan untuk mencoba sebuah unit Mazda2 SkyActiv dengan transmisi manual 6 percepatan di Sirkuit Sentul, Jawa Barat.

Mazda membagi sesi test drive ini menjadi beberapa grup, kami mendapatkan kesempatan kedua untuk mencoba mobil ini setelah grup pertama melakukan test drive di sirkuit utama Sentul. Sebelum memulai, Mazda memberikan product presentation dan training sedikit tentang berkendara di sirkuit, setelah itu barulah kami dapat mencoba mobil yang tersedia.

Review-Mazda-2-SkyActive-Indonesia

Namun jangan terlalu berharap kami bisa melakukan eksplorasi secara menyeluruh dan jauh terhadap All New Mazda2 SkyActiv di sesi test drive ini, karena sangat disayangkan hal tersebut belum bisa kami berikan, sebab rekan media hanya mendapatkan kesempatan untuk mencoba 2 putaran saja untuk test drive ini karena harus bergantian dengan jurnalis lain. Mazda menyediakan 4 unit mobil Mazda2 SkyActiv mulai dari tipe GT, R, V dan unit paling terakhir adalah unit R manual, sesuai dengan nomor urut, ternyata AutonetMagz mendapatkan unit Mazda2 SkyActiv dengan transmisi manual.

Awalnya kami mengira bahwa kami bisa berlomba-lomba untuk mencatatkan waktu terbaik di Sirkuit Sentul ini dengan Mazda 2 SkyActiv, namun ternyata Mazda sangat memperhatikan faktor keselamatan karena mereka tahu tidak semua jurnalis roda 4 bisa mengemudi sebuah kendaraan di dalam sirkuit. Maka dari itu Mazda memberikan beberapa rintangan zig zag yang terdiri dari Ban dan Cone, serta 2 buah mobil safety car di depan dan di belakang rombongan, tidak main-main, mobil safety car-nya Mazda6 SkyActiv lho.

Chicane-Sirkuit-Sentul-Mazda-2-SkyActiv

Langsung saja kami mengenakan helm dan masker yang disediakan oleh tim panitia dan masuk ke dalam mobil. Pertama kali saya duduk di kursi penumpang dan memberikan kesempatan rekan jurnalis lain mencoba membawa mobil ini lebih dulu. Ternyata benar saja, meskipun mencoba mobil ini di sirkuit, rasanya ada yang kurang karena kita harus beriringan seperti rombongan di jalan raya, sensasi kecepatan kurang terasa meskipun kami mencobanya di sirkuit sekalipun.

Di bangku penumpang, meskipun tidak merasakan sebagai pengemudi, saya merasakan bahwa mobil ini cukup mantap dan memiliki traksi yang sangat baik, “Gila, ini mobil enak banget”, nggak cuma sekali kata tersebut saya dengar dari mulut rekan jurnalis yang saya lupa dari mana asalnya. Hehehe….

Test-Driver-Mazda2-SkyActiv

Kini giliran saya mengemudi mobil ini sendiri, rekan jurnalis yang tadinya berada di posisi mengemudi kini harus merelakan posisi tersebut dan duduk di kursi penumpang. Ya jujur saja, pikiran nakal sudah terbersit sejak awal, sebenarnya saya merelakan giliran mengemudi pertama untuk mengetahui kondisi sirkuit dan kondisi mengemudi mobil yang ada di depan saya agar mudah mencari kemungkinan celah-celah menambah kecepatan di tiap tikungan.

Dari posisi gigi 1, saya mulai menekan pedal gas secara perlahan karena masih berada dalam jalur pit stop. Saya sengaja untuk memberikan jarak dengan mobil depan agar dapat berakselerasi lebih jauh, keluar pit stop, langsung saja saya membejek gas hingga maksimal dan pindah ke gigi 2 dengan cepat dan “Ciit”, ban depan langsung berdecit saat perpindahan gigi karena tenaga mobil ini cukup mumpuni.

AutonetMagz-Mazda2-SkyActiv-Review

Power delivery mobil ini cenderung rata di tiap putaran, tidak meledak-ledak di putaran atas atau di putaran bawah saja seperti beberapa kompetitornya. Selain memberikan kesan sporty, namun power delivery yang rata ini memberikan kesan smooth di pengendaraan harian. Soal tenaga dan performa, kami rasa tidak begitu jauh perbedaannya dengan kompetitor yang sama-sama memiliki mesin 1.500 cc lainnya.

Tapi bukan tenaga mesinnya yang membuat saya takjub di mobil ini. Dalam presentasinya, Mazda mengatakan bahwa mereka memiliki filosofi Jinba-Ittai yang diterjemahkan dalam SkyActiv Technology. Jinba-Ittai adalah filosofi berkuda ksatria Jepang yang memiliki arti “Pengendara dan kuda menjadi satu”, maksudnya adalah ketika kita mengendarai mobil Mazda dengan teknologi SkyActiv, maka mobil akan menjadi satu dengan kita dan menuruti apa perintah pengemudi secara langsung.

Mazda-2-SkyActiv-On-Sentul-Circuit-Track

Rupanya filosofi tersebut bukanlah omong kosong atau sekedar kecap marketing belaka, karena di Mazda2 SkyActiv manual yang kami rasakan ini memang mobil yang sangat nurut dengan apa yang diperintahkan oleh pengendaranya. Mulai dari pedal gas, rem dan kopling, semuanya dibuat memiliki “feel” yang sangat baik, bahkan seperti mengendarai hot-hatch mewah Jerman. Pengendara dibuat benar-benar menguasai kendaraan dan pedal gas memberikan respon yang sangat direct dengan kemampuan mesin yang dimiliki oleh Mazda2 SkyActiv ini, apalagi pedal gas dari All New Mazda2 SkyActiv ini dibuat rata lantai jika kita menekannya hingga paling dalam.

Karena sirkuit ini cukup terbatas, kami tidak bisa berakselerasi terlalu ekstrim dan mencapai top speed dari Mazda2 SkyActiv. Hanya terdapat satu lintasan saja saya bisa berpindah ke gigi 4 ketika mendekati 120 kilometer perjam dan saya hanya mampu menembus 150 kilometer perjam di gigi 4 (based on speedometer, bukan performance box) saja di gigi 4 tersebut. Sebenarnya mobil ini bisa diajak lari lebih kencang lagi, namun apa daya saya harus mengerem karena adanya rintangan di depan.

Mazda2-SkyActiv

Sensasi mengemudi dari Mazda2 SkyActiv ini meskipun sangat menyenangkan dari segi mesin, namun rasanya agak sedikit hambar di telinga karena ruang kabin Mazda2 SkyActiv ini sangat kedap di kelasnya, suara angin, ban dan raungan mesin di Rpm tinggi pun terasa masih sangat kecil sehingga beberapa kali putaran mesin over-rev karena sulit untuk menakar kapan waktu yang pas untuk melakukan perpindahan gigi dengan mendengar suara mesin, untungnya Mazda memberikan peringatan untuk melakukan pergantian gigi di tachometer digitalnya.

Transmisi 6 percepatan mobil ini juga cukup menyenangkan, meskipun saya hanya bisa menggunakan 4 buah gigi transmisi saja karena jarak yang terbatas, transmisi mobil ini terasa cepat, rigid dan memiliki tuas perpindahan yang pendek, sehingga kita tidak perlu menggerakan tangan terlalu jauh ketika melempar transmisi ke gigi 2 dari gigi 1.

Mazda2-SkyActiv-Indonesia

Oke, itu baru saja kita mencoba bagaimana respons mesin yang dibuat sangat nikmat melalui pedal-pedal gas yang diberikan. Sebelumnya, kita sebenarnya cukup beruntung memiliki sirkuit Sentul yang memiliki 10 buah tikungan yang beragam, mulai dari tikungan besar hingga tikungan kecil semuanya tersedia di sirkuit ini, bahkan ditengahnya kita bisa menemukan chicane seperti sirkuit Mazda Raceway Laguna Seca di California (tapi jauh juga sih kalau dibandingkan dengan sirkuit itu).

Hal pertama yang saya rasakan ketika memegang kendali mobil ini, saya merasakan bahwa mobil ini memiliki steering yang sangat ringan karena menggunakan EPS (Electronic Power Steering), untungnya konsep Jinba-Ittai tersebut memberikan kita kendali penuh dan feel yang sangat nikmat ketika mobil digeber di kecepatan tinggi. Umumnya mobil dengan EPS akan memberikan pengendaran yang hambar. Namun tidak di Mazda2 SkyActiv. Mobil ini justru memiliki setir yang sangat cepat, akurat dan tajam ketika dikemudikan, setirnya juga stabil di kecepatan tinggi. Mungkin terasa lebay ya? Tapi silahkan anda coba sendiri.

A-Pillar-Mazda2-SkyActiv

Masuk ke beberapa tikungan, memang Mazda2 SkyActiv yang memiliki suspensi lebih empuk dengan generasi sebelumnya dan masih memiliki body roll yang terasa ketika masuk ke dalam tikungan dalam kecepatan tinggi, namun percaya atau tidak, body roll dari mobil ini terasa masih lebih minim dibandingkan dengan Toyota Yaris yang memiliki suspensi yang lebih stiff sekalipun. Mazda mengajarkan kita bahwa untuk meminimalisir body roll tidak melulu soal kerasnya suspensi, namun konfigurasi bobot, desain bodi dan rigiditas sasis juga ikut berperan dalam hal ini. Itulah SkyActiv teknologi diciptakan, Mazda memaksimalkan seluruh komponen dari elemen mobil untuk memberikan performa terbaik.

Yang menarik ketika kita berbicara handling, Mazda2 SkyActiv yang dibuat sangat natural, bahkan hampir mendekati Mazda MX-5 Roadster yang terkenal karena handlingnya. Gejala understeer dan oversteer di mobil ini terasa sangat minim, bahkan terasa seperti bukan sub-compact hatchback. Sangat asyik sekali berkendara dengan mobil ini meskipun hanya diberikan kesempatan 2 putaran saja di sirkuit Sentul. Di beberapa kesempatan saya mencoba untuk mengambil jarak dengan mobil depan agar dapat menikung dengan kecepatan tinggi, namun berkali-kali radio komunikasi menyuruh kami untuk tidak terlalu jauh dengan mobil nomor 3 yang berada di depan kami, ah cuek sedikit sepertinya perlu.

Ban-dan-Velg-Mazda2-SkyActive

Meskipun mobil ini menggunakan ban standar, traksi yang diberikan oleh Mazda2 SkyActiv ini sangat melimpah berkat penggunaan Dynamic Stability Control dan Traction Control System yang tertanam di mobil ini, ketika berbelok dengan kecepatan yang kelewat tinggi, mobil akan secara otomatis memperbaiki pengendaraan sesuai dengan arah kemudi. Maka tidak heran jika saya sangat percaya diri untuk menikung dengan kecepatan tinggi dengan mobil ini.

Lucunya di beberapa tikungan terakhir saya mencoba sedikit nakal sekali lagi dengan mematikan Traction Control System yang ada di mobil ini. Menikung dengan kecepatan lebih dari 100 Km/jam ternyata mobil ini masih stabil seperti layaknya DSC dan TCS masih bekerja. Saya sedikit kaget karena meskipun perangkat aktif tersebut dimatikan, mobil masih dapat memberikan traksi melimpah dan understeer yang masih minim, seharusnya jika fitur tersebut dimatikan mobil akan mengalami understeer bahkan hingga tergelincir jika kita tidak bisa menguasai mobil tersebut. Kecuali jika kita mengendarai mobil sekelas Nissan GT-R, lain lagi ceritanya.

Test-Drive-Mazda2-SkyActiv-2015-Indonesia

Tetapi semuanya menjadi clear setelah Bapak Bonar Pakpahan selaku Product Planner dari Mazda Indonesia mengatakan bahwa “meskipun Traction Control System dan Dynamic Stability Control dimatikan pada sebuah mobil, umumnya fitur tersebut masih bekerja di kecepatan tinggi meskipun lebih minim, jadi tidak mati total untuk alasan keselamatan berkendara, dan hal tersebut juga sudah menjadi rahasia umum di pabrikan-pabrikan terkemuka yang mementingkan faktor safety”. Oh, pantas saja mobil ini masih memiliki grip yang sangat baik meskipun traction control di matikan.

Setelah test drive di Sirkuit Sentul berakhir, saya sekali lagi iseng meskipun diluar jadwal test drive Mazda, sebelum pulang saya mencoba beberapa kali melakukan drifting kecil-kecilan bersama Instagramers dan vlogger Duo Harbatah dengan mematikan Traction Control System, memang sih, di kecepatan rendah sepertinya TCS Mazda2 SkyActiv terasa tidak bekerja. Unikya, meskipun saya beberapa kali memelintirkan mobil dengan rem tangan, decitan ban di mobil ini masih terasa minim di dalam kabin (video dibawah ini).

Drifiting-Mazda2-AutonetMagz-Duo-Harbatah-Lucu

Kesimpulannya, Mazda2 SkyActiv ini mungkin adalah mobil yang paling fun-to-drive di kelas sub-compact hatchback yang ada di Indonesia. Setiap detail untuk pengemudi mulai dari posisi duduk, pedal feel, steering dan hal-hal yang berhubungan dengan pengendaraan dibuat sedemikian rupa untuk meraih filosif Jinba-Ittai yang menyatukan pengendara dengan apa yang ia tunggangi.

Hmm, sayangnya kami hanya mencoba transmisi manual 6 percepatannya saja sih, Jadi kami harap ke depannya kami bisa mencoba sensasi transmisi automatic Mazda2 SkyActiv dalam video review khas AutonetMagz. Jangan lupa kirim komentar dibawah ini dan share artikel ini di media sosial ya!

Test Drive Hyundai Tucson Facelift XG 2014 by AutonetMagz with Video

$
0
0

Review dan test drive Hyundai Tucson baru Indonesia 2015Jakarta, AutonetMagz - Setelah kami melakukan first impression review Hyundai Tucson 2014 pada tanggal 25 April 2014 silam saat peluncuran New Hyundai Tucson facelift dan Hyundai H1 facelift, akhirnya kali ini AutonetMagz berkesempatan untuk mencoba langsung Hyundai Tucson facelift tipe XG yang merupakan tipe tertinggi.

Eksterior

Pada desain eksterior, Hyundai Tucson XG ini mendapatkan ubahan yang cukup kentara pada desain grille depan, lampu depan dengan projection dan LED serta LED DRL (Daytime Running Light) di samping fog lamp. Meskipun ubahannya hanya sebatas facelift, namun perubahan yang cukup signifikan ini membuat tampilan Hyundai Tucson baru jauh lebih mempesona dibandingkan dengan versi sebelumnya, bahkan kami melihatnya seperti Hyundai Santa Fe yang lebih kecil.

Harga Hyundai Tucson baru

Selain itu, New Hyundai Tucson XG juga memiliki ubahan dari segi pewarnaan velg yang kini memiliki warna gun metal dengan sedikit kombinasi polished finishing agar tampil lebih sporty. Selain itu pada bagian belakang terdapat ubahan pada kombinasi lampu belakang LED yang terlihat modern dan futuristik.

Kelebihan mobil Hyundai Tucson baru

Interior

Medium SUV Korea ini memiliki basis yang sama dengan saudaranya, KIA Sportage yang juga baru saja mendapatkan facelift di pertengahan tahun 2014 kemarin. Namun meskipun dibangun dari basis yang sama, antara Hyundai Tucson dan KIA Sportage memiliki tampilan yang sama sekali berbeda baik dari eksterior maupun interior.

Masuk ke dalam kabin Hyundai Tucson terasa sangat menyenangkan. Hyundai membuat seluruh bagian dari interior mobil ini mudah untuk dijangkau oleh pengemudi dan terasa pas dengan posisi tangan, mulai dari tombol audio, AC, power window hingga penempatan-penempatan sandaran tangan yang terasa sudah di desain sedemikian rupa untuk kenyamanan pengemudi.

Interior dashboard Hyundai Tucson XG baru

Secara material plastik interior, jujur saja kami tidak menemukan sesuatu yang spesial seperti material soft touch ataupun model jahitan yang saat ini sedang tren di mobil-mobil keluaran terbaru.

Oke, memang materialnya terdiri dari plastik-plastik keras, namun kualitas pengerjaan dan detailing-nya yang sangat rapi mungkin bisa dibilang ini sekelas mobil Eropa dan membuat kita merasa mobil ini lebih mewah.

Fitur Hyundai Tucson baru tipe tertinggi

Hyundai juga menyisipkan beberapa finishing yang terasa cukup premium, seperti contohnya di sekitar audio, Hyundai memberikan rubber finish, tombol-tombol audio yang lembut ketika disentuh dan penggunaan bahan sintetis pada pegangan pintu door trim.

Well, meskipun door trim milik Hyundai Tucson ini sepertinya terlalu gelap dan sederhana walaupun memiliki kontur yang unik.

Kabin interior depan New Hyundai Tucson

Masih seputar dashboard, Hyundai memberikan sistem audio yang mungkin kurang greget jika dibandingkan dengan audio mobil saat ini. Hyundai memberikan sistem audio model indash dengan koneksi USB, AUX dan CD player yang dapat memutar MP3.

Audio juga dapat dikontrol melalui setir seperti halnya mobil dengan harga di atas 300 juta lainnya. Namun Hyundai memberikan sebuah subwoofer di bagian bagasi dengan tempat yang sangat rapi tanpa harus mengganggu kapasitas ruang bagasi.

Audio OEM standar indash bawaan Hyundai Tucson XG tipe tertinggi Audio tape Hyundai Tucson 2015 baru Hyundai Tucson XG tipe tertinggi audio nya sudah dilengkapi subwoofer di bagasi Rear parking camera parkir kamera Hyundai Tucson ada di spion tengah Steering switch control audio Hyundai Tucson terbaru

Fitur lainnya seperti rear parking camera tidak disediakan di dalam head unit, namun justru diletakan pada spion tengah yang sudah dilengkapi dengan fitur electrochromatic yang dapat mengurangi intensitas cahaya secara otomatis ketika disorot dengan cahaya berlebih dari belakang.

Duduk di bangku kemudi, kita akan disuguhkan dengan setir dengan bahan kulit yang sangat lembut ketika dipegang, bahkan mungkin ini adalah setir mobil yang paling nyaman digenggam untuk SUV dibawah 400 juta. Di balik setir kita akan menemukan sebuah speedometer dengan desain sederhana lengkap dengan MID di bagian tengahnya.

Speedometer dengan MID untuk melihat konsumsi BBM bensin Hyundai Tucson

Kursi dengan jok berwarna orange mungkin bukan selera semua orang, warna orange ini memang menjadi warna jok kulit standar di seluruh Hyundai Tucson baik untuk varian GLS atau XG.

Ketika duduk di kursi pun kita tidak perlu meragukan kenyamanan kontur dan bahan kulit dari Hyundai Tucson XG ini, bahkan sepertinya Hyundai ingin membuat pengendaranya terasa se-rileks mungkin saat berkendara.

Warna interior jok orange pada Hyundai Tucson XG tipe tertinggi

Hal yang kami perhatikan dari Hyundai Tucson facelift ini meskipun ia memiliki basis yang sama dengan KIA Sportage, Hyundai Tucson memiliki interior yang terasa lebih luas karena penggunaan desain kaca samping yang lebih besar yang membantu visibilitas pengendara dan penumpang, meskipun pilar A masih terasa terlalu tebal dan sedikit menghalangi visibilitas pengemudi.

Fitur dan spesifikasi Hyundai Tucson baru new 2015

Duduk di kursi belakang dari Hyundai Tucson XG tidak kalah nyaman dengan kursi depan. Kita akan menemukan ruang kaki, kepala yang lebih dari cukup, ditambah sandaran kursi reclining yang bisa membuat posisi duduk lebih rebah.

Jangan tanya bagaimana kontur kursinya, karena Hyundai Tucson ini sangat nyaman untuk ukuran mobil dikelasnya, bahkan lebih nyaman dibandingkan SUV lain dengan harga diatas 400 jutaan. Selain itu penumpang belakang juga bisa ikut merasakan panoramic sunroof agar tidak bosan.

 

Kabin ruang jok belakang New Hyundai Tucson Indonesia 2015 Kapasitas bagasi Hyundai Tucson facelift

Kapasitas bagasi mobil ini cukup luas dengan kapasitas 1.414 liter dalam keadaan kursi tengah terlipat rata lantai dan 728 liter dalam keadaan kursi tengah digunakan. Cukup besar bila dibandingkan dengan Honda HR-V dan Mitsubishi Outlander Sport.

Fitur

Bicara tentang fitur sebenarnya mobil ini tidak begitu kaya fitur ditengah teknologi-teknologi canggih yang sedang tren masuk ke dalam SUV. Meskipun begitu Hyundai Tucson sudah dilengkapi dengan fitur-fitur seperti Chromatic Rear Mirror atau kaca spion tengah yang sekaligus berfungsi sebagai display dari Rear Parking Camera, sub woofer, LED DRL, Panoramic Sunroof, jok kulit berkualitas baik dan 4 buah rem cakram.

Hyundai Tucson panoramic sunroof

Namun fitur-fitur seperti Keyless Entry with Start Stop Engine, Electronic Stability Control, Hill Start Assist, GPS Navigation, Bluetooth Audio, AC Digital dengan Climate Control belum tersedia di mobil ini. Rasanya jika fitur-fitur tersebut ditambahkan, mobil ini akan memiliki nilai tambah lebih.

Ride and Handling

Menyalakan mesin mobil ini sama halusnya dengan mobil Korea masa kini yang sangat memperhatikan kualitas Noise, Vibration and Harshness (NVH). Mulai dari getaran mesin yang sangat lembut dan peredaman kabin yang baik membuat mobil ini terasa diatas kompetitornya yang berasal dari Jepang. Melaju di kecepatan tinggi dan menembus keruwetan kota Jakarta juga masih terasa tenang di dalam kabin Hyundai Tucson. Kami tidak mendengar suara ban, mesin dan angin yang berlebih di mobil ini.

Harga dan spesifikasi New Hyundai Tucson facelift baru 2015

Ditengah kompetisi SUV yang ingin memiliki handling seperti sebuah sedan dengan memberikan setir yang berat dan suspensi yang keras. Hyundai dan KIA justru sebaliknya, di Hyundai Tucson ini mereka membuat diferensiasi untuk menyasar orang-orang yang mengutamakan kenyamanan dan kemudahan mengemudi.

Mudah saja, pegang setir kemudi, kita akan mendapatkan setir yang sangat bahkan terlalu ringan untuk sebuah SUV. Radius putar yang sangat baik bahkan bisa dibilang paling baik di kelasnya membuat mobil ini sangat mudah diparkirkan meskipun memiliki dimensi yang besar. Soal suspensi? Jangan tanya lagi, suspensi mobil ini sangat lembut seperti membuat kontak antara jalan dan kabin terputus.

Kelebihan dan kekurangan mobil SUV Korea Hyundai Tucson

Yap, mobil ini memang sangat mudah dikendarai dan sangat nyaman untuk pengemudi dan penumpangnya, bahkan ketika melewati jalan buruk sekalipun mobil ini masih memiliki bantingan suspensi yang sangat nyaman. Namun jika kita berbicara dan membandingkan dengan SUV masa kini yang dinamis, tentunya Hyundai Tucson XG ini harus sedikit minder karena performa handlingnya terasa kurang.

Nah, karena penggunaan suspensi yang lembut dan setir yang ringan, mobil ini kurang memuaskan jika kita bicara soal handling. Body roll mobil ini cukup terasa tapi tidak berlebih, begitupula di kecepatan tinggi mobil ini terasa kurang mantap dibandingkan dengan kompetitor meskipun masih terasa stabil di kecepatan tinggi.

Handling SUV Korea Hyundai Tucson

Performa Mesin

Mesin 2.0 berkode NU terbaru ini mungkin memiliki tenaga lebih kecil dibandingkan dengan mesin Theta II dengan 166 Hp. Namun mesin ini di klaim lebih hemat bahan bakar dibandingkan pendahulunya karena memiliki torsi dan tenaga maksimum di putaran mesin yang lebih rendah.

Mesin Nu 2.0 ini mampu mengeluarkan tenaga sebesar 158 ps pada 6.200 Rpm dan torsi sebesar 19.6 Kgm pada 4.000 Rpm. Meskipun tenaganya mengalami penurunan, kami tidak merasakan pengurangan akselerasi yang signifikan, bahkan hampir tidak terasa jika dibandingkan dengan mesin generasi sebelumnya. Justru konsumsi BBM yang lebih irit dapat kami rasakan dengan mudah di mesin ini.

Mesin baru Hyundai Tucson Indonesia

Hal yang menarik ada pada transmisi 6 percepatan yang juga kita temukan di KIA Sportage. Karena kedua mobil ini memiliki basis yang sama, Hyundai Tucson memiliki transmisi yang cukup responsif sehingga kita tidak perlu untuk melakukan perpindahan ke mode manual ketika hendak berakselerasi. Cukup menyenangkan!

Kesimpulan

Kesimpulan kami setelah mencoba Hyundai Tucson Facelift, SUV ini adalah SUV yang diperuntukan untuk anda yang mengutamakan kenyamanan penumpang dan kemudahan berkendara, bukan untuk anda yang mengutamakan dinamika berkendara seperti SUV Jepang yang kita temukan saat ini. Mobil ini bisa menjadi alternatif ditengah banyaknya SUV Jepang yang menawarkan driving dynamics namun mengorbankan kenyaman.

Performa Hyundai Tucson baru SUV Korea

Dengan harga On The Road 379 Juta Rupiah, tentunya ini bukan mobil yang murah, namun jika dibandingkan dengan kompetitornya seperti Honda CR-V 2.0, Nissan X-Trail 2.0 dan Mazda CX-5 2.0, harga Hyundai Tucson ini tergolong terjangkau karena kita sudah mendapatkan spesifikasi tertinggi yang sudah dilengkapi dengan Panoramic Sunroof, jok kulit, LED DRL dan audio dengan subwoofer.

Kelebihan dan keuntungan membeli SUV Korea Hyundai TucsonSatu hal yang membuat mobil ini sulit untuk dibanderol dengan harga yang lebih terjangkau karena Hyundai Tucson Facelift XG ini adalah produk import yang didatangkan langsung oleh PT Hyundai Mobil Indonesia langsung dari negara asalnya Korea, tidak seperti kompetitornya yang kebanyakan merupakan rakitan lokal atau Thailand.

Untuk melengkapi artikel, saksikan video review dan test drive Hyundai Tucson facelift oleh AutonetMagz dibawah ini

First Impression Review Honda CRV Facelift 2015 Indonesia

$
0
0

Review New Honda CR-V baru 2015 ulasan lengkap detil dan komplitJakarta, AutonetMagz - Akhirnya PT Honda Prospect Motor meluncurkan Honda CR-V Facelift di awal tahun 2015 ini. Seperti yang sudah kami sampaikan sebelumnya bahwa New Honda CR-V Facelift akan dibekali berbagai banyak fitur yang membuatnya semakin di depan, AutonetMagz akhirnya membahas first impression review dari New Honda CR-V Facelit Indonesia 2015.

Desain

Wallpaper-Honda-CRV-Facelift-2015-indonesiaHonda selalu saja mampu menghadirkan New Honda CR-V dengan tampilan yang jauh lebih futuristik dibandingkan dengan pendahulunya, bahkan model lama yang belum mendapatkan sentuhan facelift jadi terlihat kuno jika disandingkan dengan varian facelift ini. Ubahannya cukup banyak dari sisi eksterior depan mulai dari bentuk lampu, grille, bumper dan bentuk foglamp baru. Dari sisi teknologi pencahayaan, New Honda CR-V ini sudah dilengkapi dengan lampu LED DRL di seluruh tipe dengan desain melingkari headlamp.

Kiri headlamp tipe 2.4 L Prestige, kanan headlamp tipe 2.4 L

Untuk varian 2.400 cc Prestige, Honda CR-V mendapatkan lampu HID Projection headlamp dengan fitur auto levelling, sensor lampu autolight belum disematkan di dalam mobil ini. Sayangnya selain varian Prestige, kita tidak akan mendapatkan lampu HID projection headlamp, hanya lampu halogen biasa tanpa tambahan teknologi. Untungnya LED DRL cukup untuk menutupi sunatan fitur ini.

Sunroof-Honda-CRV-2015-TerbaruDari samping kita tidak akan menemukan ubahan berarti kecuali pada velg baru berukuran 18 inchi dengan warna two tone. Menariknya jika kita melihat dari atas, kita akan menemukan sebuah sunroof yang dapat dibuka untuk menambah kesegaran udara kabin. Ini adalah salah satu fitur yang tidak ada Nissan X-Trail, namun sudah ada lebih dulu di Mazda CX-5 SkyActiv.

Kiri Velg R18 honda CR-V 2.4 L, Kanan Velg R17 Honda CR-V 2.0 L

untuk varian Honda CR-V 2.0, kita tidak akan mendapatkan model velg two tone color dengan motif baling-baling bambu, namun kita akan diberikan dengan velg biasa dengan ukuran yang lebih kecil, yaitu 17 inchi saja. Karena penampilan varian 2.4 L terlalu futuristik, velg varian 2.0 L ini menajdi terlihat tidak begitu menarik.

New-Honda-CRV-Indonesia-TerbaruPada bagian belakang, kita akan menemukan kombinasi lampu belakang baru tanpa LED, garnish chrome baru, bumper belakang model baru, dan spoiler baru yang sudah tersedia di semua tipe. Soal bentuk belakang, mungkin kembali ke selera masing-masing, karena menurut kami, model belakang dari Honda CR-V facelift ini tidak memberikan banyak perbedaan dibandingkan dengan pendahulunya.

Dari segi fitur yang disematkan di belakang mobil, untuk varian Prestige, kita akan mendapatkan sebuah power tailgate yang dapat dioperasikan melalui remote, namun sayangnya belum menyediakan fitur sensor touchless yang akan mengoperasikan power tailgate secara otomatis.

Honda-CRV-PRestige-2015Kabar baiknya, di Honda New CR-V Facelift 2015 Indonesia ini sudah dilengkapi dengan rear parking camera di seluruh tipe yang terintegrasi dengan intelligent MID berukuran besar di bagian atas dashboard. Namun dengan catatan bahwa Honda tidak memberikan rear parking sensor di bagian belakang, padahal baik rear parking camera dan sensor parkir adalah perangkat yang saling melengkapi satu sama lain.

Interior

Interior-Honda-CRV-Facelift-Baru-IndonesiaMasuk ke dalam interior Honda CR-V terbaru, kita akan menemukan interior dengan desain sama, namun ia memiliki beberapa ubahan signifikan yang membuat suasana kabin semakin mewah dibandingkan dengan pendahulunya. Terutama pada warna interior yang kini menggunakan warna hitam pekat, sebelumnya Honda CR-V menggunakan warna interior  ke-merah-an.

Honda-CRV-Terbaru-DashboardMulai dari bagian material dashboard, Honda New CR-V Facelift 2015 kini mengalami peningkatan di sektor material secara signifikan, terutama di bagian dashboard, kita akan mendapatkan bahan soft touch dengan motif jahitan di bagian depan seperti Honda HR-V. Di bagian bawahnya-pun kita mendapatkan wooden panel dengan warna gelap yang membuat suasana kabin semakin mewah.

Door-Trim-Honda-CRV-PRestige-with-soft-touchDi bagian door trim, khusus untuk varian Prestige 2.4 L kita akan mendapatkan lapisan door trim paling atas dengan material soft touch yang cukup lembut dan mewah. Lapisan kulit yang diberikan di door trim juga bertambah dari sekitar hand rest ke daerah bagian atas door trim. Sayangnya lapisan soft touch ini hanya ada di pintu depan dan varian Prestige saja.

Honda-CRV-setir-baruLanjut ke sisi pengemudi, Honda tidak mengubah kombinasi setir, speedometer dan beberapa perangkat lainnya seputar kemudi. Setir Honda CR-V masih memiliki pengaturan tilt and telescopic, lingkar kemudi kulit dan tombol audio serta cruise control. Ubahan besar ada pada varian 2.0 L yang kini juga mendapatkan tuas paddle shift dibalik setir dan cruise control.

Untuk varian 2.4 L, kita sudah mendapatkan jok dan door trim dilapisi dengan kulit. Untuk varian Prestige, kita akan mendapatkan warna jok kulit berwarna hitam dan varian 2.4 non Prestige berwarna beige. Di varian 2.4 L juga kita akan mendapatkan kursi elektrik 8 arah dengan lumbar support elektrik. Namun kualitas pengerjaan jok kulit ini tergolong kurang baik meskipun materialnya lembut, kami menemukan beberapa lekukan yang tidak presisi dan kerutan di kursi pengemudi layaknya mobil yang sudah sering digunakan jarak jauh (klik gambar diatas untuk lebih jelas). Meskipun begitu posisi duduk pengemudi yang nyaman khas Honda sangat terasa di mobil ini.

Honda-CRV-HandrestSama seperti Honda CR-V non facelift, di varian facelit ini Honda juga memberikan sebuah center console dengan 3 buah cup holder yang pemisahnya dapat dilepas untuk menjadi sebuah tempat penyimpanan yang cukup panjang. Tutup dari console box juga dapat dijadikan arm rest jika digeser ke depan.

VSA-Honda-CRV-FaceliftDi sisi kanan pengemudi, kita akan menemukan tombol hijau untuk mengaktifkan ECON mode yang kini tersedia di seluruh tipe mulai dari tipe 2.0 L manual. Untuk varian Prestige, kita akan mendapatkan tombol untuk membuka atau menutup pintu belakang secara elektrik melalui sentuhan tombol. Disampingnya, ktia akan menemukan tombol untuk menonaktifkan VSA yang hanya tersedia di tipe 2.4L dan Prestige.

Speedometer-Honda-CRV-BaruSpeedometer Honda CRV Facelift masih sama tanpa ubahan, namun cukup canggih karena kita sudah mendapatkan sebuah MID monochrome bundar di tengah dan ECO assist yang akan mengubah warna lingkar luar speedometer menjadi hijau, biru atau merah untuk memberi informasi tentang gaya berkendara pengemudi.

Honda-CRV-Facelift-Start-Stop-engine-AccessoriesDi varian 2.4 L dan diatasnya, mobil ini sudah dilengkapi dengan smart key lengkap dengan push start stop button, untuk tipe 2.0 L masih dilengkapi dengan jack knife key standar yang sudah dilengkapi dengan immobilizer dan alarm system.

IMG_0539Salah satu ubahan paling besar ada pada center cluster dashboard yang memiliki head unit baru dan fitur pembersih udara Nano-e yang sebelumnya sering kita dengar di AC rumah Panasonic. Di varian 2.4L kita sudah mendapatkan Auto AC dengan dual zone yang sudah menjadi ciri khas CR-V dari generasi ketiga.

Head-Unit-Honda-CRV-FaceliftHead unit baru Honda CR-V menggunakan head unit yang belum indash, sehingga bisa dapat diganti dengan head unit aftermarket dengan mudah karena kita tidak perlu mengganti frame head unit. Untungnya head unit yang diberikan bukanlah head unit aftermarket yang bisa kita beli secara terpisah.

Fitur yang terdapat di head unit ini cukup mumpuni karena bisa memutar lagu melalui DVD, USB, AUX, Bluetooth dan bisa melakukan screen mirroring melalui slot HDMI yang tersedia dibalik glove box. Oh iya, slot USB mobil ini juga tersembunyi dibalik console box tengah. Untuk varian 2.4 L dan Prestige, kita sudah mendapatkan GPS navigasi sebagai standar.

Tweeter-Honda-CRV-TerbaruSalah satu fitur baru yang ditambahkan dalam Honda CR-V facelift ini adalah sepasang tweeter di bagian pilar A pintu depan dan hanya tersedia di varian 2.4 L keatas. Ketika penambahan tweeter ini di persentasikan di depan, kami cukup kaget juga mengetahui bahwa Honda CR-V yang dibanderol 400 jutaan ternyata dulu belum memiliki 2 buah tweeter.

Honda-CRV-Nanoe-FilterFitur unggulan yang akan hadir di mobil ini adalah fitur ion Nano-e yang merupakan pertama di kelasnya. Fungsi dari Nano-e ion generator ini kurang lebih sama seperti Plasmacluster yang dapat membasmi bakteri dan virus dengan ion elektrostatik yang dihasilkan, sehingga bakteri dan bau tak sedap dalam mobil dapat diminimalisir. Oh iya, Nano-e ini juga dapat menjaga kesegaran makanan agar lebih tahan lama dan melembabkan kulit serta rambut juga loh!

Meskipun teknologi ini terdengar baru di Indonesia, sebenarnya teknologi ion di dalam mobil ini sudah cukup lama sejak tahun 90-an, dan fitur ini tidak harus tersedia di mobil mahal, di tahun 90-an, Plasmacluster sudah menjadi fitur standar di salah satu tipe Toyota Starlet. Di Indonesia, Toyota Camry varian tertinggi sudah dilengkapi dengan Plasmacluster yang sudah terintegrasi dengan AC, namun sayangnya fitur ini tidak begitu terdengar karena tidak di highlight sebagai fitur utama Toyota Camry. Sharp dan Panasonic juga menjual ionizer khusus untuk mobil yang dapat ditaruh di cup holder dengan harga 1 hingga 2 juta Rupiah per-unit dan dapat dipindah ke mobil lain dengan mudah.

Honda-CRV-Spion-ManualHonda CR-V Facelift belum dilengkapi dengan auto dimming rearview mirror, sehingga kita harus mengaturnya secara manual untuk menurunkan intensitas pantulan cahaya kaca spion di malam hari. Namun Honda menyediakan fitur ini sebagai aksesoris opsional.

Sunroof-Honda-CRV-PrestigeDi varian Prestige, kita sudah mendapatkan sunroof sebagai standar yang dapat dibuka dengan motor elektrik, namun untuk membuka penutup sunroofnya kita harus menggunakan tangan kita sendiri secara manual, tidak seperti Honda HR-V yang sudah sepenuhnya elektrik mulai dari membuka tirai hingga sunroof.

Meskipun Honda CR-V ini lebih kaya fitur, tetap saja Honda Indonesia masih memberikan sunatan fitur sederhana yang sangat disayangkan, di Honda CR-V facelift mulai dari varian terendah hingga tertinggi tidak dilengkapi dengan vanity mirror lamp di balik sun shade. Padahal lampu kecil tersebut sangat berguna untuk para wanita yang hendak merapikan make up mereka di malam hari.

Honda-CRV-Kursi-Belakang-2000-ccMasuk ke interior belakang Honda CR-V facelift, kita akan menemukan kursi yang sama dengan model sebelumnya tanpa perbedaan. Kita mendapatkan 3 buah headrest, ISOFIX dan sebuah arm rest yang memiliki 2 buah cup holder. Soal legroom dan headroom mobil ini tidak perlu dibahas lagi karena sangat luas.

Ac-Belakang-Honda-CRV-Double-BlowerHonda CR-V facelift juga memiliki 2 buah ventilasi AC di bagian belakang yang dapat di non aktifkan dengan cara memutar tuas ventilasi AC yang berada di tengah.

Bagasi-Belakang-Honda-CRV-FaceliftBagasi Honda CR-V tergolong sangat luas di kelasnya dengan angka 589 liter dalam keadaan kursi baris kedua ditegakkan, jika kita membutuhkan ruang lebih, kita hanya perlu menekan sebuah tuas di samping dinding bagasi untuk meratakan kursi baris kedua secara otomatis untuk menambah kapasitas bagasi menjadi 1.648 liter. Sayangnya meskipun mobil ini dibanderol dengan harga yang cukup mahal, kita tidak mendapatkan tray bagasi sebagai standar.

Pintu-Belakang-Otomatis-Honda-CRV-FaceliftDi pintu belakang mobil ini kita akan menemukan sebuah tombol untuk menutup pintu belakang secara elektrik, namun fitur ini hanya ada di varian Prestige saja sayangnya, padahal Nissan X-Trail sudah dibekali dengan power back door yang lebih canggih di varian mesin 2.000 cc.

Ban-Serep-honda-CRV-TerbaruTerakhir, Honda memberikan ban serep full size yang diletakan di bawah bagasi belakang Honda CR-V Facelift 2015 ini.

Safety

Fitur keselamatan aktif di mobil ini kini sudah ditingkatkan mulai dari varian paling rendah hingga varian tertinggi, di seluruh varian kini Honda memberikan fitur Brake Override System dan kamera mundur.

Airbag-Honda-CRV-Facelift-6-BuahDi varian 2.4 L, baru kita mendapatkan fitur keselamatan aktif yang cukup mumpuni seperti VSA (Vehicle Stability Assist) + Motion Adaptive EPS, Hillstart Assist dan Emergency Stop Signal. Terakhir, di varian Prestige kita akan mendapatkan 6 buah airbags untuk tingkat keselamatan optimal.

Mesin

Mesin-Honda-CRV-2400Honda tidak memberikan update apapun di sektor mesin karena menurut mereka mesin 2.000 cc dan 2.400 cc yang masing-masing dapat memuntahkan tenaga sebesar 155 PS dan 190 Ps sudah lebih dari cukup. Kedua mesin tersebut sudah dilengkapi dengan teknologi Drive By Wire dan memiliki standar emisi EURO 4 meskipun bukan keluarga mesin Earth Dreams Honda.

Kesimpulan

Honda CR-V Facelift memberikan fitur yang cukup mumpuni mulai dari kemewahan, kenyaman hingga keselamatan. Hanya saja beberapa fitur-fitur mutakhir tersebut hanya hadir di varian tertinggi saja yang membuat varian-varian lainnya terasa sangat miskin fitur. Sedangkan jika kita melihat banderol harga yang tembus 477,5 juta Rupiah untuk tipe Prestige, rasanya Honda akan sedikit sulit untuk menyaingi Nissan X-Trail yang dibanderol lebih murah dibanding mobil ini.

What we like:
– Fitur bertambah signifikan
– Kualitas material dan pengerjaan interior semakin baik
– Nano-e pertama di kelasnya
– Bagasi luas
– Kabin luas

We don’t:
– Overpriced
– Hilangnya fitur-fitur sederhana yang berguna
– Varian 2.0 kurang fitur

Test Ride Zero DS Indonesia: Ternyata Asik Juga!

$
0
0

Review-Zero-DS-Indonesia

Jakarta, AutonetMagz - Apa yang terbayang ketika ditawari untuk mencoba sebuah motor listrik? Jujur saja saya meragukannya ketika akan mencobanya, tapi meskipun meragukan, bukan berarti saya menyia-nyiakan kesempatan untuk bertemu dan mencoba langsung motor Zero ini. Singkatnya, seorang teman yang kerja sebagai wartawan di tempat lain menawari saya untuk mengetes Zero DS, sebenarnya bukan meminjamkan secara ikhlas, tetapi modus setan untuk membantu mengembalikan motor ini ke Garansindo selaku ATPM resmi dari Zero di Indonesia agar sepulangnya dari sana tidak perlu naik kendaraan umum. Oke, demi Zero DS ini tidak apa-apalah sekali-kali jadi ojek gratisan.

Sebelum kita mulai ke review motor, mari kita telisik apa itu merek motor listrik Zero. Di tahun 2006, Neal Saiki yang merupakan teknisi NASA mencoba membangun brand motor listrik dengan nama Zero Motorcycles. Awalnya ia hanya membuat motor secara terbatas lewat Zero model X dan varian yang lebih kencang dengan nama Zero MX. Karena keberhasilannya membuat motor listrik yang sangat baik, ia mencoba membuat motor listrik secara masal di tahun 2010 melalui Zero S, dan ternyata motor tersebut mengalami penjualan yang cukup menggembirakan hingga akhirnya Zero terus mengembangkan motor listrik dengan berbagai line up.

Foto-Motor-Listrik-Zero-DS

Saat pertama kali melihat motor ini, tentunya kita tidak akan mengira bahwa ini adalah sebuah motor listrik, semuanya tampak normal sebagaimana motor biasa, hanya saja kita tidak akan menemukan mesin dan detailing yang rumit seperti halnya motor dengan mesin bensin, mungkin ini adalah motor dengan tampilan paling minimalis dan yang pernah saya lihat sebelumnya, wajar sih, hilangnya mesin yang digantikan sebuah baterai besar membuat motor ini tampil futuristik.

Zero-DS-Key

Ketika pertama kali menerima kunci, saya sedikit heran dengan kunci motor Zero DS yang dibanderol dengan harga cukup mahal. “Serius ini kuncinya?” ucap saya ketika pertama kali memegang kunci Zero DS yang seperti kunci celengan atau kunci loker perpustakaan. Kunci tersebut sangat kecil, ringan dan memiliki gerigi yang kasar, tidak terlihat seperti kunci motor besar ataupun motor mewah.

Zero-DS-Speedometer-MID

Ketika memutar anak kunci, speedometer dan lampu motor akan menyala secara serentak, sama sekali tidak ada suara atau getaran sebagaimana suara mesin bensin ketika saat idle. Pada speedometer diberikan beberapa indikator seperti kapasitas baterai, kecepatan, range (jarak tempuh estimasi berbanding kapasitas baterai), temperatur, odometer, mode mengemudi (tertulis custom) dan kita tidak akan mendapatkan sebuah tachometer yang menandakan putaran mesin. Namun kita mendpatkan sebuah indikator tenaga dan torsi di sebelah kanan yang dapat dijadikan acuan, uniknya lagi kita mendapatkan dua buah indikator, yaitu output tenaga, dan regenerasi daya ketika melakukan engine braking.

Zero-DS-Speedometer

Pada speedometer Zero DS, kita akan diberikan dua buah tombol fisik untuk mengatur odometer dan jam dari motor ini, Speedometernya juga terlihat sangat jelas dan mudah dibaca meskipun kabel rem depan yang melintang dari motor ini terkadang cukup mengganggu. Dan perhatikan detailing dari motor ini yang dibuat sangat rapi dan simpel, membuatnya tampak futuristik. Ketika disentuh, bagian stang motor dan yang lainnya terasa sedikit kasar karena memang menggunakan finishing cat doff, tapi menurut saya hal tersebut terasa lebih mewah dibandingkan dengan cat licin atau chrome.

Motor ini tidak memiliki tangki bensin, meskipun seolah-olah memiliki tangki bensin dari desainnya. Sebenarnya dibalik bentuk bodi yang mirip seperti tangki bensin tersebut ada sebuah tempat penyimpanan seperti tas yang dapat dilepasyang dapat digunakan untuk menyimpan kabel charger. Jika anda ingin memiliki jarak tempuh lebih banyak, ruangan ini juga bisa digunakan untuk menambahkan baterai opsional.

Zero-DS-Bar

Masih seputar stang dan tangki motor, bagi saya yang memiliki profil tubuh tidak terlalu besar, stang motor ini terasa terlalu lebar dan lurus, sehingga cukup sulit untuk digunakan meneraas kemacetan di Jakarta. Memang sih profil stang seperti ini lebih cocok digunakan untuk motor cross dibandingkan motor daily use, sepertinya jika stang motor ini dibuat sedikit lebih pendek dan menekuk ke dalam, motor ini akan lebih nyaman lagi.

Zero-DS-mode-Switch

Nah, di stand sebelah kanan, kita akan menemukan dua buah switch, yang pertama ialah switch untuk mematikan dan mengaktifkan motor listrik meskipun kunci kontak dalam keadaan hidup sebagaimana motor bensin lainnya. Yang kedua, kita akan menemukan tombol mode yang dapat digunakan untuk mengubah mode berkendara mulai dari Sport, Eco dan Custom. Nah ini bagian paling menarik, mode custom merupakan mode yang memberikan pengendara kebebasan untuk mengatur motor melalui iPhone atau smartphone Android mereka. Di mode ini kita bisa menentukan persentasi tenaga mesin dan torsi yang digunakan, mengatur engine brake, dan informasi-informasi lainnya yang sangat membantu pengendara mengetahui keadaan motor listrik mereka, dan itu semua terhubung melalui Bluetooth, keren!

Zero-DS-Seat

Nah buat kamu yang suka berkendara jarak jauh, jok dari Zero DS ini mungkin akan terasa tidak begitu nyaman mengingat ia memiliki busa yang cukup keras, namun cukup oke sepertinya jika kita berkendara selama 2 hingga 3 jam di dalam maupun luar kota. Ketika berkendara pun, karena motor ini tidak menggunakan mesin bensin, kita tidak akan merasakan panas sama sekali di bagian kaki. Oh iya, karena ini motor buatan Amerika, kita akan menemukan bendera Amerika di buntut motor ini.

Nah, kalau tadi kita sudah mengetahui tempat penyimpanan kabel, sekarang dimanakah lubang untuk menhubungkan kabel tersebut? Ternyata Zero DS ini memiliki port listik tersembunyi di bagian sasis kiri, lucunya meskipun diletakan tersembunyi, penutupnya terbuat dari karet tebal yang sangat sederhana. Namun saya yakin sih kalau ini pasti kedap air. Asiknya lagi, lubang pengecasan motor ini tidak harus menggunakan kabel khusus, karena kita dapat menggunakan port lisrik biasa dan langsung terhubung dengan steker listrik rumahan di Indonesia, asiknya lagi, adapter dari motor ini juga sudah disematkan di dalam motor, sehingga kita tidak perlu membawa adapter besar seperti halnya komputer maupun peralatan listrikyang membutuhkan baterai lainnya.

Zero-DS-Headlamp

Sekarang, mari kita bicara tentang desain, saya sengaja membahas ini di bagian kedua karena ingin membahas keunikan motor ini di bagian pertama dari sisi pengemudi. Secara desain, motor ini memiliki ukuran yang cukup kompak dan terasa sangat tinggi. Mudahnya, motor ini terasa seperti KTM Duke 390 dari segi dimensi menurut saya. Hanya saja motor ini lebih minimalis dari segi desain.

Zero-DS-Battery

Motor ini menggunakan sasis perimeter frame, atau yang kita kenal dengan nama Deltabox jika motor kamu Yamaha. Namun sasis perimeter ini bukanlah sasis perimeter biasa, karena sasis yang digunakan di Zero DS terbuat dari bahan alumunium untuk membuatnya lebih ringan.

Ban-Zero-DS

Motor ini menggunakan Ban Pirelli MT-06 yang bisa digunakan untuk light off road, tapi masih cocok untuk digunakan di jalan beraspal. Motor ini juga menggunakan rem cakram bawaan Bosch yang sudah dilengkapi dengan ABS, meskipun ukuran cakramnya terlihat kecil, tetapi cakram berdiameter 320 milimeter ini sudah cukup menjajikan dari segi pengereman.

Zero-DS-in-Detail-Photos

Ban belakang dari motor ini juga sudah dilengkapi dengan rem cakram, hanay saja motor ini sepertinya terlihat kurang gagah karena masih menggunakan velg model jari-jari, meskipun sebenarnya velg jari-jari ini dipilih untuk membuat bobot motor lebih ringan.

Belt-Zero-DS

Di sisi kiri ban belakang, motor ini tidak menggunakan rantai ataupun gardan, karena Zero DS mempercayakan penyaluran tenaga motor listrik ke ban belakang menggunakan sabuk carbon fiber yang di claim maintenance free. Motor ini juga tidak menggunakan gigi atau kopling sama sekali, Zero menyebut teknologi ini sebagai Direct Drive Gearing.

Shocbreaker-Zero-DS-Indonesia

Bicara soal suspensi, suspensi motor ini menggunakan suspensi Showa yang sudah di desain khusus untuk motor-motor Zero. Suspensi ini adalah suspensi fully customize yang dapat di atur tingkat kekerasannya sesuai dengan keinginan pengendara, pada saat saya mencoba motor ini, sepertinya shockbreaker belakang motor ini sedang di set dalam keadaan yang cukup stiff.

Motor-Listrik-Zero-DS

Motor ini memiliki buntut dan spakbor yang sangat tinggi untuk menunjukan gaya supermoto yang dapat digunakan ke medan off road. Namun sayangnya dengan bentuk profil yang sangat tinggi di bagian belakang ini, cipratan air ketika melewati genangan sangat mengganggu pengendara lain yang ada di belakang, bahkan setelah saya menggunakan motor ini, jaket yang saya kenakan menjadi sangat kotor pada bagian punggunggnya.

Zero-DS-Indonesia-Battery-Capacity

 

Nah, sekarang mari kita bericara tentang performa dan daya tempuh. Unit Zero DS yang ada di dunia ini ada 3 model, mulai dari baterai ZF 9.4, ZF 11,4 hingga ZF 12.5. Dan jika kamu butuh baterai tambahan , Zero juga menyediakan powertank dengan kapasitas 2.8 KWh yang dapat membawa motor ini melaju dengan jarak tempuh total sebesar 280 kilometer jika dipasangkan dengan ZF 12,5. Namun unit yang kami coba menggunakan baterai 11.4 Kwh.

Menurut website Zero DS, varian ZF 11,4 ini sudah tidak di produksi lagi di Amerika dan digantikan dengan ZF 9,4 dan ZF 12,5. Namun berdasarkan data, motor Zero DS ZF 11,4 dapat menempuh jarak hampir 200 kilometer dalam keadaan penuh dan standar pengetesan SAE 2982 di Amerika. Untuk varian 9.4 kita dapat menempuh jarak hingga 167 km, dan 12.5 hingga 224 km. Cukuplah untuk berkendara ke Bandung yang memiliki jarak sekitar 150 kilometer.

Zero-DS-Engine-Electric

Nah soal mesin listrik, ini bagian yang paling seru. Motor ini dibekali dengan mesin listrik bertenaga 54 Hp dan torsi sebesar 92 Nm. Dari tenaga mesin, mungkin anda bisa membandingkan performa motor ini dengan KTM Duke 690 dan Kawasaki Versys 650 yang masing-masing memiliki tenaga 67 Hp. tapi anggap saja motor ini adalah varian yang mendekati dari body type dan output tenaga karena lebih ramping dan lebih ringan dengan bobot 180 kilogram, namun masih lebih ringan KTM Duke 690 sih yang tidak sampai 150 kilogram.

Dengan output tenaga yang hampir menyerupai motor dual purpose 600 cc, Zero DS dapat berakselerasi dari 0 ke 100 kilometer perjam hanya dalam waktu 5.3 detik dan memiliki kecepatan maksimum hingga 159 kilometer perjam. Memang tidak begitu mengesankan dari segi kecepatan maksimum, namun untuk akselerasi mungkin masih dibilang lumayan.

Posisi-mengemudi-Motor-Listrik-Zero-DS

Motor ini memiliki profil cukup tinggi, meskipun teman saya yang ada di foto ini memiliki tinggi sekitar 170 cm, ia tetap harus berjinjit ketika kedua kakinya menapak tanah. Mungkin suspensinya harus di atur agar lebih empuk agar ketika duduk tinggi motor bisa lebih turun lagi.

Nah, karena waktu sudah semakin sore dan kami harus bergegas agar tidak terjebak bersamaan dengan jam pulang kantor, kami segera melanjutkan perjalanan ke kantor Garansindo untuk mengembalikan motor ini kepada sang pemilik sekaligus ATPMnya. Namun lucunya, motor ini tidak dibekali dengan STNK dan plat nomor sungguhan, plat nomor yang ada di bagian belakang bukanlah plat nomor asli yang sudah terdaftar, sehingga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kami terpaksa memilih jalan tikus untuk menempuh rute dari daerah Wijaya ke kantor Garansindo yang terletak di Buncit.

Menjajal Zero DS ini cukup unik mengingat ketika memutar tuas gas kita sama sekali tidak akan merasakan suara dan getaran mesin, ketika memutar tuas gas lebih dalam, barulah kita akan mendengarkan suara mesin listrik dengan bunyi yang sangat unik seperti dibawah ini, namun perlu diingat, suara ini sangat minim sekali, jika anda menggunakan helm, tentunya suaranya akan lebih kedap lagi.

Seperti claim yang diberikan oleh pabrik, ubah mode motor ini ke mode sport, secara spontan, akselerasi motor akan terasa secara drastis meskipun kita memutar gas sedikit saja. Namun meskipun kencang, motor ini tidak memberikan sensasi layaknya sebuah motor besar karena tidak adanya suara mesin yang meraung-raung, begitupula dengan absennya transmisi juga membuat kita seperti membawa sebuah motor matic yang lebih kencang, akselerasinya halus namun siap menjabak kapan saja jika anda memelintir putaran gas lebih dalam lagi. Wuss…

Namun saya tidak berani membawa motor ini lebih kencang dari 80 kilometer perjam, bukannya karena motor ini tidak mampu, namun kondisi jalan yang macet di jam pulang kerja dan gear berkendara yang ala kadarnya karena mendadak, lebih baik saya menikmati kamcetan di Jakarta menggunakan motor ini sambil mencari alternatif daerah mana yang jarang ada Polisi.

Zero-DS-RidingBerkendara dengan motor ini di kemacetan sebenarnya bisa dibilang nyaman dari posisi mengemudinya, asalkan jika stang motor ini bisa dibuat lebih mundur dan dipotong sedikit karena saya merasakan motor ini terlalu panjang. Terutama untuk selap-selip sepertinya sangat mengganggu. Karena hilangnya fungsi transmisi, saya terkadang kikuk mengira motor ini adalah motor matic, sampai lupa kalau rem belakang terletak di foot step sebelah kanan, umumnya jika mengendarai motor tanpa gigi, rem belakang tersedia di stang motor sebelah kiri.

Zero-DS-Posisi-Mengemudi

Meskipun bentuknya tidak begitu outstanding dan kurang photogenic, namun ketika mengendarai motor ini cukup banyak menarik perhatian, bahkan ketika di lampu merah pun pengendara lain sempat menanyakan motor apa ini. Soal handling, motor ini cukup bagus, stabil namun tidak lincah karena memiliki jarak sumbu roda yang cukup panjang dan stang panjang yang bikin keki.

Saya memulai berkendara dari Wijaya dengan posisi baterai start di angka 23%, teman saya sedikit ragu dengan jumlah daya yang tinggal sedikit itu apakah bisa sampai ke Garansindo, apalagi motor ini tidak bisa di charge menggunakan power bank smartphone, namun saya yakin sih motor ini bisa sampai ke tempat tujuan. Ketika sampai, secara mengejutkan, motor ini masih memiliki baterai sebanyak 17% setelah dipakai melibas kemacetan sepanjang 10 kilometer (berdasarkan speedometer). Jika digunakan di jalan raya yang lancar dan mode berkendara hemat energi, tentunya bisa lebih baik lagi konsumsi dayanya.

Battery Consumption Zero DSSaya membayangkan jika saya adalah seorang eksekutif yang membutuhkan mobilitas sebuah motor untuk menghindari macet di perkotaan, Zero DS ini sebenarnya bisa dijadikan sebuah icon lifestyle baru untuk para eksekutif yang ingin tampil gaya namun tetap low profile tanpa harus menunjukan betapa angkuhnya suara knalpot motor mereka. Dengan motor ini tentunya kita tidak memerlukan bensin untuk berkendara tiap hari, baik untuk santai dan jika ingin sedikit nakal, tentunya motor listrik ini siap meladeni keinginan anda.

Zero-DS-Wing

Dengan harga sebesar 230 juta Rupiah off the road, kita tidak bisa menjustifikasi harga motor ini terlalu mahal atau terlalu murah, karena di kelas ini tidak ada kompetitor lain yang sebanding. Namun jika anda berharap motor ini bisa menggantikan biaya bensin harian anda dalam menggunakan motor sehari-hari untuk rutinitas kerja, menurut saya tidak juga, karena banderolnya masih terasa mahal dibandingkan biaya bensin motor anda tiap tahun. Lebih tepatnya Zero DS kita sebut sebagai game changer, motor ini adalah gebrakan dari sekian banyak pabrikan motor yang berlomba-lomba menciptakan motor se-unik mungkin untuk menggaet pengguna, dan Zero datang membawa gaya baru. Tapi saya suka!

Namun sayang, saya hanya mendapatkan kesempatan mencoba motor ini sebentar saja, rasanya lebih asik jika saya mencoba motor ini untuk berkendara jarak jauh untuk membuktikan ketangguhan dan peforma dari motor listrik ini. Selamat datang di masa depan, Zero DS sepertinya telah membawa saya lebih cepat ke 20 tahun yang akan datang dan membuat motor bensin yang memiliki suara dan getaran mesin terlihat kuno.

Ini adalah artikel review motor pertama saya dengan gaya in depth review, sampaikan komentar kamu tentang review ini. Terima kasih!

 


First Impression Review Nissan Juke Facelift 2015 dan Juke Revolt oleh AutonetMagz

$
0
0

Review Nissan Juke Revolt baru 2015AutonetMagz.com – Untuk menjawab tantangan yang dilayangkan oleh Ford EcoSport dan Honda HR-V, Kamis (12/2) kemarin PT. Nissan Motor Indonesia secara resmi meluncurkan Nissan Juke facelift 2015 di Indonesia dengan penamabahan varian baru yang dinamai Juke Revolt.

Lalu, apa sih bedanya dibanding Juke lawas, atau lebih serunya, apa sih kelebihan dan kekurangan dibanding kompetitornya? Ini dia First Impression Review Nissan Juke facelift 2015 oleh AutonetMagz.

Eksterior

Harga Nissan Juke facelift baru 2015

Bukan Nissan Juke namanya kalau desainnya tidak mengundang pro dan kontra dari berbagai pihak. Sudah biasa kalau kita dengar orang berdebat mengenai bentuknya, ada yang suka, ada yang tak suka. Untuk kali ini, facelift yang dilakukan Nissan kepada Juke berhasil membuatnya terlihat lebih ciamik dari segi eksterior. Lampu depan berbentuk bumerangnya membuatnya front fascia-nya lebih agresif.

Lampu Nissan Juke baru facelift 2015

Selain bentuknya apik, lampu ini juga sudah punya lampu senja yang berefek seperti lampu LED DRL saat dinyalakan. Memang bukan DRL sungguhan, tapi desainnya yang persis dengan headlamp Nissan 370Z layak diacungi jempol. Bahkan kita bisa berbohong ke sosmed dengan memotret lampunya saja, seakan baru saja membeli Nissan 370Z, karena bentuknya yang mirip. Hehehehe…

Lampu LED Nissan Juke baru facelift 2015

Untuk varian Revolt, Nissan memberikan sentuhan unik ala tuner modifikasi mobil di lampu depan. Jika dilihat, di lingkar lampu depan untuk Juke Revolt merah seperti di foto, ada hiasan cover berwarna putih, sementara untuk Juke Revolt hitam, hiasan lingkar lampunya berwarna merah. Jadi cover lampunya akan berbeda warna dengan warna bodi mobilnya. Lampu depan Juke facelift kini sudah punya xenon projector headlight dengan auto leveling dan auto on/off di semua varian.

Projector headlight lampu Nissan Juke baru facelift 2015

Bumper depan bagian bawahnya juga berubah, jika versi sebelumnya punya 3 lingkaran di area tersebut, kini diganti dengan desain yang lebih sporty dan ornamen honeycomb baru untuk area foglamp dan gril. Di varian Revolt, Nissan menyematkan lips spoiler depan berwarna silver dan garnish berwarna kontras di dekat foglamp agar tampilannya lebih sporty. Kalau di mata kami, efek sporty-nya lumayan berasa, sebab ini memberi kesan kalau mobil lebih ceper dibanding versi standar.

Spesifikasi Nissan Juke Revolt 2015

Ada juga stiker body striping dengan pola garis khusus Juke Revolt yang dipasang di kap mesin, pintu bagasi belakang dan bodi samping (di bawah garis kaca jendela dan di bagian bawah pintu) untuk membuat garis desain Juke lebih nyata dan lebih berisi. Untuk varian biasa, tak ada stiker yang ditempel supaya lebih clean dan elegan.

Sticker body striping Nissan Juke Revolt 2015 Fitur Nissan Juke baru new 2015

Jika Juke dulunya punya lampu sein di bagian samping bodi, sekarang untuk Juke facelift sein dipindah ke spion. Di Juke Revolt spion diberi warna kontras (spion hitam untuk Juke Revolt putih dan merah, spion putih untuk Juke Revolt hitam). Untuk versi biasa, spion diberi warna yang sama dengan bodi.

Spion dengan sein Nissan Juke Revolt 2015 Spion sein Nissan Juke Revolt 2015

Desain dan ukuran velg alloy-nya tidak berubah, hanya saja untuk Juke Revolt kini velg-nya dilabur warna gunmetal agar selaras dengan aura keseluruhan mobil yang kini tampil lebih sporty.

Velg OEM Nissan Juke 2015 facelift dan Juke Revolt

Pada bagian belakang, Nissan mengganti bumper belakang dengan desain baru dengan aksen honeycomb di kanan kiri sekitar area lampu reflektor. Dan spesial untuk Juke Revolt, diberi rear bumper lip berwarna silver, roof spoiler dan stiker di pintu bagasi yang sama seperti di kap mesin, membuatnya tampil beda, racing abis bukan?

Bumper belakang baru New Nissan Juke facelift 2015 Rear bumper lip spoiler Nissan Juke Revolt 2015

Bila lampu belakang Juke lama kelihatan polos, Nissan kini menambahkan detail unik di dalam lampunya berupa aksen dark silver dan LED berbentuk bumerang. Desain lampu mundurnya juga diubah mengikuti bentuk lampu bumerangnya dari yang sebelumnya hanya bulat saja. Itu semua membuatnya jadi kelihatan lebih modern.

Lampu belakang LED rear stop lamp New Nissan Juke baru 2015

Khusus Juke Revolt dan Juke berinterior merah, roof spoiler sudah jadi standar, namun spoiler dengan warna kontras hanya hadir di Juke Revolt saja. Untuk Juke berinterior hitam, spoiler belakang ini absen.

Harga Nissan Juke Revolt baru 2015

Berita bagus lainnya, semua varian Nissan Juke facelift sudah punya kamera parkir dan sensor parkir sebagai standar. Bandingkan dengan kompetitornya yang cuma memberi sensor parkir saja atau kamera parkir saja.

Sensor parkir dan kamera mundur Nissan Juke baru rear parking camera

Interior

Interior Nissan Juke facelift 2015 masih sama seperti sebelumnya, dengan menawarkan pilihan warna interior berbeda, yaitu warna hitam dan aksen warna merah pada beberapa bagian dengan sejumlah perbedaan di antara keduanya.

Interior New Nissan Juke facelift baru 2015

Mari mulai dengan setirnya. Juke facelift 2015 dilengkapi setir berlapis kulit dengan steering switch control untuk audio dan telepon. Ada juga aksen silver untuk mempercantik tampilan setir, tapi sayangnya ia hanya dibekali pengaturan tilt steering, belum telescopic seperti beberapa rivalnya.

Nissan Juke baru facelift 2015 tombol steering switch control setir

Fitur lain seperti tombol start-stop engine, layar head unit 7 inci dengan touch screen dan OS Android, WiFi ready, USB, aux, AM/FM radio, Bluetooth, Voice Command dan 6 speaker berikut I-CON Drive mode masih sama seperti versi terdahulu, dan semua fitur yang disebutkan tadi hadir juga di varian interior hitam maupun merah.

Dashboard Nissan Juke baru 2015

Hal mendasar yang membedakan versi interior hitam dan merah terletak pada center console, aksen doortrim berwarna merah dan jahitan berwarna merah di jok dan area pintu.

New Nissan Juke interior merah dengan jok kulit Jok-kulit-interior-kabin-Ni

Versi interior merah lebih lengkap berkat adanya arm rest tengah yang terintegrasi dengan console box, tetapi sayang sekali saat kami mengujinya, kualitasnya tidaklah begitu bagus, seperti tidak terpasang dengan baik dan terkesan layaknya produk aftermarket non-original. Untuk versi interior hitam, kita hanya mendapat 2 cup holder dan sebuah tempat penyimpanan di konsol tengah.

Concole box arm rest Nissan Juke 2015 baru

Di versi interior merah, ada jok kulit dengan jahitan merah dan logo Juke yang dibordir di sandaran punggungnya, sementara di versi interior hitam, hanya ada jok berbahan fabric sebagai standar. Semua joknya sudah lengkap dengan sliding, reciling dan ada height adjuster khusus pengemudi.

Head unit dan jok kulit Nissan Juke baru 2015 facelift

Fitur Keamanan

Urusan safety, Nissan Juke facelift sudah dilengkapi dengan ABS+EBD+BA, dual airbags, immobilizer dan pre-tensioner seatbelt di semua varian, plus pengatur ketinggian seatbelt. Sejujurnya, kami berharap Nissan melengkapi Juke facelift dengan 4 atau 6 airbags, hill start assist, stability control dan auto brake untuk meningkatkan daya saingnya di mata konsumen dengan kompetitor. Malah Juke versi Amerika sudah dilengkapi Around View Monitor. Sayangnya Nissan Indonesia berkehendak lain.

Nissan Juke Revolt putih 2015 harga fitur dan spesifikasi spek

Mesin

Masih dengan mesin HR15DE yang sama dengan Juke lawas, Grand Livina dan Evalia berkapasitas 1.500 cc 4 silinder dengan tenaga 114 PS di 6.000 rpm dan torsi 150 Nm di 4.000 rpm. Tak ada ubahan berarti di sektor mesin.

mesin-nissan-juke-facelift

Begitu juga dengan transmisinya, masih dengan XTRONIC CVT tanpa mode tiptronic ataupun paddleshift untuk memindahkan gigi secara manual. Untungnya, fitur I-CON bisa mengubah karakteristik mobil dan kedinamisan berkendara dengan tiga menu : Eco, Normal dan Sport.

Transmisi XTRONIC CVT Nissan Juke facelift baru 2015

Kesimpulan

Dengan eksterior baru dan varian baru yang lebih sporty, Nissan mencoba memancing minat para kaum muda maupun kaum mapan berjiwa muda yang berani tampil beda dan siap menjadi “Enemy of the Ordinary” dengan memiliki Juke facelift 2015 ini. Dalam hal desain, kami rasa Nissan berhasil membuat Juke menjadi lebih sporty, lebih fresh dan menarik, mengingat usia Juke sekarang sudah 4 tahun.

Body kit Nissan Juke Revolt merah 2015

Sayangnya, semua kosmetik sporty andalan Nissan Juke tak mampu menyembunyikan kekurangan bawaan Nissan Juke, soalnya kami rasa mobil ini sedikit kemahalan, mengingat beberapa lawannya di kelas ini punya harga yang lebih kompetitif tapi fitur dan kelengkapan yang diberikan lebih banyak seperti hill start assist, auto wiper, stability control, auto brakes dan lain-lain.

Jangan lupa, kompetitor dengan desain yang sedikit lebih kalem punya potensi untuk menarik perhatian lebih banyak kalangan.

Kelebihan kekurangan Nissan Juke Revolt 2015

Dengan harga jual Nissan Juke facelift 2015 mulai 265,9 juta Rupiah hingga 294,9 juta Rupiah, kami rasa Nissan Juke facelift 2015 akan menghadapi tantangan berat dalam persaingannya di kelas crossover atau Compact Utility Vehicle (CUV). Berikan komentar anda tentang Juke facelift ini, dan jangan lupa share di media sosial ya jika anda suka.

What we like :
– Tampilan anyar dan modern dengan efek lampu LED dan paduan warna di bodi
– Desain atraktif dan unik
– Mode I-CON dengan pilihan respons berkendara
– Kombinasi lengkap sensor parkir dan kamera parkir

We don’t like :
– Desainnya sedikit aneh jika dilihat dari beberapa sudut
– Harga terasa kemahalan
– Kabin bukan yang terlega di kelasnya
– Kurangnya fitur canggih yang berguna dalam membantu keamanan dan kenyamanan
– Fungsionalitas kabin tak begitu baik

First Impression Review Daihatsu Sirion Facelift 2015 oleh AutonetMagz

$
0
0

Review Daihatsu Sirion baru atau Perodua Myvi AdvandeAutonetMagz.com – Seperti kita tahu, persaingan di segmen city car Indonesia sangat sengit, terlebih di kelas ini bertengger para pemain kuat. Di kelas mesin 1.200 cc hingga 1.300 cc dihuni oleh banyak merek-merek beken seperti Toyota Etios dan Honda Brio, belum lagi ditambah pesaing asal Korea seperti KIA Picanto atau Hyundai Grand i10 yang masing-masing beradu kuat memperebutkan hati konsumennya

Menghadapi kondisi ini, Daihatsu Indonesia tidak tinggal diam. Mereka baru saja menyegarkan wajah Daihatsu Sirion pada Sabtu 14 Februari lalu. Jadi, perubahan apa saja yang dilakukan oleh Daihatsu pada Sirion 2015 yang di Malaysia dikenal sebagai Perodua MyVi ini? Kami akan beberkan secara detail khas review AutonetMagz.

Eksterior

Harga Sirion baru 2015 facelift Daihatsu Indonesia

Sebagai city car yang ditujukan untuk orang-orang yang berjiwa muda mapun keluarga muda sebagai target pasarnya, penampilan adalah segalanya. Dan menurut kami, jika Daihatsu ingin menyasar pangsa pasar kaum muda, mereka telah sukses merubah wajah Sirion menjadi lebih fresh dan lebih berjiwa muda.

Pada produk Daihatsu lain, biasanya mereka menerapkan banyak unsur chrome, tapi di Sirion terbaru kali ini, anda bisa lihat sendiri, unsur chrome hanya ada di emblem logo, pegangan pintu dan list pada side body moulding. Ini menjadikan Sirion tampil lebih sporty.

Harga Daihatsu Sirion baru 2015

Aura sporty yang paling kental jelas terlihat pada bagian wajah mobil ini, bumper depan yang di dominasi warna hitam pada bidang pemisah antara grill dan lubang air dam, grill baru dengan bentuk heksagonal, bumper lebih rendah yang pada bagian bawahnya sudah seperti front lip yang aerodinamis jadi penguat kesan sporty di mobil ini.

Belum beres sampai disitu saja, karena Daihatsu mempercantik bumper depan dengan detailing unik berupa garis hitam penghubung antara kedua foglampnya. Anda mungkin bisa menilai sendiri, tampilan depan Sirion 2015 ini jadi beda, jauh lebih ‘muda’ dan sporty dibanding Sirion lama bukan?

Projector headlamp dan lampu LED stripe Daihatsu Sirion 2015

Untuk mendukung tampilan depannya yang sudah berubah total, Daihatsu mendesain ulang lampu Sirion baru menjadi lebih berkarakter lengkap dengan projector headlight, tapi sayangnya belum HID, tapi sedikitnya bisa terobati dengan hadirnya LED stripe position light atau lampu senja dan bukan DRL yang terpasang cantik di bagian bawah rumah lampu, mengikuti lekuknya. Ada satu hal unik, coba deh perhatikan bulatan kecil di pojok bumper depan, apakah itu?

Ya itu adalah sensor parkir depan dan menjadikan Sirion pertama di kelasnya yang dilengkapi fitur parking sensor ini. Rival sekelas dari Honda yang harganya lebih mahal pun belum mendapatkan sensor parkir depan. Bahkan untuk sensor parkir belakang pada hatchback dari Honda misalnya, si pembeli harus merayu sales agar bisa mendapatkannya.

Fitur dan spesifikasi Daihatsu Sirion baru 2015 facelift

Oke kita kembali lagi ke Sirion, dari samping, barulah ketahuan kalau Daihatsu hanya merubah total bagian depannya saja, hal ini tampak pada bagian sampingnya yang tidak berubah sama sekali dari versi terdahulunya. Yang ditambahkan hanya side body moulding baru dengan sedikit lis chrome, door handle chrome dan ada side skirt untuk memberi kesan ceper pada mobil ini. Huft, untung deh kalau chromenya nggak berlebihan dan norak kali ini.

Velg OEM Daihatsu Sirion baru 2015 facelift

Peleknya juga didesain baru, desainnya lumayan keren sebenarnya, namun sedikit disayangkan karena tak ada aksen two tone seperti rivalnya dari Korea yang peleknya sudah dilengkapi warna two tone dengan finishing stainless. Tapi ini cukup beralasan, karena Daihatsu memang ingin mengangkat kesan sporty dari New Sirion.

Talang air asesoris Daihatsu Sirion side visor

Ada yang menarik, biasanya side visor atau biasa disebut talang air adalah aksesoris tambahan yang harus dibeli secara terpisah, tapi di Daihatsu Sirion terbaru, sudah menjadi perlengkapan standar ketika membeli mobil ini dari dealer. Walaupun sepele, tapi Daihatsu begitu memperhatikan hal ini, karena sebagian konsumen di Indonesia sangat suka mobilnya dipasangi aksesoris seperti ini. Lampu sein sampingnya masih menempel di spion seperti versi sebelumnya.

2015-Daihatsu-Sirion-Facelift-Spoiler

Di belakang, kita akan menemukan lampu belakang denga mika berwarna clear alias bening yang dihiasi lampu LED sebagai standar, bukan aksesori tambahan. Sekedar intermezzo, lampu bermika bening ini mengingatkan kami akan Toyota Altezza dan Toyota Fortuner yang juga punya mika bening untuk lampu belakangnya. Oh ya, ada juga roof spoiler yang sudah standar di Sirion facelift.

2015-Daihatsu-Sirion-Facelift-Muffler

Di bumper belakang, Daihatsu mendesain ulang bumpernya agar kelihatan lebih gaya dengan aksen hitam di bawah reflektor mata kucing yang desainnya agak mirip Honda Jazz, ditambah diffuser di bagian tengah bawah dan chrome muffler cutter yang menggenapi seluruh ubahan eksteriornya.

Interior

2015-Daihatsu-Sirion-Facelift-Dashboard

Di bagian interiornya, Daihatsu menambahkan sejumlah fitur baru dan mengubah trim dashboard dan joknya. Simaklah gambar di atas, jika versi otomatis memiliki tuas transmisi yang menempel di dashboard, maka versi manual tuasnya ada di sekitar center console seperti mobil manual pada umumnya.

Aksen dashboard tengahnya kini diganti menjadi silver, dari sebelumnya yang bermotif checkered carbon, dan menurut kami ini lebih bisa mengangkat kesan mewah daripada versi sebelumnya yang kelihatan murahan. Tuas transmisinya pun kini dilapisi kulit sehingga enak dilihat dan nyaman digenggam.

2015-Daihatsu-Sirion-Facelift-Head-Unit

Head unitnya kini juga berubah. Meski masih model integrated head unit seperti versi sebelumnya, tapi berkat warna glossy black baru tampilannya jadi lebih baik daripada Sirion lawas. Head unit ini sudah punya fasilitas CD, MP3, Aux, USB connection, dan Bluetooth untuk HP anda, tapi sayang tak ada fitur touch screen.

2015-Daihatsu-Sirion-Facelift-Steering-Area

Daihatsu juga tak ingin ketinggalan tren terkini dengan menempatkan steering switch control pada Sirion. Fungsinya ada untuk mengatur volume, track dan mode head unit, namun tak ada tombol untuk pengoperasian telepon di setirnya. Materialnya pun sudah ditingkatkan via penggunaan bahan kulit dan jahitan merah yang sporty, jauh lebih baik daripada Sirion lama yang memakai setir Xenia yang jelek itu.

2015-Daihatsu-Sirion-Facelift-Steering-Wheel

 

Eits, hampir lupa. Sirion baru sudah komplit dengan dual airbags untuk supir dan penumpang. Meski setirnya punya pengaturan tilt steering, namun saat dicoba ternyata jarak main pengaturan tilt steeringnya sangat minim dan ubahan posisinya tidak signifikan. Andai ubahannya bisa diubah lebih leluasa lagi, pasti bagus deh.

2015-Daihatsu-Sirion-Facelift-Speedometer

Panel instrumen Sirion terdahulu mengandalkan gaya optitron yang lumayan, tapi yang sekarang malah kelihatan murahan dan biasa saja, malah mirip panel instrumen LCGC. Untungnya, layar MID lingkaran di tengah bisa sedikit mengaburkan kesan murahan.

daihatsu-sirion-facelift-spion-elektrik-dan-cup-holder

Sirion facelift kini juga sudah punya spion elektrik yang bisa diatur dan dilipat secara elektrik, sangat berguna saat kita ingin melalui jalan tikus atau gang sempit. Cup holder untuk pengemudi pun kini tersedia, tapi saat kami mengoperasikannya, mekanismenya tidak halus dan cenderung kasar. Ya tapi fungsinya sebagai cup holder masih baik sih.

daihatsu-sirion-facelift-glovebox

Di sisi penumpang depan, glove box dan laci penyimpanan ekstra di bawah jok depan kini hadir sebagai standar. Meski kegunaannya menambah nilai kepraktisan, namun laci di bawah joknya terkesan tipis, murahan dan kurang rapi.

2015-Daihatsu-Sirion-Facelift-Center-Console

Bagian tengahnya, kita bisa melihat 2 cup holder, beberapa tempat penyimpanan dan center console box yang ukurannya kecil. Uniknya, ada carbon pattern yang diberikan Daihatsu untuk menghiasi penutup center console box. Ventilasi AC Sirion kini punya cincin chrome sebagai pemanis, sementara di door trim akan ditemukan aksen sliver yang sama seperti pada dasbor.

daihatsu-sirion-facelift-ac-vent-dan-door-trim

Seatbeltnya kini sudah dilengkapi dengan pre-tensioner dan load limiter, di mana sistem ini akan menunjang proteksi saat terjadi benturan dan memaksimalkan kerja airbag untuk melindungi penumpang dari cedera parah.

2015-Daihatsu-Sirion-Facelift-Storage-Rear

Di kabin belakang, ada dua buah tempat penyimpanan yang terpasang di balik jok depan di mana yang satu sudah dilengkapi resleting, sementara yang satu lagi belum. Ada juga dudukan untuk menggantung tas atau kantong plastik.

2015-Daihatsu-Sirion-Facelift-Hook

Ada satu hal yang unik di bagian kanan jok depan. Lihatlah, ada semacam kaitan multifungsi yang bisa untuk menggantung tas atau benda-benda lain. Meski kecil, tapi Daihatsu pikir hal ini cukup membantu saat mobil ini dipakai bepergian oleh konsumennya, khususnya para keluarga muda.

2015-Daihatsu-Sirion-Facelift-Fold-Seat

Jok belakangnya bisa dilipat dengan konfigurasi 40:60. Mekanisme pelipatannya sendiri cukup unik, di mana sandaran paha jok belakang harus diturunkan dan barulan sandaran punggungnya kita lipat untuk mendapatkan ruang bagasi yang luas dan rata lantai. Akomodasinya memang bukan yang terbaik di kelasnya, tapi cukup lah untuk sebuah keluarga kecil.

2015-Daihatsu-Sirion-Facelift-ISOFIX

Lagi-lagi ada kejutan dari Daihatsu, soalnya kami menemukan jok belakang yang sudah ISOFIX dengan tethering yang biasanya kita temukan di mobil-mobil Honda. Sepertinya Daihatsu enggan menyunat fitur ini dari Perodua, sebab jok ISOFIX ini tak ada di mobil jualan Daihatsu lainnya di Indonesia seperti Xenia, Ayla atau Terios.

2015-Daihatsu-Sirion-Facelift-Tray

Bagasinya terbilang lumayan, tidak seluas Etios tapi tak sesempit Brio. Hal baik lainnya adalah Daihatsu memberikan kita tray cover bagasi sebagai standar, padahal rivalnya belum tentu memberikan aksesoris ini.

2015-Daihatsu-Sirion-Facelift-Storage

Sebagai kompensasi atas ruang bagasi yang luasnya standar, ada tempat penyimpanan kecil yang berguna untuk menyimpan beberapa barang seperti kotak P3K dan lain-lain. Praktis bukan?

2015-Daihatsu-Sirion-Facelift-Spare-Tyre

Ban serep Sirion facelift bertipe space saver, di mana ban serepnya lebih kecil daripada ban standarnya. Ban serep dengan pelek kaleng ini tersimpan rapi di bawah bagasi, cukup berguna di saat darurat. Anda tentu tidak mungkin berharap adanya Run Flat Tyres di Sirion atau mobil sekelasnya seperti yang kita temukan di mobil-mobil yang harganya 5 kali lipat harga Sirion kan?

Mesin

Tak ada ubahan berarti dari mesin Sirion lama, masih berkode K3-VE 1.300 cc 4 silinder DOHC dengan VVT-i. Tenaga maksimalnya adalah 90 PS di 6.000 rpm dan torsinya 11,9 kg.m di 4.400 rpm. Tenaga dan torsinya terbilang cukupan untuk menunjang bobotnya yang ada di angka 940-950 kg, meski bukan yang terbaik di kelasnya. Satu hal yang sangat kami kritisi adalah transmisi manualnya yang terasa murahan, kurang presisi dan agak longgar. Saat kami operasikan, jujur saja, rasanya seperti mengoperasikan transmisi manual pada mobil pick-up yang biasa dipakai untuk mengangkut sembako ke pasar. Harusnya Daihatsu bisa memperhatikan hal ini agar feeling perpindahan transmisi manualnya bisa lebih halus, sehalus kompetitornya.

2015-Daihatsu-Sirion-Facelift-Engine

Satu hal positif yang kami lihat adalah kualitas buatan ruang mesin yang sangat baik. Tidak ada cat yang meluber atau las-lasan yang tidak rapi seperti yang pernah kami lihat pada city car lainnya. Kerja bagus, Daihatsu. Eh tunggu, ini hasil garapan Daihatsu atau Perodua ya? Ah sudahlah.

Kesimpulan

2015-Daihatsu-Sirion-Facelift-Rear

Untuk sebuah model facelift, Daihatsu Sirion baru benar-benar sebuah kejutan bagi kami. Tidak seperti Xenia facelift ataupun Ayla facelift, Sirion baru hadir dengan fitur yang lebih baik, kualitas yang membaik, keamanan yang lebih handal dan eksterior yang lebih gaya dan berjiwa muda. Meski ada sedikit kekurangan di sana-sini, khususnya transmisi manualnya yang aneh, namun berkat harga yang tak beda dari versi sebelum facelift, Daihatsu telah meningkatkan value Sirion untuk bersaing di kelas city car 1.200-1.300 cc. Tak heran, Daihatsu berani menargetkan penjualan Sirion baru hingga 500 unit per bulan dari yang sebelumnya hanya 300 unit per bulan.

Jadi, tertarikkah anda dengan Daihatsu Sirion facelift ini yang hanya hadir dalam dua varian (manual dan matik)? Kunjungi dan test drive saja mobil ini di dealer Daihatsu terdekat, siapa tahu anda akan terkejut seperti kami. Jangan lupa sampaikan pendapat anda tentang Sirion ini di kolom komentar dan share artikel First Impression Review Daihatsu Sirion Facelift 2015 ini di media sosial ya!

 

First Impression Review Toyota Rush Facelift 2015 oleh AutonetMagz

$
0
0

Review Toyota Rush TRD baru 2015 ulasan detailJakarta, AutonetMagz - Setelah pertama kali diluncurkan di tahun 2006 silam, Toyota Rush masih mendapatkan ubahan model facelift dengan basis yang sama dengan model sebelumnya. Dengan basis yang tetap sama ini, bagaimana first impressiona kami terhadap mobil yang satu ini? Check this out.

Eksterior

toyota-rush-depan-facelift

“Mengapa tidak dari dulu wajahnya dibuat seperti ini?” Itu yang ada di benak saya pertama kali melihat Toyota Rush terbaru yang bentuknya jauh lebih ganteng dibandingkan dengan model sebelumnya. Selama ini facelift yang didapatkan oleh Toyota Rush belum pernah sebagus ini sebelumnya, dan dengan hadirnya varian facelift ini, jujur saja model sebelumnya terasa terlalu kuno jika dibandingkan.

Di varian Rush TRD Sportivo, kita akan mendapatkan body kit dalam bentuk bumper depan dan bumper belakang yang lebih sporty dan dinamis, dan wing spoiler baru model baru dan tentu saja seperangkat sticker dan emblem TRD Sportivo yang diberikan secara langsung.

headlamp-projector-new-toyota-rush-facelift

Di model baru ini, kita akan mendapatkan lampu depan model baru dengan bentuk frame yang sedikit berbeda dengan model sebelumnya (Karena berbeda, pemilik Rush lama tentu saja tidak bisa upgrade lampu ke model ini). Kombinasinya lebih futuristik karena memiliki background berwarna hitam dan LED Stripe sebagai positioning lamp (bukan DRL). Toyota juga tetap mempertahanakan projector headlamp meskipun masih menggunakan lampu halogen standar.

Di bagian grille, kini Toyota Rush meninggalkan desain lama yang tampak kuno dan menggantinya dengan grille baru. Grille tersebut memanjang dari lampu kiri ke kanan dan memiliki garis chrome yang mengikuti garis lampu depan. Aksen piano black juga membuat tampilannya semakin baik.

sensor-parkir-depan-toyota-rush-facelift

Di bagian bumper bawah, kita akan menemukan area bumper atas menghitam dengan motif carbon untuk memberikan kesan sporty dan dinamis. Di varian TRD Sportivo ini, Rush juga mendapatkan body kit depan yang membuat tampilannya lebih tebal dan kita juga akan mendapatkan cornering sensor di sudut bumper depan. Tidak lupa, Toyota juga menarik garis kumis lele seperti Yaris di body kit mobil ini. Waks!

pelek-toyota-rush-facelift

Salah satu hal yang menarik perhatian kami ada pada penggunaan velg baru 16 inchi dari Toyota Rush yang memiliki tampilan futuristik, penggunaan warna two tone color dan modelnya yang mengkotak jelas membuatnya semakin dewasa dan kekinian meskipun mobil ini sudah hadir sejak tahun 2006 silam.

Dari samping, kita tidak akan menemukan hal baru yang se-signifikan model depannya. Perbedaannya ada pada model spion tanduk dengan aksen baru, cover spion overchrome, stiker TRD Sportivo, velg baru dan pindahnya antena radio ke atap belakang seperti city car.

foto-toyota-new-rush-facelift-2015-belakang

Dari belakang, kita akan menemukan perbedaan yang signifikan di beberapa bagian seperti lampu baru yang jauh lebih futuristik dengan lampu LED. Body kita baru yang lebih complicated dan tentunya tutup cover ban belakang yang jauh lebih menarik dibandingkan dengan desain yang digunakan Daihatsu Terios.

bumper-belakang-toyota-rush-facelift

Hanya saja karena body kit yang terlalu over di bagian belakang, muffler cutter chrome dari Toyota Rush terbaru jadi terlihat tenggelam dan tidak proporsional. Emblem 4S untuk menunjukan varian transmisi automatic juga tidak perlu di highlight karena bukanlah teknologi yang spesial.

Interior

foto-interior-new-toyota-rush-facelift-2015

Masuk ke dalam interior, tidak ubahnya interior Toyota Rush versi sebelumnya yang memiliki warna hitam yang sebelumnya memiliki warna beige pada edisi pertama kali mobil ini diluncurkan. Hanya saja beberapa elemen desain dari mobil ini membuatnya cukup berbeda dibandingkan dengan model sebelumnya.

motif-jok-toyota-rush-facelift

Hal pertama yang kami sadari adanya penggunaan pattern baru pada jok mobil yang kini memiliki jahitan berwarna merah dan pola bergambar seperti layaknya motherboard komputer di door trim mobil ini. Kami cukup mengapresiasi Toyota Rush terbaru kini memiliki kursi tengah ISOFIX untuk kursi bayi meskipun kualitas dari kursi mobil ini tidak mendapatkan peningkatan dari segi bahan dan pengerjaan.

foto-interior-toyota-rush

Ketika duduk di kursi pengemudi, hal pertama yang kami apresiasi dari mobil ini ada pada setir Toyota Rush baru yang kini memiliki balutan kulit pada lingkar kemudinya. Secara desain, setir baru ini sama persis dengan setir yang digunakan oleh Avanza Veloz, hanya saja sudah kulit.

transmisi-manual-toyota-rush-facelift

Tidak hanya setir, rupanya tuas perseneling manual dan automatic yang digunakan Toyota Rush juga sudah dilapisi oleh kulit untuk memberikan kesan mewah. Lumayan jika dibandingkan dengan model sebelumnya.

panel-instrumen-toyota-rush-facelift

Sepertinya ide buruk untuk mengganti model desain speedometer Toyota Rush terbaru, karena penggunaan angka penunjuk melingkar ini membuat pengemudi sulit untuk membaca angka kecepatan. Desainnya juga tidak memberikan kesan wah jika dibandingkan dengan model sebelumnya.

Audio-Toyota-Rush-facelift

Secara desain dashboard, memang tidak ada ubahan signifikan, kita tetap akan mendapatkan desain yang sama persis dengan model sebelumnya yang harusnya bisa diberikan ubahan model agar tidak tampak tua. Untungnya kini Toyota Rush mendapatkan head unit baru yang lebih canggih.

Head unit terbaru ini memiliki desain baru yang terlihat tidak terintegrasi seperti layaknya head unit indash. Head unit ini masuk ke dalam dan tidak menyatu dengan desain console tengah sebagaimana model sebelumnya.

m-toyota-toyota-rush

Dibandingkan dengan model sebelumnya, tentu saja head unit terbaru ini lebih canggih. Selain dibekali dengan layar 6.1 inchi, head unit ini juga memiliki koneksi Bluetooth, Aux, USB dan tentu saja aplikasi M Toyota. Aplikasi M Toyota berguna untuk anda yang membutuhkan bantuan nomor telepon darurat dan daftar dealer jika anda membutuhkan lokasi terdekat untuk melakukan service atau membeli mobil baru.

koneksi-audio-toyota-rush-facelift

Sayangnya head unit baru ini tidak bisa memberikan performa yang lebih baik dibandingkan dengan model sebelumnya. Suara audionya masih standar tidak ada perubahan. Hal lainnya yang kami rasakan perlu mendapatkan perhatian lebih ada pada performa touch screen audionya yang memiliki lag saat dioperasikan dan interface yang cukup sulit digunakan. Head unit ini juga tidak memiliki rear parking camera dan GPS Navigation, padahal Terios telah dilengkapi dengan fitur tersebut.

sensor-parkir-toyota-rush-facelift

Oke kita lanjut ke sisi pengemudi lagi, di bagian samping kanan pengemudi kita akan disuguhi beberapa tombol yang sangat lengkap mulai dari electric mirror dengan retractable motor, tombol defogger dan tombol untuk mengaktifkan corner dan parking sensor.

Kursi pengemudi mobil ini juga dilengkapi dengan pengatur ketinggian kursi, pengatur ketinggian seatbelt, namun sayangnya belum dilengkapi dengan tilt steering yang dapat digunakan untuk menyesuaikan ketinggian setir.

Mesin

mesin-toyota-rush-2015

Dari segi mesin dan mekanikal lainnya, Toyota tidak memberikan update di seluruh varian terbaru Toyota Rush Facelift 2015. Sehingga dapat disimpulkan performa mesin, handling dan kenyamanan suspensi dari mobil ini masih sama dengan versi sebelumnya yang merupakan varian non facelift.

Meskipun begitu, dari segi safety mobil ini mendapatkan update yang cukup perlu dipertimbangkan seperti penggunaan seatbelt dengan pretensioner dan rem ABS di seluruh varian. Tapi tetap saja fitur-fitur keselamatan aktif masa kini seperti hill start assist dan stability control belum disematkan di mobil ini.

Kesimpulan

wallpaper-new-toyota-rush-facelift-2015

Dengan kompetisi pasar yang semakin ketat, Toyota Rush akhirnya berbenah meskipun belum lama mendapatkan facelift sejak terakhir kali di update pertenagahan tahun 2013 silam. Tidak sampai menunggu 2 tahun untuk Toyota melakukan penggantian wajah Toyota Rush yang kini berubah menjadi lebih ganteng secara signifikan dan membuat mobil ini seperti baby Fortuner.

Secara penampilan eksterior, ya mobil ini jauh lebih ganteng dibandingkan dengan model sebelumnya yang kini terlihat kuno. Meskipun usianya sudah menginjak 8 tahun, kami rasa tampilan eksteriornya bisa memikat pecinta Toyota yang sangat banyak di Indonesia.

kunci-toyota-rush-facelift

Memang jika kita membandingkan mobil ini untuk berkompetisi dengan Nissan Juke, Ford Ecosport dan Honda HR-V, tentunya mobil ini akan kalah di segala faktor kecuali akomodasi dan off road capability yang sedikit lebih baik karena menggunakan RWD. Namun jika anda berbicara fun to drive, engine power dan fitur, tentunya Toyota Rush tidak bisa mengimbangi kompetitornya yang lebih mahal.

Toyota-Rush-facelift

Namun jika anda memiliki kebutuhan dan budget untuk membeli LMPV seperti Avanza Veloz atau Honda Mobilio RS namun menginginkan mobil yang sedikit lebih tangguh melewati genangan air dan jalan berlubang, jelas Toyota Rush adalah jawabannya mengingat harganya tidak berbeda jauh dengan Low MPV yang ada di pasaran. Namun jika anda tidak begitu peduli terhadap merk, Daihatsu Terios sebenarnya memiliki value for money yang lebih baik dibandingkan Toyota Rush agar anda tidak perlu menambah budget terlampau banyak dari sebuah LMPV.

First Impression Review Nissan Serena Facelift 2015 oleh AutonetMagz

$
0
0

2015-Nissan-Serena-Facelift-Wallpaper

Jakarta, AutonetMagz - Setelah Toyota Nav1 dan Mazda Biante mendapatkan facelifft, lalu Mitsubishi Delica hadir sebagai varian yang cukup unik untuk mobil keluarga, akhirnya Nissan Serena Facelift 2015 diluncurkan di Indonesia untuk memberikan perlawanan terhadap ketiga produk yang hadir lebih dulu.

Dengan banderol harga mulai dari 364 juta Rupiah untuk tipe X, 409 juta Rupiah untuk tipe High Way Star dan 441 juta Rupiah untuk tipe Autech. Apa saja yang berbeda dengan Nissan Serena Facelift 2015 ini? Mari kita bahas.

Eksterior

2015-Nissan-Serena-Facelift-Autech

 

Melihat eksterior Nissan Serena Facelift, mungkin ini adalah wajah Nissan Serena paling ganteng yang akan kita temukan dibandingkan dengan Nissan Serena generasi sebelumnya. Memang tidak seganteng Mazda Biante, tapi terlihat jauh lebih dewasa dan futuristik dibandingkan dengan model sebelumnya yang terlalu biasa.

2015-Nissan-Serena-Facelift-Signature-Headlamp

Ubahan paling signifikan ada pada lampu depan dengan model terpisah karena adanya tarikan garis dari grille antara lampu utama dan lampu sein yang terletak diatas. Kini Nissan Serena juga memiliki signature lamp yang seperti boomerang yang akan menyalan sebagai LED positioning lamp. Untuk tipe X, kita tidak akan mendapatkan LED projection headlamp seperti gambar diatas, namun masih sebatas halogen projector saja.

Untuk varian Autech, kita akan mendapatkan bumper dengan aksen overchome yang mungkin akan lebih baik jika memandang varian HWS atau varian X yang terlihat lebih sederhana dan simpel, namun kembali ke selera masing-masing memang. Di varian Autech, kita juga akan mendapatkan LED DRL 3 titik di samping fog lamp.

2015-Nissan-Serena-Eksterior-Belakang

Pada bagian belakang, kita akan mendapatkan model lampu belakang yang lebih futuristik dengan lensa bening dan lampu LED yang akan menyala pertitik. Mungkin bagi beberapa orang, penggunaan lampu ini agak sedikit lebay dan mengurangi kecantikan, at least disini kita menemukan ubahan dibandingkan dengan model sebelumnya.

ada yang menarik pada penggunaan velg New Nissan Serena Facelift 2015, pada varian X dan High Way Star, ia memiliki velg dengan desain sama dengan model warna two tone yang memiliki background warna hitam dan bagian depan warna metal untuk memberikan kesan futuristik. Namun untuk tipe Autech, justru Nissan Serena menggunakan velg model yang sama tanpa warna two tone sehingga terlihat lebih murah menurut kami.

Rasanya tidak ada yang perlu dibahas lagi seputar eksterior, karena memang Nissan Serena terbaru memiliki facelift yang minim di sekitar eksterior meskipun terlihat lebih ganteng.

Interior

2015-Nissan-Serena-Facelift-Dashboard

Masuk ke dalam interior, kita akan menemukan interior yang masih sama dengan model sebelumnya, hanya saja kini Nissan Serena melengkapi setir kemudi dengan audio control dan lingkar kemudi berbalut kulit. Menariknya, setir dengan cruise control dan audio control ini tersedia mulai dari tipe X yang notabene adalah varian paling murah, hanya saja di tipe X tidak dilengkapi dengan balutan kulit. Sisanya, seputar speedometer dan desain dari mobil ini tidak ada yang berubah secara signifikan.

2015-Nissan-Serena-Facelift-Head-Unit

 

Masih seputar dashboard, kita tidak akan menemukan hal baru selain di daerah setir mobil ini, head unitnya masih sama, begitupula dengan mounted roof monitor sebesar 10 inchi yang tersedia di semua model. Karena ini juga, kita tidak akan menemukan perbedaan yang cukup signifikan di bagian interior baik dari tipe terendah hingga tertinggi. Untuk anda yang pernah menggunakan Nissan Serena sebelumnya, mungkin head unit ini agak sedikit mengganggu karena kurang responsif pada layar touch screennya. Tapi tenang saja, toh sekarang sudah ada audio steering switch control untuk memudahkan anda.

Interior-Nissan-Serena-Facelift-2015

Seperti halnya Nissan Serena sebelum facelift, karena ubahan inteirornya tidak signifikan, model dashboard lama yang dipertahankan memberikan nilai plus pada ruang penyimpanan yang fleksibel dan berlimpah. Selain itu kami suka dengan model speedometer digital yang terlihat futuristik untuk pengemudi.

2015-Nissan-Serena-Door-Trim-Autech

Masuk ke kabin belakang, kita akan menemukan motif jok baru yang memiliki motif seperti furniture Jepang dan bahan yang lebih baik. Namun di bagian penumpang tengah tetap tidak memiliki desain kursi captain seat yang memiliki sepasang arm rest sebagaimana Nissan Serena C24, berkat penggunaan center arm rest multifungsi yang bisa berubah menjadi kursi tengah, arm rest atau tempat menyimpan barang yang dapat digeser hingga kursi baris paling depan, duduk di kursi tengah mobil ini tidak ada ubahnya duduk di kursi Toyota Avanza yang tidak memiliki captain seat. Apalagi door trim mobil ini tidak memiliki arm rest.

Bicara soal door trim, kami cukup senang dengan pintu tengah Nissan Serena yang memiliki tirai dan kaca yang sangat besar untuk melihat keluar. Namun door trim full plastik tanpa sentuhan fabric sama sekali membuatnya terlihat sama sekali tidak mewah. Dan untuk tipe X, pintu geser elektrik hanya tersedia di pintu sebelah kiri saja, dan pintu sebelah kanan tersedia penarik otomatis seperti pintu vakum untuk merapatkan pintu.

2015-Nissan-Serena-Facelift-Hidden-Storage

Uniknya dari mobil ini, meskipun kita mendapatkan ruang penyimpanan yang sangat banyak di bagian depan, kita juga akan mendapatkan ruang penyimpanan rahasia dibawah kursi tengah. Ini merupakan nilai plus yang sangat berguna untuk anda yang sering menggunakan mobil ini untuk perjalanan jauh.

Konfigurasi-Jok-Belakang-Nissan-Serena-Facelift-2015

Sebagaimana mobil MPV pada umumnya, Nissan Serena memiliki ruang bagasi yang sangat luas, apalagi ketika kursi belakangnya dilipat ke samping, kita akan mendapatkan ruang belakang yang sangat luas disini. Sayangnya kita tidak mendapatkan kursi baris ketiga sliding seperti halnya Mitsubishi Delica.

2015-Nissan-Serena-Facelift-Under-Tray-Storage

Masih seputar ruang penyimpanan, Nissan Serena juga menyediakan ruang penyimpanan tambahan dibawah bagasi belakang yang sangat luas. Hebat!

2015-Nissan-Serena-Autech-Panoramic-Roof

Terakhir, masih bagian interior, kita akan mendapatkan panoramic sunroof pada tipe Autech, dan layar monitor 10 inchi di sebelah kanan gambar itu tersedia di seluruh varian Nissan Serena dalam rangka memberikan hiburan bagi penumpang belakang.

Fitur dan Performa

Nissan-Serena-Highway-Star

 

Tidak ada yang berubah dari segi fitur dan performa dibandingkan dengan versi sebelumnya kecuali fitur-fitur yang sudah kami sebutkan diatas seperti audio control dan LED DRL pada varian Autech. Soal mesin masih sama saja karena kami rasa untuk sebuah MPV yang lebih banyak digunakan oleh supir ini sudah lebih dari cukup dengan 147 Ps dan transmisi CVTnya yang, begitulah…

Namun secara fitur keselamatan, kami sangat suka mobil ini sejak awal karena sudah dilengkapi dengan 6 buah airbags, rear parking camera untuk HWS dan Autech serta pengereman lengkap dengan ABS EBD & BA diseluruh tipe. Meskipun seharusnya mobil ini ditambahkan hill start assis dan stability control seperti Mitsubishi Delica, tapi who cares, mayoritas pengguna MPV bongsor ini pasti menggunakan supir pribadi.

Namun menurut kami ada beberapa fitur yang harusnya dimasukan di mobil ini seperti arm rest tengah captain seat, jok kulit serta kursi belakang yang bisa sliding agar membuatnya lebih sempurna lagi. Namun sejatinya mobil ini sudah cukup lengkap mengingat beberapa fitur standar yang diberikan di tipe terbawah pun sudah memiliki keyless entry dengan start/stop engine button, head unit touchscreen, layar monitor 10 inchi, ac digital dan cruise control.

Kesimpulan

2015-Nissan-Serena-Eksterior-Belakang

Meskipun ubahannya tidak begitu signifikan, Nissan Serena terbaru ini kini memiliki wajah yang lebih ganteng, futuristik dan fitur yang sedikit lebih lengkap. Memang anda tidak akan terasa perbedaannya dibandingkan dengan model terdahulu jika duduk di kursi tengah ataupun pengemudi kecuali steering switch control.

Namun mengingat nilai value for money yang ditawarkan mobil ini, kami rasa untuk varian Nissan Serena tipe X yang dibanderol dengan harga 364 juta Rupiah ada great value jika anda membandingkan dengan Toyota Kijang Innova tipe V automatic bensin yang dibanderol dengan harga 324 juta Rupiah. Tambah sedikit lagi, anda akan mendapatkan mobil yang jauh lebih lega, canggih dan sudah memiliki electric sliding door. Bagaimana menurut pendapatmu?

First Impression Review Daihatsu Terios Facelift 2015 oleh AutonetMagz

$
0
0

2015-Daihatsu Terios-Wallpaper

AutonetMagz.com – Setelah banyak artikel yang kami sodorkan tentang Toyota Rush Facelift kepada anda, rasanya tak adil kalau kami tidak membahas kembarannya, Daihatsu Terios yang kemarin juga baru facelift. Sama seperti Rush, Daihatsu memberikan facelift bagi Terios agar mobil yang muncul tahun 2006 ini tak kelihatan usang.

Bahkan menurut beberapa komentar, kami perhatikan kalau banyak yang berujar Terios punya value for money lebih tinggi dibanding saudara kembarnya. Benarkan demikian? Ayo kita sikat habis semua dalam First Impression Review Daihatsu Terios Facelift 2015 bersama AutonetMagz.

Eksterior

Ubahan paling signifikan yang dilakukan Daihatsu pada Terios bisa kita lihat pada penampakan eksterior Terios. Layaknya kaum hawa yang menggunakan krim anti aging, Daihatsu berusaha menyegarkan tampilan Terios agar tampak lebih muda dengan sejumlah perubahan, seperti headlamp baru dengan LED positioning lamp.

2015-DaihatsuTerios-Facelift

Tidak seperti Terios sebelumnya, headlamp projector dengan bohlam halogen dan LED positioning lamp yang tampil modern kini sudah jadi standar di semua varian. Padahal dulu, versi termurah Terios TS hanya dibekali lampu diamond cut saja.

Gril Terios ikut berubah, dengan tiga garis krom yang punya desain selaras dan seolah menyatu bersama tarikan garis di dalam headlamp. Sektor gril bagian tengah dan bawah kini punya panel dengan motif printed carbon texture yang menurut kami sedikit unik sebenarnya. Di bagian bawah bumpernya yang unik, ada aksen menyerupai front bumper lips.

2015-Daihatsu Terios-DRL

Persis di samping fog lamp, khusus untuk varian R dan R Adventure, Daihatsu Terios telah dilengkapi LED DRL sebagai standar. DRL sungguhan lho, bukan lampu senja, jadi ini lebih baik dari Toyota Rush yang tak punya LED DRL sama sekali. Dengan ini, Daihatsu punya sedikit poin plus dibanding Toyota.

Dari sampingnya sih, sama saja dengan Terios lama. Tak banyak hal baru yang bisa kita simak selain lis chrome di kaca jendela bagian bawah yang sedikit mengangkat kesan mewah dan desain pelek baru. Dilihat lagi, ada aksen krom di fender depan, lengkap dengan plastik hitam yang mirip dengan kepunyaan Outlander Sport.

2015-Daihatsu Terios-Samping

Lihatlah spion sampingnya, ada aksen krom yang diberikan Daihatsu untuk Terios facelift ini. Menurut kami, kehadiran krom di area ini agak sedikit berlebihan, malah membuat mobil ini terlihat seperti kebanyakan krom dan jatuhnya malah jadi norak.

2015-Daihatsu Terios-Garnish Spion

Khusus varian R Adventure, ada emblem bertuliskan “Adventure” di bagian bawah pintu penumpang belakang. Tapi saat kami memeriksanya, sepertinya kualitas pengerjaannya tak begitu baik, soalnya emblemnya tak dipasang rapat dan kelihatan seperti mau copot.

2015-Daihatsu Terios-Adventure-Emblem

Di belakang, Daihatsu juga menerapkan desain bumper belakang baru, yang desainnya mirip seperti bumper depan. Satu hal yang perlu diperhatikan, akhir-akhir ini semakin banyak mobil baru yang tidak punya defogger pada jendela belakang, salah satunya Terios facelift ini. Mungkin mereka berpikir, wiper belakang sudah lebih dari cukup untuk mempertahankan visibilitas ke arah belakang mobil.

2015-Daihatsu Terios-Cover-Ban Serep

Lampu belakang Terios kini memiliki mika bening dengan LED baru untuk lampu remnya, cukup keren dan bagus sebenarnya saat kami pertama kali melihatnya. Di cover ban serepnya, (lagi-lagi) ada aksen chrome yang menjadi menu ubahan standar Terios baru. Menurut penilaian kami, kami lebih suka cover ban serep konde milik Toyota Rush facelift daripada Terios ini.

2015-Daihatsu Terios-Spoiler

Di sisi atas, selain antena radio baru di atap, Daihatsu juga menerapkan desain roof spoiler baru, yang kami pikir terlihat cukup agresif untuk SUV. Secara keseluruhan, eksterior New Daihatsu Terios Facelift 2015 sudah terlihat membaik dan cukup untuk menyegarkan SUV tua ini menjadi lebih kompetitif di segmennya.

Interior

Dibandingkan dengan Toyota Rush, Daihatsu Terios punya banyak ubahan di interiornya mesin bentuknya cenderung sama saja dengan Terios lama. Yang paling kelihatan adalah trimming piano black di dashboard dan bahan fabric untuk door trim yang bisa membuat interiornya terlihat sedikit lebih mewah.

kabin Daihatsu Terios facelift

Ubahan lainnya adalah setir yang kini bentuknya sama persis dengan Toyota Avanza, lengkap dengan audio steering switch control. Sayangnya, setir ini tak dilapis bahan kulit sama sekali bahkan untuk varian termahal, jadi akan sedikit memberi kendala bagi anda yang telapak tangannya mudah berkeringat, karena akan membuat gengamman jadi sedikit licin.

audio daihatsu terios facelift

Di dashboard tengah, head unit dengan layar sentuh yang sama seperti Rush juga datang sebagai standar. Hal yang baik dari ini adalah, audio standarnya sudah komplit dengan Bluetooth, GPS, dan navigasi yang tidak tersedia sama sekali di Rush baru, jadi ini benar-benar nilai lebih yang dimiliki Daihatsu ketimbang Toyota.

spion daihatsu terios facelift

Akan tetapi, kami akan memberikan catatan mengenai spion tengah Terios yang tidak dilengkapi tuas yang biasa kita gunakan untuk anti silau, belum lagi batang spionnya yang terlihat seperti besi yang dibengkokkan tanpa cover. Ya, mungkin tak akan banyak yang memperhatikan bagian ini, tapi seandainya besi ini dibungkus cover, pasti akan lebih rapi.

Di sisi kanan pengemudi, ia tak sama seperti Rush yang punya tombol untuk mengontrol sensor parkir depan-belakang, Terios punya tombol untuk menghidup-matikan LED DRL-nya. Aneh, mengingat DRL seharusnya terus menyala dan tak bisa dimatikan, tapi setidaknya hal ini bisa jadi sedikit mainan saat bosan terjebak padatnya kemacetan Jakarta.

tombol daihatsu terios facelift

Terios baru sudah punya alarm dan immobilizer sebagai standar, jadi keamanan mobil ini sudah meningkat dibanding sebelumnya. Di konsol tengah, ada port HDMI dan USB, console box dan panel housing tuas transmisi yang berwarna piano black.

jok belakang daihatsu terios

Untuk joknya, Terios punya bahan fabric dengan desain baru seperti yang kita temukan pada Toyota Rush, lengkap dengan jahitan warna merah. Kualitas bahan dan pengerjaannya tergolong biasa saja, tapi bagian sandaran punggung joknya seolah terlihat sedikit lebih tipis. Entahlah, mungkin hanya perasaan kami saja.

bagasi daihatsu terios

Enaknya, mekanisme tip and tumble bawaan Terios masih dipertahankan berikut headrest di semua bangkunya. Di bagian bagasi, ada cargo net agar semua barang bawaan anda tak berantakan saat dibawa berkendara.

Mesin

Mesin 3SZ-VE 1.500 cc 4 silinder Terios yang sama dengan Avanza tak mengalami ubahan apapun, jadi harusnya rasa berkendaranya sama saja dengan Terios-Terios yang lama. Urusan fitur keselamatan, mungkin Terios akan terasa kurang lengkap dibanding Rush.

mesin daihatsu terios facelift

Kenapa? Soalnya tak semua varian punya ABS seperti Toyota Rush, hanya tipe R dan R Adventure yang punya perangkat tersebut. Tak ada jok ISOFIX, tak ada stability control, traction control dan hill start assist seperti rival-rivalnya yang lebih modern. Sayang sekali ya?

Kesimpulan

Pasar yang dihuni Terios semakin kompetitif, dan ubahan Daihatsu Terios cukup baik dengan eksterior yang punya lampu lebih modern, LED DRL dan bumper berdesain baru. Nuansa interior baru juga hadir berkat trimming piano black, cargo net dan lain-lain.

Karena menyasar pasar menengah ke bawah, Daihatsu merasa tak butuh untuk memberikan fitur-fitur canggih macam hill start assist, auto brake, sun roof dan sebagainya, karena kebanyakan konsumennya tak mencari hal itu. Yang biasanya mereka cari adalah tampilan baru, ground clearance tinggi dan budget yang masih masuk akal, terutama jika ingin beli SUV daripada Low MPV. Tinggal tambah sedikit anggaran, dapat deh SUV 7 seater.

Daihatsu-Terios-R-Adventure

Lebih dari itu, jika dibandingkan mobil-mobil lainnya di segmen ini, termasuk kembarannya Toyota Rush, Terios punya harga yang lebih terjangkau, fitur lebih banyak dan aksesoris eksterior yang lebih banyak juga. Jadi, SUV ini memang punya nilai value for money yang cukup tinggi (kecuali jika anda seorang pengemudi antusias atau penggemar teknologi terkini). Setelah Sirion facelift, Terios facelift ini juga termasuk kerja bagus dalam peningkatan nilai produk dengan value yang cukup tinggi menurut kami. Good Job, Daihatsu.

Bagaimana menurut anda tentang Terios facelift ini? Sampaikan opini anda di kolom komentar!

First Impression Review BMW 2 Series Active Tourer oleh AutonetMagz

$
0
0

Review-BMW-218i-Active-Tourer

AutonetMagz.com – Setelah minggu lalu BMW Indonesia menghadirkan secara resmi mobil keluarga pertamanya dan sekaligus sebagai BMW pertama yang menganut penggerak roda depan, yaitu 2 series Active Tourer, akhirnya kita melihat sebuah alternatif lain selain Mercedes-Benz B Class di kategori mobil keluarga kelas premium. Uniknya, BMW sendiri enggan menyatakan kalau mobil ini sekelas dengan Mercy B Class, karena menurut mereka mobil ini lebih spesial.

Memangnya sespesial apakah BMW 218i Active Tourer ini? Berikut adalah penelusuran First Impression Review BMW Active Tourer ala AutonetMagz!

Eksterior

Meski mobil keluarga, tapi tak sulit untuk mengenalinya sebagai sebuah BMW saat melihat eksteriornya berkat sejumlah elemen desain khas BMW yang masih dipertahankan. Sebut saja gril double kidney, headlamp memanjang dengan 2 bulatan lampu beserta ‘Angel Ring’ khas BMW, dan bumper depan yang dinamis ala BMW.

BMW-218i-Active-Tourer-Indonesia

Dibanding dengan Mercedes-Benz B Class, mungkin saja beberapa orang akan menilai desain BMW ini lebih keren dan berjiwa muda. Tidak masalah sebenarnya, tapi sebagai sebuah mobil BMW, kami rasa ia bukanlah BMW tercantik yang pernah ada, bahkan lebih jauh lagi, banyak orang bilang kalau BMW Active Tourer ini mirip dengan KIA Carens, padahal… Ya memang mirip sih.

headlamp-BMW-2-series-active-tourer

Headlamp BMW Active Tourer sudah punya teknologi Bi-LED dengan auto levelling, jadi baik sorot low beam atau high beam-nya menggunakan lampu LED. Jika dilihat lebih seksama lagi, ternyata ada sejenis LED yang berfungsi sebagai cornering light yang akan menyala di kecepatan 40-70 km/jam untuk memberikan visibilitas samping lebih baik, sama seperti KIA Carens.

BMW-218i-Active-Tourer-Samping

Dari samping, Active Tourer sama seperti BMW lainnya tetap memiliki lekukan Hoftmeister kink yang khas namun digeser lebih kebelakang untuk menyamarkan panjangnya. Mungkin bagi kalangan purist, desain sampingnya tidak terlalu bernyawa BMW, bahkan barulah kalau dilihat dari sisi ini kemiripannya dengan (lagi-lagi) KIA Carens makin kelihatan jelas.

BMW-218i-Active-Tourer-Luxury

Untuk varian yang masuk ke Indonesia, hanya ada tipe 218i Sport Line yang bisa dikenali via pelek palang lima two-tone berukuran 17 inci dengan ban RFT (run flat tires) khas mobil-mobil BMW, MINI dan Rolls-Royce. Akan tetapi saat acara peluncuran, ada tipe Luxury yang desain peleknya lebih atraktif menurut kami, mirip-mirip kepunyaan BMW M Series.

BMW-218i-Active-Tourer-Sport-Line-belakang

Dari belakang, lampu rem LED garis berbentuk huruf L ala BMW Modern hadir pula di mobil ini. BMW pun memberikan aksen hitam di beberapa bagian mobil ini agar tampak sporty, yaitu pada bumper belakang bagian bawah dan panel berwarna hitam di bawah sisi kanan-kiri roof spoiler-nya mirip seperti pada desain VW Golf. Pada atapnya, sentuhan khas BMW dengan antena shark fin melengkapi keseluruhan desain.

Interior

Meski eksteriornya tak begitu outstanding, interior Active Tourer sangat baik. Dashboard khas BMW hadir dengan panel high gloss black dan bahan kulit berkualitas tinggi. Memang, semua kombinasi bahan dan desain interior tersebut sangat bagus, tapi saat kami melihat tipe Luxury yang jadi unit test drive, sepertinya tipe Luxury dengan kombinasi warna beige-black dan material yang lebih premium lebih cocok untuk hadir sebagai standar bagi mobil ini.

Interior-BMW-218i-Active-Tourer-Sport-Line

Jika konsumen yang diincar BMW adalah mereka yang ingin mobil keluarga Eropa dengan nuansa sporty yang kental di interior, tipe Sport Line memang pas, tapi jika ingin memenangkan lebih banyak konsumen lagi, tak ada salahnya varian Luxury dengan interior yang lebih mewah ini juga dipasarkan resmi.

setir-dan-tombol-start-BMW-218i-Active-Tourer

Dimulai dari area pengemudi, setir dengan gaya BMW hadir dengan balutan kulit dengan tombol-tombol untuk mengatur cruise control, audio dan fungsi telepon yang sudah jadi standar. Selain lengkap, pengaturan tilt-telescopic membuatnya makin fleksibel saat diatur untuk mendapatkan posisi mengemudi yang pas.

Di sisi kiri zona pengemudi, ada tombol start-stop engine dan tombol untuk mematikan fungsi auto start-stop yang bertugas mematikan mesin mobil saat berhenti total dan menyalakannya kembali saat hendak berjalan agar konsumsi BBM lebih irit, seperti Mazda 2 SkyActiv, Mitsubishi Delica dan MINI Cooper.

tombol-lampu-BMW-218i-Active-Tourer

Sementara di sisi kanannya, ada kenop putar untuk mengatur lampu mobil, tombol fog lamp depan-belakang dan tombol untuk mengatur brightness panel instrumen. Oh ya, aksen jahitan merah di dashboard dan jok kulitnya adalah standar bagi varian Sport Line ini.

Monitor-head-unit-BMW-218i-Active-Tourer

Berlanjut ke bagian tengah, ada layar 6,5 inci dengan gaya pop-up yang punya kelengkapan kurang lebih seperti MINI Cooper. Kemampuannya adalah menampilkan konten multimedia pada mobil, sistem Connected Drive, Bluetooth, CD Audio, bahkan ada docking khusus iPhone di konsol tengah. Fiturnya memenuhi ekspektasi kami akan sebuah mobil keluarga dari BMW.

AC-BMW-218i-Active-Tourer

Sedikit beranjak ke bagian bawahnya, ada kontrol AC otomatisnya yang punya dual zone climate control, jadi suhu kabin bagian kiri dan kanan bisa diatur berbeda. Di sini juga terdapat tombol untuk mematikan fitur stability control. Di sekitar tuas transmisi, ada tombol untuk mengaktifkan rem parkir elektrik, namun tanpa fungsi brake hold dan dikelilingi panel dengan trimming high gloss black.

rem-parkir-dan-tombol-audio-BMW-218i-Active-Tourer

Seperti MINI Cooper, mobil ini juga dilengkapi dengan mode pengendaraan Sport, Mid dan Eco Pro yang bisa dipilih sesuai kebutuhan, dan bisa diatur via tombol yang diposisikan di samping kiri tombol stability control. Selanjutnya, di belakang tuas transmisinya ada jog dan tombol pengatur sistem navigasi dan multimedia layaknya mobil-mobil BMW dan MINI pada umumnya.

tombol-jok-elektrik-BMW-218i-Active-Tourer

Untuk jok depan, baik pengemudi maupun penumpang sudah dapat jok yang pengaturannya sudah full elektrik. Mulai dari fungsi sliding, reclining, height adjuster, lumbar adjuster, semuanya elektrik, bahkan ada 2 memori yang bisa dipakai untuk membuat kursi ini mengingat posisi ternyaman bagi pemiliknya hanya dengan menekan satu tombol saja.

tombol-pintu-BMW-218i-Active-Tourer

Melihat ke area pintu pengemudi, mungkin hadirnya tombol power window, pengaturan dan pelipatan spion elektrik, door lock dan speaker tentu sudah wajib, tapi ada detail unik di mana tombol pembuka pintu bagasi diletakkan di dekat kantung pintu depan, bukan nyempil di bawah kanan jok seperti mobil keluarga lain. Bukan sembarang tombol pembuka bagasi biasa, namun tombol ini akan membuka pintu bagasi secara elektrik.

legroom-kabin-belakang-BMW-218i-Active-Tourer

Lanjut ke kabin baris kedua, di mana BMW Active Tourer menunjukkan sudah sebaik apa dia didesain sebagai mobil keluarga oleh BMW. Saat kami mencoba duduk, kapasitas leg room mobil ini adalah salah satu yang terbaik yang pernah diberikan BMW. Bahkan dibandingkan dengan X1 dan seri-3, Active Tourer ini masih lebih baik, bisa dibilang kelegaannya mampu menyamai BMW seri 5.

headrest-BMW-218i-Active-Tourer

Selain lega, konfigurasi jok 40:20:40 membuatnya praktis dan juga fleksibel, dan sejak awal kabin belakangnya didesain untuk memuat 3 orang, jadi ia memang 5 seater murni, bukan 4+1 seater seperti MINI Cooper 5 Door. Akan tetapi, perhatikanlah lantai kabin baris kedua yang tidak rata, ia masih punya tonjolan di tengah sebagai ruang untuk menaruh rear axle untuk Active Tourer xDrive berpenggerak 4WD yang tidak masuk ke Indonesia.

bagasi-BMW-218i-Active-tourer

Bagaimana dengan bagasinya, apakah cukup baik? Saat pintu bagasi dibuka, yang kami lihat pertama adalah lantai bagasinya rendah, lengkap dengan tray cover, dan power outlet 12V dan ruang ekstra di bagian bawah yang pengaturannya mirip-mirip dengan saudaranya dari Inggris, MINI Cooper. Kapasitasnya pun sangat lega untuk ukuran mobil keluarga 5 seater.

tombol-pelipat-kursi-BMW-218i-Active-Tourer

Di sisi kiri dan kanan area bagasi, ada tombol untuk melipat jok baris kedua otomatis, tak seperti mobil keluarga lain yang sudah banyak berkeliaran, di mana pelipatannya masih manual dan cukup merepotkan. Saat jok baris kedua terlipat, ruang yang tercipta cukup untuk membawa barang-barang elektronik atau furnitur rumah anda.

tombol-bagasi-elektrik-BMW-218i-Active-Tourer

Pintu bagasi elektriknya bisa dibuka dengan dua cara. Pertama, dari tombol di pintu pengemudi untuk membuka dan tombol kecil di pintu bagasi untuk menutupnya, atau menggunakan tombol pada remote kuncinya. Sayangnya, sensor pembuka bagasi di bumper bawah yang aktif saat kita menggerakkan kaki di sekitar sensor belum hadir sebagai standar, tapi jika anda merasa butuh, fitur ini bisa ditambahkan dengan sedikit biaya tambahan.

Mesin dan Performa

BMW 218i Active Tourer ini menggunakan mesin yang sama dengan MINI Cooper, yaitu mesin 1.500 cc 3 silinder dengan double VANOS, Valvetronic dan TwinPower Turbo. Mesin ini bisa menghasilkan tenaga 136 hp dan torsi 220 Nm. Cukup besar kan angka torsinya? Dengan ini, BMW Active Tourer bisa berakselerasi 0-100 km/jam dalam 9,2 detik saja, dengan top speed 205 km/jam.

mesin-BMW-218i-Active-Tourer

Kami pun menyempatkan diri untuk merasakan bagaimana rasanya mengemudikan BMW penggerak roda depan ini. Setelah mengendarainya di sekitar area test drive, rasa berkendara khas BMW masih terasa di mobil ini, meski ia bukan RWD seperti BMW pada umumnya. Dengan settingan suspensi yang agak kaku, mobil ini terhitung stabil meski tak sestabil sedan-sedan BMW. Setirnya juga cukup responsif, body roll minim namun masih menyediakan kenyamanan bagi penumpang. Bagaimana dengan gejala understeer khas mobil-mobil FWD? Kami belum sempat menguji poin ini, karena area dan waktu test drive cukup terbatas.

test-drive-BMW-218i-Active-Tourer

Mesinnya memang cukup responsif, tapi tentu saja kalah responsif dari MINI Cooper karena ia lebih besar dan berat, tapi saat anda ingin sedikit nakal dan mencoba tenaga mobil ini, tendangan tenaga 136 hp dan torsi 220 Nm sudah lebih dari cukup untuk membuat mobil keluarga ini berlari sedikit lebih kencang.

Jika anda masih ingin mengeksploitasi seluruh kemampuan mobil ini, pindahkan saja ke mode Sport. Seketika, mobil akan terasa lebih galak, mesin menjadi lebih agresif dan setir menjadi sedikit lebih berat. Oh ya, jangan heran kalau mobil ini punya banyak kemiripan dengan MINI, karena di bawah kulitnya, mobil ini berbasis dari MINI Countryman.

Kesimpulan

Di video review MINI Cooper 5 Door, tester kami sempat berkata : “Perubahan bisa membawa hal yang positif”. Demikian pula BMW ini, perubahan sistem gerak RWD yang biasa dipakai BMW menjadi FWD kini memberikan keuntungan tersendiri bagi mobil keluarga pertama BMW ini, yaitu berupa kabin dengan lantai rendah dan ruang yang lega, kapasitas bagasi besar dan efisiensi BBM yang lebih baik dan bersahabat sebagai mobil harian.

bangku-belakang-bmw-218i-Active-Tourer

Para penggemar BMW sejati mungkin tidak begitu menaruh simpati terhadap 218i Active Tourer ini, tapi mobil ini bisa menarik orang-orang di luar para fanatik BMW untuk menuntaskan rasa penasaran “Bagaimana sih kalau BMW bikin mobil keluarga?” sebagaimana saat orang-orang penasaran ketika BMW mengeluarkan SUV mereka, X3 dan X5 untuk pertama kalinya dan masih diminati sampai sekarang.

peluncuran-BMW-218i-Active-Tourer

Bisakan BMW bertanding dengan Mercedes-Benz di segmen MPV premium ini? Ya bisa saja, sebab BMW memberikan ciri khas agar berbeda dari rivalnya. Jika B-Class menawarkan gaya yang konservatif, 218i Active Tourer Sport Line punya gaya sporty yang jarang kita temukan di sebuah MPV, baik kelas premium ataupun non-premium. Tinggal kita lihat saja bagaimana kiprahnya di pasaran Indonesia, dan jika hasilnya baik, bukan tak mungkin versi Gran Tourer 7 seater masuk ke Indonesia.

Bagaimana menurut anda, tertarikkah dengan mobil keluarga penggerak roda depan pertama dari BMW ini? Sampaikan di kolom komentar!

First Impression Review Toyota Alphard dan Vellfire 2015

$
0
0

Toyota-Alphard-dan-Toyota-Vellfire

Jakarta, AutonetMagz – Meneruskan estafet kesuksesan Toyota Alphard yang selama ini hadir di pasar sebagai market leader dari Luxury Van di tanah air, Toyota akhirnya meluncurkan duo Toyota Alphard dan Vellfire terbaru di Indonesia tidak lama setelah diluncurkan di Jepang. Namun uniknya, kali ini Toyota juga memboyong Vellfire sebagai varian yang memiliki eksterior sedikit berbeda dibandingkan dengan Alphard.

Varian yang akan kami lakukan first impression review terdiri dari sebuah Toyota Alphard V6 2.5 Excecutive Lounge yang dibanderol dengan harga 1,53 Milyar Rupiah dan Toyota Vellfire yang setara dengan Toyota Alphard G 2.5 dengan kelengkapan yang sama, hanya saja untuk Toyota Alphard G, kita akan mendapatkan interior beige, sedangkan Vellfire menggunakan warna hitam seperti Alphard Excecutive Lounge.

Sebelum kita mulai, mohon maklumi kualitas gambar karena kondisi cahaya di tempat peluncuran tidak mendukung untuk mendapatkan hasil foto yang baik.

Eksterior Toyota Alphard

Pastinya akan menjadi kontroversi bagi siapa saja yang melihat wujud Toyota Alphard terbaru, beberapa akan suka dengan tampilan depannya yang lebih futuristic dan berkesan ala robot Transformer, di satu sisi pasti beberapa orang akan mengatakan bahwa model Alphard terbaru ini jelek, sayangnya menurut selera kami, kami tidak suka tampilan Alphard terbaru. Untungnya Toyota memberikan warna hitam pada unit display ini, sehingga masih cukup tereduksi tarikan garis bumper yang aneh bin ajaib itu.

toyota-alphard-indonesia-v6

Tapi tenang saja, untuk anda yang tidak suka dengan tampilan Alphard terbaru, Toyota juga menghadirkan Toyota Vellfire terbaru yang memiliki wajah lebih baik, kalau menurut kami model yang ini pasti lebih dapat diterima di semua kalangan. Kami lebih suka model grille yang lebih simple, lampu yang dua tingkat dengan desain meruncing dan model bumper yang lebih mudah dicerna.

toyota-vellfire-putih

Selain wajah depannya yang berbeda, dari samping sebenarnya mobil ini nyaris tidak ada bedanya. Velgnya masih sama besar dengan ukuran R18 yang memiliki two tone color agar tampak kekinian. Seperti halnya Toyota Alphard edisi sebelumnya, tentunya mobil ini dilengkapi dengan ban ber profil cukup tipis bermerek Toyo karena merupakan mobil yang diimpor dari Jepang.

toyota-vellfire-samping

Seperti halnya bagian depannya, Toyota Alphard dan Vellfire terbaru memiliki banyak sekali aksen chrome, mulai dari handle pintu, dan lis kaca chrome yang sangat tebal sekali memberikan kesan bahwa aksen chrome ini ingin sekali terlihat. Salah satu hal yang menarik, selain Toyota mempertahankan garis pilar B dari generasi Alphard terbaru, kini Alphard mengusung desain floating roof mulai dari pilar C hingga ke belakang di Alphard terbaru ini.

toyota-alphard-executive-lounge-v6

Melihat desain belakangnya, lagi-lagi desain ini bukan selera kami meskipun lampunya tampak lebih modern dengan aksen LED bergaris. Bentuknya agak aneh karena di bagian sampingnya naik keatas seperti sayap burung yang hendak terbang. Diatas dudukan plat nomor juga kita akan menemukan aksen chrome yang sangat besar disini, mungkin menurut Toyota belum mewah kalau belum pakai chrome.

toyota-vellfire-g

Untuk Toyota Vellfire, mobil ini masih mengikuti jejak pendahulunya yang menggunakan lampu belakang model clear lens bening yang akan menyala merah jika lampu dinyalakan dan rem diinjak. Begitupula dengan lampu sein yang akan menyala oranye meskipun kaca tampak bening. Hal yang kami suka pada mobil ini, Toyota masih menyembunyikan wiper belakang dibalik wing spoiler atas agar terlihat modern.

 Interior

kabin-toyota-vellfire

Meskipun menurut selera kami eksteriornya tidak menarik, lain lagi jika kita berbicara interiornya, secara personal saya sangat menyukai interior Alphard terbaru yang dibuat lebih baik dan modern tentunya.

Okey, karena ini adalah mobil Luxury Van yang notabene kita tidak perlu ambil pusing tentang kursi baris pertama, langsung saja kita bahas kursi baris kedua mobil ini.

lampu-logo-toyota-vellfire

Masuk ke baris kedua Toyota Alphard dan Vellfire, kita akan disuguhkan iluminasi floor lamp dengan proyeksi tulisan “Alphard” pada Toyota Alphard dan “Vellfire” pada Toyota Vellfire (ya iyalah), namun karena kondisi ruangan kurang gelap, tulisan ini tidak begitu terlihat.

pegangan-pintu-toyota-vellfire

Masuk ke dalam interior, tentu saja Toyota menyediakan pegangan tangan untuk Toyota Alphard dan Vellfire, namun ada improvement cukup menarik disini, karena pegangan tangan di samping pintu dan belakang jok mobil ini kini dilapisi dengan kulit yang sangat nyaman ketika disentuh. Hal baik lainnya yang memudahkan masuk ke dalam kabin Alphard terbaru ada pada ground clearance-nya yang kini lebih rendah 10 milimeter sehingga memudahkan lansia masuk atau keluar dari mobil ini. Good job!

kabin-baris-kedua-toyota-alphard

Pertama kali kami mencoba duduk di kursi Toyota Vellfire yang memiliki harga sama dengan Toyota Alphard G 2.5, entah kenapa ketika duduk di kursi Alphard terbaru ini saya merasa tidak ubahnya duduk di Toyota Alphard Facelift 2013 yang memiliki fixed hand rest dan head rest yang bisa ditekuk kanan dan kirinya agar kepala kita tidak jatuh kesamping ketika tidur.

Untuk reclining dan ottoman, kita bisa mengaturnya secara elektrik dari hand rest samping, sedangkan untuk sliding maju mundur cantik, kita harus menggunakan cara manual seperti halnya mobil lainnya. Perbedaannya dibandingkan dengan Alphard terdahulu yang sama-sama memiliki fixed hand rest ada pada lebar gang antara kursi kanan dan kiri baris kedua untuk akses ke belakang yang terasa lebih lega dibandingkan dengan model sebelumnya.

pencahayaan-kabin-toyota-alphard

Hal menarik lagi ketika saya duduk di mobil ini ada ketika memandang plafon atasnya yang memiliki illumination lamp dengan 16 pilihan warna, memang model sebelumnya juga sudah memiliki hal tersebut, namun tidak bisa berganti warna seperti model saat ini. Fitur tambahan lainnya, di bagian plafon mobil ini kita juga mendapatkan pembersih udara Nano-e di bagian sebelah kiri.

Cukup unik mengingat biasanya Toyota menggunakan Plasmacluster dibandingkan dengan Nano-e. Tapi ada satu hal yang saya tidak suka di mobil ini, di plafon mobil ini kita akan menemukan sebuah roof monitor 10 inchi yang memiliki desain sedikit murahan seperti produk after market, apalagi ketika kita menyalakan lampu bawaan monitor tersebut yang berwarna kuning rasanya sangat merusak tatanan kemewahan mobil ini yang telah dibekali dengan lampu full LED di bagian interior.

tempat-penyimpanan-baris-kedua-toyota-alphard

Meskipun begitu, saya sangat suka dengan fitur wireless charging yang diberikan mobil ini dan terletak di belakang konsol tengah, sehingga sangat mudah dijangkau oleh penumpang baris kedua. Untuk anda yang memiliki smartphone model kekinian, tentunya fitur ini sangat berguna karena kita tidak perlu membawa kabel charging lagi untuk mengecas smartphone kita.

kontrol-kursi-baris-kedua-toyota-alphard

Untuk varian Excecutive Lounge yang dibanderol dengan harga lebih mahal 50% dari Alphard tipe G dan Vellfire, kita mendapatkan kursi yang lebih lebar, lebih besar dan tentu saja lebih nyaman. Kursi ini dilengkapi dengan pemijat, pengatur suhu dan hampir semua pengaturan elektrik ada di sebelah kanan hand rest. Wow!

meja-lipat-toyota-vellfire

Uniknya lagi, kita juga akan mendapatkan sebuah meja kecil yang dapat dihadirkan dan dihilangkan melalui fixed arm rest mobil ini, meja kecil ini sangat membantu untuk anda yang senang makan di dalam mobil atau membaca buku.

monitor-atap-toyota-alphard

Tidak hanya itu, kita juga mendapatkan roof monitor dengan Blue Ray Player dan melakukan screen mirroring dari smartphone anda lewat aplikasi Miracast. Kita juga mendapatkan system audio 17 speaker dari JBL di varian Executive Lounge ini.

mekanisme-kursi-toyota-alphard

Satu-satunya kelemahan dari bangku tengah Toyota Alphard 3.5 Q ini menurut kami ada pada akses ke bangku baris belakang yang cukup sulit, karena kursi yang lebih lebar, bisa dikatakan mustahil untuk masuk ke baris ketiga lewat aisle, sehingga kita perlu melipat kursi tengah maju ke depan untuk mendapatkan akses yang manusiawi ke kursi baris belakang, sayangnya untuk melakukan hal tersebut dibutuhkan tenaga karena kursinya sangat berat dan reclining elektriknya sangat lambat sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama.

setir-toyota-alphard

Sekarang mari kita duduk di bangku depan, seperti halnya model Toyota Alphard sebelumnya, desain dashboard mobil ini sangat mewah, terutama di bagian center cluster, kami menemukan lompatan desain yang jauh lebih baik dibandingkan dengan model sebelumnya. Tombol-tombol di mobil ini tertata tapi dan modern, head unit juga semakin baik, kualitas pengerjaan superior, bahan material juga sangat bagus, dan kami sangat suka dashboard baru yang memiliki aksen kulit dan jahitan. Di varian tertinggi 3.5 Q, kita juga mendapatkan penghangat kursi, penghangat setir, rem tangan elektrik dan speedometer dengan instrument panel yang lebih lengkap.

head-unit-toyota-alphard

Namun ada yang lucu dari segi kelengkapan, karena untuk tipe G dan Vellfire, Toyota memberikan All Round View Monitor untuk memudahkan parkir, namun varian tertinggi yaitu 3.5 anda tidak akan mendapatkan hal tersebut.

tombol-start-toyota-vellfire

Sebenarnya masih banyak yang bisa kita eksplorasi dari interior Toyota Alphard terbaru, namun mengingat ini adalah mobil mewah yang sangat kaya fitur, mungkin akan sangat panjang dan tidak habis-habis jika kita bahas lebih lanjut.

Performa

mesin-toyota-alphard

Toyota Alphard memiliki mesin yang sama dengan Toyota Camry 2.500 cc bertenaga 180 Ps, hanya saja Toyota Alphard dan Vellfire kini memiliki transmisi CVT untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar. Untuk varian 3.5 Q Executive Lounge, kita akan dibekali dengan mesin berkonfigurasi V6 bertenaga 276 Ps dan transmisi automatic 6 percepatan.

kap-mesin-toyota-vellfire

Tidak perlu bicara performa dan handling, karena ini adalah Luxury Van yang mengutamakan penumpang tengah, karena kalau supirnya ngebut bawa Alphard milik bos, hati-hati bakal dipecat ke-esokan harinya. Jika anda ingin membawa mobil ini sendiri, lebih baik cari sedan mewah, karena seganteng apapun wajah anda, jika mengemudi Toyota Alphard pasti akan dikira supir pribadi.

Kesimpulan

Toyota Alphard dan Vellfire terbaru memang berubah menjadi lebih baik dari segi interior, bahkan ini adalah lompatan kemewahan interior yang cukup signifikan jika kita bicara teknologi, desain dan kualitas pengerjaan yang jauh lebih baik dibandingkan dengan Alphard sebelumnya.

toyota-alphard-samping

Hanya saja kami tidak suka bentuk eksterior dari Toyota Alphard terbaru ini yang sepertinya kehilangan makna dari apa itu sebuah kemewahan, untungnya untuk anda yang tidak suka dengan Alphard terbaru, anda bisa membeli Toyota Vellfire yang memiliki wajah lebih acceptable untuk semua kalangan, interiornya juga lebih mewah menurut selera saya karena menggunakan warna hitam.

So, jika kamu mau mengganti Alphard lama kamu dengan Alphard baru, lebih baik ambil varian Toyota Vellfire jika selera anda sama seperti saya. Mau tahu fitur dan fasilitas apa lagi yang masih dimiliki Alphard maupun Vellfire tapi belum dibahas? Tanyakan saja di kolom komentar.

 


First Impression Review Toyota Camry Facelift 2015 oleh AutonetMagz

$
0
0

Review-Toyota-Camry-facelift-hybrid

AutonetMagz.com – Setelah muncul terlebih dahulu di negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia, akhirnya minggu lalu Toyota Camry facelift 2015 hadir juga di Indonesia oleh Toyota Astra Motor. Seperti yang sudah kami ceritakan, Camry facelift ini adalah hattrick Toyota setelah meluncurkan Rush facelift serta Toyota Alphard dan Vellfire generasi baru.

Jadi, apa saja yang disuguhkan Camry facelift ini kepada calon konsumennya, terutama apa saja ubahannya dibanding Camry lawas? Mari kita telusuri bersama dalam First Impression Review Toyota Camry Facelift 2015.

Eksterior

Dari sisi depan, bentuk headlamp Camry facelift kelihatan lebih tajam dan menyipit dengan aksen chrome lid di bagian atas headlamp dan ujung kap mesin. Gril barunya kini juga dilapis chrome, belum lagi aksen chrome di air dam bawahnya yang membentuk siluet kumis (lagi). Duh, baru di depan saja chrome-nya sudah lumayan ya.

front-fascia-toyota-camry-facelift

Tapi kami akui tampangnya kini jadi membaik, sebab paduan bentuknya membuat wajah Camry kelihatan lebih modern dan sporty. Sepertinya Toyota sudah ingin memakaikan filosofi “keen look” mereka ke semua mobil yang mereka punya sekarang, mulai dari Yaris lele, Vios, Corolla Altis, Kijang Innova 2016 dan terakhir, Camry ini.

Perhatikan lampu kecil berbentuk segitiga di ujung kanan-kiri bumper depan Camry ini. Ini bukanlah lampu senja atau fog lamp tambahan, tapi ini adalah lampu sein dan lampu seperti ini hanya hadir di Camry hybrid. Untuk tipe non-hybrid, lampu seinnya kembali ke dalam headlamp dan ruang kosongnya diisi dengan aksen sejenis bilah-bilah sirip.

lampu-sein-Toyota-camry-facelift-hybrid

Pada headlamp-nya, Camry hybrid sudah dilengkapi dengan projector lens yang menemani bohlam LED, lengkap dengan LED DRL sebagai standar. Tapi ingat, itu hanya untuk yang hybrid saja, yang non-hybrid belum dapat bohlam LED.

Akan tetapi, headlamp Camry baru kini makin canggih dengan fitur automatic high beam yang bisa meredupkan sorot lampu kala mendeteksi ada mobil lain yang melintas dari arah berlawanan, agar sorot lampu tak menyilaukan pengendara mobil lain. Di sudut kanan-kiri air dam bagian bawah, ada sepasang fog lamp yang dibingkai oleh aksen chrome yang membentuk siluet kumis tadi.

logo-toyota-camry-facelift-hybrid

Logo tiga elips Toyota pada bagian depan Camry hybrid memiliki pendaran cahaya warna biru dan emblem Hybrid Synergy Drive di belakang. Hal serupa bisa anda temukan mobil hybrid Toyota dan Lexus lainnya, seperti RAV4 facelift hybrid, Prius, Lexus CT 200h, Lexus RX 450h dan lain-lain.

Dari sisi samping, Camry facelift seolah tak berbeda sama sekali dari versi sebelumnya. Sepertinya Toyota hanya fokus ke ubahan sektor depan-belakang saja untuk bagian luar Camry ini. Kalaupun ada perbedaan, yang kami lihat hanya pelek 17 inci dengan desain multispoke baru yang lebih elegan.

Toyota-Camry-facelift-hybrid-samping

Sayangnya, desain pelek antara varian non-hybrid dan hybrid ternyata sama saja. Padahal kami harap ada sedikit diferensiasi untuk membedakan versi mewah dan versi yang lebih mewah, minimal pembedaan dengan pewarnaan dengan two-tone color saja rasanya sudah cukup kok.

toyota-camry-facelift-belakang

Berlanjut ke belakang, desain lampu belakangnya masih sama seperti Camry lama, hanya saja kini ada aksen chrome yang didesain seolah menembus kedua lampunya. Terakhir kami melihat sentuhan seperti ini ada pada mobil-mobil BMW, misalnya pada BMW Seri-7 terbaru. Oh ya, kini untuk Camry tipe V dan hybrid sudah dilengkapi kombinasi sensor parkir dan kamera parkir sebagai standar.

Interior

Interior Camry baru masih konsisten dengan nuansa kemewahan yang terasa berkat kehadiran panel kayu yang sudah standar untuk semua varian. Hanya saja antara tipe V dan hybrid, ada beda mencolok di material jok kulit, setir berlapis kayu dan pola panel kayu pada dashboard-nya. Sisanya, semua bisa dibilang sama saja.

interior-toyota-camry-facelift

Di setirnya ada tombol yang jumlahnya sangat banyak, seperti tombol navigasi menu, tombol pengatur audio, tombol cruise control, tombol pengaturan telepon, tombol pengatur MID dan lain-lain. Ah, mungkin sudah cukup pembahasan tombol-tombol setirnya, toh biasanya area ini jadi urusan supir pribadi para pemilik Camry.

Good news! Head unit Camry facelift kini tipenya baru, dan untuk tipe G dan V, head unit-nya punya layar sentuh 8 inci dengan fitur koneksi internet, Toyota Move, MirrorLink Technology via MiraCast dan sistem navigasi sebagai kelengkapan bawaan. Cukup lengkap ya.

head-unit-toyota-camry-facelift

Kenapa kami bilang good news? Karena jika mengingat Camry tipe G yang dulu audionya amat sangat kosongan, karena hanya berspesifikasi double DIN tanpa layar sentuh membuatnya kelihatan murahan untuk sedan sekelas Camry, head unit baru di tipe G seolah bisa menghapus dosa lama ini.

head-unit-toyota-camry-hybrid-facelift

Untuk tipe hybrid, head unit-nya tentu masih punya fitur serupa, namun ada fasilitas ekstra berupa 10 speaker JBL di sekujur kabin. Agar Camry hybrid makin terasa nyaman seperti kantor pribadi para Boss, AC Camry kini sudah punya teknologi Nano-e, seperti yang kita temukan pada CR-V facelift, dan climate control-nya pun sudah bisa diatur untuk 3 zona dengan suhu berbeda.

jok-elektrik-toyota-camry-facelift

Jok pengemudi kini sudah memliki pengaturan serba elektrik, baik reclining, sliding, dan lumbar support adjustment, semuanya bisa diatur dengan menekan tombol, bukannya menarik tuas seperti pada mobil lainnya.

kabin-belakang-toyota-camry-facelift

Cukup bicaranya soal kabin depan, mari lanjut ke belakang, soalnya rata-rata pemilik Camry lebih suka duduk di bangku belakang. Kami akui bahwa bangku belakang Camry termasuk salah satu yang terbaik di kelasnya, itu berkat ruangnya yang lega serta joknya yang empuk dan nyaman.

pegangan-tangan-toyota-camry-facelift

Di tipe hybrid, kami mendapati hadirnya pegangan pada punggung sandaran jok penumpang depan, tentu saja fungsinya untuk mempermudah sang big boss saat ingin masuk atau keluar dari kereta kencananya.

tombol-pengatur-jok-depan-toyota-camry-facelift

Pada sisi kiri jok penumpang depan, ada tombol untuk mengatur sliding dan reclining jok depan agar kalau para big boss merasa ruangnya kurang lega, mereka tak perlu kerepotan menggeser-geser jok depan dengan cara meraih tuas atau tombol di bawah jok. Oke deh pak bos, mau diatur selega apapun, terserah anda deh.

roof-monitor-toyota-camry-facelift

Masih di tipe hybrid, sebuah roof monitor disematkan untuk menghibur penumpang di kabin belakang. Sayangnya, sama seperti yang kami temukan di Alphard dan Vellfire, monitor ini kesannya seperti produk aftermarket karena nyala lampu kuningnya yang kurang berkesan elegan dan kualitas plastiknya yang kurang baik.

control-panel-belakang-toyota-camry-facelift

Gimmick yang menjadi salah satu nilai jual Camry terletak pada arm rest jok belakang Camry hybrid. Arm rest ini sekaligus menjadi control panel belakang di mana kita bisa mengatur menu audio, reclining jok belakang, tirai belakang dan suhu kabin belakang, semuanya siap diatur dengan ujung jari anda.

Di sini juga hal terbaik dari Camry hybrid bersemayam. Di belakang tombol-tombol control panel arm rest tadi, terdapat sistem wireless charging untuk mengisi baterai smartphone anda tanpa kabel. Akan tetapi, Toyota mengemas sistem wireless charging pada Camry hybrid lebih baik daripada yang mereka lakukan pada Alphard.

wireless-charging-toyota-camry-facelift

Kenapa kami bilang lebih baik? Karena lapisan dasar dari tempat yang disediakan untuk menaruh smartphone kita dilapis sejenis bahan beludru halus, plus ada lampu di sisi kiri dan kanannya yang berpendar warna biru dan bertuliskan “Camry”. Ini benar-benar salah satu fitur menarik yang patut dicoba.

Meski demikian, jangan terlalu cepat terlena dengan Camry baru ini. Ingat tidak kalau Camry 3.5Q V6 dan Camry hybrid sebelum facelift punya fitur pijat plus-plus.. eh, maksudnya pemijat elektrik di jok belakang? Nah, di Camry facelift terbaru, fitur kursi pijat tersebut sekarang malah hilang.

new-toyota-camry-facelift-2015-hybrid

Sayang sekali, mengingat fitur ini tergolong fungsional dan unik, bahkan belum tentu kompetitor sekelasnya punya fitur sejenis ini. Yah, sepertinya tradisi sunatan massal Toyota benar-benar sampai hati untuk mengebiri fitur penunjang kenyamanan yang satu ini.

Mesin dan Safety

Mesin Camry facelift berspesifikasi 2.500 cc 4 silinder dengan kode 2AR-FE untuk tipe non hybrid dengan tenaga 181 PS di 6.000 rpm dan torsi 228 Nm di 4.000 rpm. Untuk yang tipe hybrid, mesinnya berkode 2AR-FXE, 2.500 cc 4 silinder dengan bantuan motor listrik dan baterai.

mesin-toyota-camry-facelift

Tenaga mesin bensin Camry hybrid sedikit lebih kecil, yaitu 156,6 PS di 5.700 rpm, namun jika ditotal dengan tenaga 142, 7 PS dari motor listriknya, tenaga totalnya ada di kisaran 205 PS. Tenaganya akan disalurkan via transmisi otomatis 6 percepatan untuk tipe non-hybrid dan transmisi CVT 6 percepatan virtual untuk yang hybrid.

transmisi-toyota-camry-facelift

Fitur keamanan Camry facelift pun lengkap, seperti 7 airbags untuk tipe V dan hybrid, 4 airbags untuk tipe G, Vehicle Stability Control (VSC) untuk tipe V dan hybrid, Hill Start Assist Control (HAC) dan Traction Control untuk tipe hybrid dan ABS+EBD+BA untuk semua tipe.

Kesimpulan

Toyota Camry baru kini berhasil membuat tampilannya lebih rupawan dengan ubahan pada front fascia-nya yang menganut filosofi “keen look” tanpa menjadi kelewat sporty. Eksterior New Camry juga masih berkesan dewasa dan menunjukkan wibawa pemiliknya dengan sedikit tambahan bumbu modern looks dari lampu LED untuk menghadapi rival sekelasnya.

wallpaper-toyota-camry-facelift-hybrid

Interiornya pun juga punya kemewahan yang makin menonjol dengan pemakaian trimming kayu, warna kabin beige, jok kulit dan sederet fitur baru seperti head unit touch screen di semua varian dan hadirnya wireless charging. Tapi tetap saja, kami menyayangkan hilangnya fitur pemijat elektrik jok belakang yang kerap menjadi kebanggaan Camry-Camry sebelumnya.

Secara keseluruhan, kami pikir dengan facelift ini, Camry akan masih memimpin segmen Premium Medium Sedan di Indonesia, karena sejumlah upgrade yang dilakukan bertujuan untuk mempertahankan keunikan khas Camry dalam hal kenyamanan dan prestise.

wallpaper-toyota-camry-v-non-hybrid

Memang, harga Camry facelift naiknya sangat jauh, tipe G kini di atas 500 juta Rupiah dan tipe hybrid mencapai 744,5 juta Rupiah. Tapi dengan citra Camry yang lekat dengan mobil para pejabat, brand image Toyota yang kuat serta jaringan dealer yang tersebar luas sepertinya masih akan menjadi alasan para big boss, orang kaya dan orang sukses lainnya untuk meminang Camry sebagai kereta kencana harian mereka.

Sampaikan juga komentar anda mengenai Toyota Camry Facelift 2015 ini!

First Impression Review Mazda CX-5 Facelift 2015

$
0
0

Review-Mazda-CX-5-baru-facelift-IndonesiaJakarta, AutonetMagz – Ternyata butuh waktu cukup lama untuk Mazda mendatangkan Mazda CX-5 dan Mazda6 Facelift terbaru ke Indonesia. Setelah diperkenalkan pada Los Angeles Motor Show pada akhir tahun 2014 silam, Akhirnya kedua mobil ini resmi mendarat di Indonesia pada tanggal 27 April 2015 setelah Honda CR-V yang merupakan kompetitor utamanya diluncurkan. Bagaimana impresinya? Mari kita simak bersama-sama.

Eksterior

mazda-cx-5-facelift-indonesia

Secara eksterior, sebenarnya tidak banyak yang berubah pada Mazda CX-5 facelift terbaru jika kita bandingkan dengan pendahulunya, dari depan kita akan mendapatkan desain lampu model baru denga LED DRL melingkar seperti Mazda2 terbaru. Untuk varian tertinggi yaitu Mazda CX-5 GT (Grand Touring) sudah mendapatkan teknologi Adaptive LED Headlamps seperti mobil Audi yang sangat pintar dengan tiga kemampuan seperti Glare Free High Beam (mematikan beberapa lampu LED agar tidak menyilakukan kendaraan lawan arah), Wide Range Low Beam (lampu LED akan menyala menerangi bagian samping kendaraan dan membantu saat berbelok) dan Highway mode yang otomatis meninggikan ketinggian lampu ketika di kecepatan tinggi.

lampu-depan-mazda-cx-5-led

Namun sayang, fitur ini hanya tersedia di varian tertinggi saja, dan untuk varian sport yang merupakan varian paling murah, mobil ini masih menggunakan lampu depan yang sama dengan model non facelift. Berita baiknya, bentuk frame lampu mobil ini masih sama dengan model non-facelift, sehingga jika anda mau upgrade CX-5 lama anda, anda bisa membeli lampu model facelift ini dan menyesuaikannya dari segi kelistrikan.

mazda-cx-5-grille-depan

Grille depannya memiliki perbedaan yang cukup minor, bahkan kami menyangka bahwa grille depan ini juga masih dapat diganti sendiri oleh pemiliki Mazda CX-5 lama menjadi model terbaru agar semakin kekinian. Namun kami lebih suka dengan model grille yang lama dibandingkan dengan model saat ini.

mazda-cx-5-facelift-foglamp

Perubahan lain yang menurut kami tidak begitu kentara ada pada fog lamp di bagian bawah bumper yang kini memiliki bentuk lebih kecil dan tidak terlihat karena adanya dua buah bilah garis, entah mengapa facelift Mazda CX-5 terbaru ini Mazda enggan mengubah bentuk bumper mereka agar terlihat lebih berbeda, mungkin Mazda mencoba untuk berhemat?

Dari samping, bisa terlihat tidak ada perbedaan yang cukup signifikan, untuk tipe Touring dan Grand Touring, kita akan mendapatkan desain velg two tone color baru yang lebih sporty dengan ukuran 19 inchi, sedangkan untuk tipe Urban dan Sport, kita akan mendapatkan velg berukuran 17 inchi dengan desain yang sama dengan model sebelumnya, selain itu, model lampu sein juga berubah menjadi lebih kecil untuk alasan aerodinamika.

mazda-cx-5-facelift-belakang

Dari belakang, nyaris tidak ada perbedaan dengan model non facelift pada Mazda CX-5 ini kecuali pada kombinasi lampu belakangnya yang kini memiliki lampu LED senada dengan model depan yang lebih cantik, sisanya nyaris tidak ada yang berubah, namun saya tetap suka model bumper belakang Mazda CX-5 yang memiliki dua buah knalpot terpisah. Sayangnya untuk anda yang membeli varian CX-5 Sport, anda akan mendapatkan lampu belakang yang sama dengan model sebelum non-facelift, yucks!

Secara eksterior, antara Mazda CX-5 facelift dan versi terbaru sebenarnya tidak begitu kentara, bahkan hal-hal seperti lampu depan, lampu belakang dan velg bisa kita upgrade sendiri jika kita memiliki varian Mazda CX-5 model lama. Bagaimana dengan interiornya? Mari kita simak!

Interior

dashboard-mazda-cx-5-facelift

Masuk ke dalam interior Mazda CX-5 terbaru terasa sangat berbeda dengan model sebelumnya berkat adanya MZD connect seperti halnya Mazda2 GT. Sebelum membahas MZD connect, ada beberapa hal yang berbeda dibandingkan dengan model sebelumnya, contohnya panel kayu hitam yang melintang di dashboard ini kini berubah menjadi panel alumunium dengan tekstur yang sangat mewah ketika disentuh.

Di bagian door trim, kita akan mendapatkan panel plastik bergaris yang kini berubah menjadi panel hitam glossy, uniknya ketika kami mendekati panel tersebut, ternyata panel hitam glossy tersebut memiliki tekstur kayu berwarna hitam yang membuatnya terasa mewah. Sisanya mungkin akan terlihat sama saja seperti speedometer, setir dan kursi pengemudi depan.

head-unit-mazda-cx-5-facelift

Nah mari kita membahas MZD connect yang sudah dibekali dengan sistem tata kelola suara oleh Bose 9 speaker pada varian Touring dan Grand Touring. Seperti halnya Mazda2 GT, user interface dari MZD connect sangat mirip dengan BMW i-Drive, hanya saja ini lebih mudah dikendalikan karena memiliki touch screen. Tombol-tombol yang berada di sebelah kanan pengemudi kini sedikit berkurang karena MZD connect menggantikan beberapa fungsi tombol tersebut.

Untuk tipe GT, MZD connect dapat mengontrol SCBS, Blind Spot Monitoring System, Lane Keeping Assist, dan sensor parkir, termasuk beberapa pengaturan seperti Rain Sensor, Door Locks, Turn Signal dan Lighting. Kami sangat senang melihat head unit lama yang seperti aftermarket di CX-5 digantikan oleh head unit canggih seperti ini. Terakhir untuk model CX-5 GT sudah menggunakan DVD player.

ac-mazda-cx-5-facelift

Turun sedikit dari bawah head unit, kita akan mendapatkan desain tombol AC baru yang membuat suasana kabin sedikit berbeda, Mazda cukup pintar di bagian ini, karena tombol AC ini adalah tombol AC yang merupakan common parts dengan Mazda6 SkyActiv.

mzd-connect-mazda-cx-5

Turun kebawah lagi, kita akan mendapatkan cluster sekitar tuas transmisi yang sama dengan Mazda6, dan ini sekali lagi adalah common parts yang sama dengan Mazda6 tanpa kita sadari, bagian ini juga yang membuat Mazda CX-5 terasa mewah dengan desain ala-ala BMW i-Drive. Jangan lupa, kita juga akan melihat tuas sport mode dan electronic parking brake di sini loh.

Di sisi pengemudi, kita tidak akan menemukan hal baru sebenarnya, bentuk speedometer masih sama, di balik kemudi juga kita tidak akan mendapatkan paddle shifter seperti rivalnya. Dan sangat disayangkan juga bahwa mobil ini belum dilengkapi dengan eletronic tailgate seperti Honda CR-V dan Nissan X-Trail.

tombol-mazda-cx-5

Sebelum lanjut ke kursi belakang, lagi-lagi untuk varian Mazda CX-5 GT diberikan keistimewan fitur seperti LDWS dan Blind Spot Monitoring yang dapat di non aktifkan melalui dua tombol di samping pengemudi, sisanya seperti tombol untuk mematikan Traction Control System, memantau tekanan ban dan i-Stop, tersedia di seluruh model, nice!

mazda-cx-5-facelift-terbaru

Masuk ke bagian belakang, ada yang sedikit berbeda dengan joknya yang kini memiliki thigh lebih maju, memang sih lebih nyaman, namun legroom baris kedua jadi terlihat berkurang meskipun sebenarnya masih cukup lega. Hal yang kami kurang suka, Mazda CX-5 juga belum dilengkapi dengan kursi baris kedua sliding dan reclining meskipun sudah bisa dilipat dengan satu sentuhan jari saja.

Mesin

mazda-cx-5-skyactiv-mesin

Mesin mobil ini masih sama dan tidak ada ubahan sama sekali, untuk tipe Sport mobil ini menggunakan mesin 2.000 cc SkyActiv bertenaga 155 PS dan torsi 200 Nm, untuk tipe Urban, Touring dan Grand Touring, mobil ini menggunakan mesin 2.500 cc skyactiv  bertenaga 187 PS dan torsi 250 Nm. Sayangnya Mazda masih ogah memasukan varian dieselnya ke Indonesia.

Kesimpulan

mazda-cx-5-sunroof

Secara eksterior, Mazda CX-5 hanya mengalami ubahan ringan saja, namun bagian interiornya mendapatkan sentuhan cukup banyak dan membuat mobil ini seperti naik kelas. Dibandingkan dengan kompetitornya, Mazda mampu memberikan kesan bahwa mobil ini adalah mobil yang memiliki kelas lebih tinggi seperti halnya SUV mewah Jerman.

Namun dibalik penambahan fitur tersebut ada harga yang harus dibayar oleh calon pemilik Mazda CX-5 facelift, karena harganya tidak tanggung-tanggung. Jika menurut anda Honda CR-V Prestige yang dibanderol dengan harga 477 Juta Rupiah sudah terlalu mahal, maka Mazda CX-5 tipe GT dibanderol dengan harga 490 juta Rupiah on the road. Mahal bukan?

Karena harga banderolnya yang terlalu mahal, menurut kami tipe yang cukup value for money untuk Mazda CX-5 terbaru ada pada tipe Urban dan tipe Touring yang masing-masing dibanderol dengan harga 440 dan 460 juta Rupiah. Meskipun tidak selengkap GT dengan i-activesense, namun menurut kami perbedaan harga 30 juta masih terlalu mahal.

mazda-cx-5-sport

Untuk tipe sport, kita tidak akan mendapatkan panel alumunium yang mewah, jok kulit, sunroof, serta sensor parkir, namun MZD connect dan AC climate control dual zone sudah tersedia. Meskipun harganya lebih murah di 403 juta Rupiah, rasanya cukup nanggung mengingat mobil ini hanya menggunakan mesin 2.000 cc, karena tambah sedikit, kita bisa mendapatkan Nissan X-Trail 2.5 dengan harga 416 juta Rupiah belum termasuk diskon.

Lihat juga first impression review kompetitor Mazda CX-5 Facelift untuk komparasi

Honda CR-V facelift 2015

Nissan X-Trail 2015

 

First Ride Review Suzuki Karimun Wagon R AGS Automatic

$
0
0

Review ulasan lengkap karimun Wagon R matic automatic AGSJakarta, AutonetMagz – Mengapa baru diluncurkan sekarang? 2 tahun lebih, Daihatsu Ayla dan Toyota Agya menjadi satu-satunya pemain LCGC dengan transmisi automatic. Sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi Suzuki melakukan strategi penjualan secara bertahap untuk semua produk-produk mereka, ingat bagaimana mereka meluncurkan Ertiga yang dimulai dengan varian transmisi manual saja, lalu beberapa bulan kemudian hadir dengan AC double blower lalu transmisi automatic. Kali ini Suzuki Karimun Wagon R AGS Automatic juga seperti itu, setelah muncul varian Dilago dan GS dengan mata sipit, akhirnya varian automatic diluncurkan setelah hampir 2 tahun Karimun Wagon R hadir di Indonesia.

Hari ini mungkin sedikit berbeda, karena Suzuki tidak melakukan press conference besar-besaran untuk mengumumkan Suzuki Karimun Wagon R AGS Automatic terbaru, justru Suzuki malah mengajak media dan blogger untuk mencoba mobil ini terlebih dahulu sebelum diumumkan secara besar-besaran kepada publik. Melalui rekan kami yang ikut di acara tersebut, kami akan melaporkan hasil test drive dari Suzuki Karimun Wagon R AGS Automatic.

A Brief History

Suzuki Karimun Wagon R AGS

Transmisi Automated Gear Shift (AGS) atau yang biasa kita kenal dengan nama AMT (Automated Manual Transmission) ini sebenarnya bukanlah transmisi baru, transmisi ini pernah populer di Eropa dan di mobil-mobil sportscar dengan nama robotized gearbox. Secara teknis, ini adalah transmisi manual biasa ditambah modul perpindahan gigi elektrik dan pedal kopling yang digantikan oleh kopling hidrolik.

Transmisi ini sebenarnya transmisi yang murah, karena mereka tinggal menambahkan modul elektrik dan hidrolik pada transmisi manual biasa, mereka tidak perlu melakukan riset untuk membuat transmisi baru seperti halnya matic konvensional dan CVT, dan sebenarnya ada beberapa produk aftermarket yang menggunakan teknologi ini seperti EZ clutch dan lainnya yang pernah ada di Indonesia untuk mengconvert mobil manual anda menjadi automatic. Suzuki cukup cerdas mengingat pasar terbesar mereka adalah mobil manual, sehingga buat apa ber-investasi lebih untuk mendevelop transmisi automatic yang hanya terjual sedikit, lebih baik jadikan transmisi yang ada menjadi automatic dengan modul tambahan yagn disediakan pihak ketiga.

model-automatic-suzuki-karimun-wagon-r-ags-magneti-marelliDi Eropa sendiri, transmisi AMT sudah ditinggalkan untuk mobil biasa, karena masalah durabilitas, kecerdasan transmisi, kehalusan transmisi dan responsifitas. Namun di mobil-mobil supercar, transmisi ini cukup populer mengingat untuk mengutamakan akselerasi, transmisi ini bisa memindahkan gigi lebih cepat dibandingkan dengan transmisi manual meskipun sangat kasar (bayangin robot mengganti gigi transmisi manual lebih cepat dari kedipan mata). Karena masalah durabilitas yang seringkali menjadi isu bagi transmisi ini, Suzuki menggunakan komponen dari Magneti Marelli yang terpercaya untuk transmisi Karimun Wagon R AGS.

Test Drive Suzuki Karimun Wagon R AGS

suzuki-karimun-wagon-r-ags-test-drive-indonesiaKali ini unit test drive saya adalah Suzuki Karimun Wagon R GS AGS AMT yang merupakan varian tertinggi dengan harga 121.5 juta Rupiah (namanya panjang amat ya). Secara eksterior tidak ada perbedaan signifikan kecuali stiker Automated Gear Shift yang sangat besar di samping body dalam rangka promosi, di bagian belakangnya-pun tidak ada emblem tambahan untuk menegaskan bahwa mobil ini memiliki transmisi automatic. Untuk membuktikan iritnya transmisi AMT ini, Suzuki menyegel tangki bensin mobil ini setelah diisi full oleh panitia.

suzuki-karimun-wagon-r-konsumsi-bbm

Masuk ke dalam pun tidak ada bedanya sama sekali dengan varian transmisi manual, yang berbeda hanya pada tuas transmisi yang kini berubah, dan speedometer yang kini memiliki MID dengan indikator tuas transmisi AMT. Melihat tuas transmisinya pun juga berbeda dengan tuas transmisi automatic kebanyakan, karena kita tidak akan menemukan huruf “P” disini, sehingga jika mobil akan di-starter, anda harus memasukan transmisi ke mode “N”. Di mode “D” juga kita bisa mengubahnya ke mode manual dengan menggeser tuas transmisi ke sebelah kiri. Sayangnya, entah kenapa Suzuki mendesain model tuas tranmisi mobil ini dengan kepala yang kebesaran seperti mengidap hidrocepalus.

tuas-transmisi-suzuki-karimun-maticKita starter mesin dan mulai berjalan dengan mobil ini, injak pedal rem, masukan tuas perseneling ke “D”, lepas gas, dan mobil akan berjalan pelan seperti layaknya kita menggantung setengah kopling, seperti halnya mobil AMT, lag perpindahan gigi dari mode “N” ke “D” cukup terasa karena kopling hidrolik harus bekerja memindahkan gigi dan melepas setengah kopling ketika rem dilepas. Ingin menambahkan kecepatan mobil, anda hanya perlu AGS, Asal Gas Saja seperti mobil matic lainnya.

Oke, saatnya berjalan dengan mobil ini. di kecepatan rendah dan konstan, mobil berusaha mengganti gigi pada putaran mesin di angka 2.000 – 2.500 Rpm demi menghemat bahan bakar. Hanya saja di kecepatan rendah. transmisi ini sepertinya bingung untuk menentukan posisi gigi idealnya, beberapa kali transmisi tidak mau turun gigi saat berakselerasi dari kecepatan rendah, sehingga saat lalu lintas merayap, sangat berat untuk menambah kecepatan seperti layaknya transmisi normal. Kami harus memancing transmisi untuk turun gigi menggunakan pedal rem terlebih dahulu agar mobil bisa berakselerasi.

speedometer-suzuki-karimun-wagon-r-agsDari Citos, kami berjalan menuju Emeralda Golf Cimanggis melalui Toll JORR, disini beberapa kali kami menjaga jarak dengan mobil depan agar bisa merasakan performa mobil ini ketika mendekati mobil depan dari jauh, ketika melakukan kick down di kecepatan konstan dengan tuas transmisi di posisi “D”, transmisi AGS mencoba melakukan downshifting untuk berakselerasi, impresinya? transmisi berpindah sangat lambat, lebih kacau lagi pada saat transmisi berpindah ke gigi yang lebih tinggi, perpindahannya terasa “jeglag-jeglug“.

Memacu mobil di kecepatan konstan di 60 – 80 kilometer perjam, transmisi ini baru memberikan performa terbaiknya, transmisi stabil di gigi tinggi dan berjalan dengan normal, asal jangan coba menginjak gas lebih dalam, karena transmisi enggan menurunkan gigi dan mesin pasti ngeden. Jika menurut anda transmisi automatic 4 kecepatan konvensional masih lelet, transmisi ini lebih lelet lagi.

review-suzuki-karimun-wagon-r-ags

Namun semuanya berubah ketika menggunakan mode M atau manual, masuk ke mode manual, lag transmisi terasa lebih minim meskipun masih ada lag karena kopling hidrolik masih butuh waktu untuk bekerja. Kita bisa memainkan gigi layaknya mobil manual dan tentunya berpindah gigi di putaran mesin yang tepat agar bisa merasakan responsifitas mesin yang sesungguhnya. Seperti halnya Suzuki Karimun Wagon R manual, gigi 1,2 dan 3 mobil ini terasa sangat panjang, saking panjangnya, gigi 5 dari transmisi ini terasa seperti aksesori saja karena tidak bisa diajak berlari.

Lucunya lagi, pada mode manual, perpindahan gigi dari transmisi ini terasa halus ketika menaikan dan menurunkan gigi, berbeda dengan mode “D” yang terasa lebih kasar. Jadi sebenarnya lebih baik gunakan transmisi mode M jika ingin berkendara di Karimun Wagon R AGS ini. Namun ketika berhenti di mode M, masih terasa lag saat melepas pedal gas agar mobil berjalan setengah kopling seperti mode D.

dashboard-suzuki-karimun-wagon-r-automatic

Karena lag kopling otomatis di transmisi AGS ini, bisa dibilang transmisi ini sama sekali tidak bisa diandalkan di jalan yang sedikit menanjak. Umumnya mobil automatic memiliki daya dorong pelan untuk menahan agar mobil tidak mundur, namun karena mobil ini akan menginjak kopling otomatis ketika mobil berhenti meskipun pada posisi “D”, maka di jalan yang agak turun, mobil ini akan meluncur kebawah dengan mudah. Dibutuhkan rem tangan untuk menjaga mobil tidak mundur di jalan yang sedikit menurun di kemacetan. Sebagai perbandingan, pada transmisi manual biasa pun sebenarnya anda tidak akan mundur karena kaki anda cukup cepat saat berpindah dari pedal rem ke pedal gas tanpa rem tangan di turunan yang tidak begitu curam. Namun ini patut dimaklumi, karena jika transmisi tetap menggantungkan kopling pada saat mobil berhenti, plat kopling dari mobil ini pasti akan panas dan hangus, sehingga transmisi harus menginjak kopling secara otomatis. Sebagai konsekuensinya, anda harus menggunakan rem tangan.

Untuk berakselerasi di posisi tuas transmisi M ini juga diperlukan untuk menginjak gas lebih dalam, meskipun mode manual dan memiliki transmisi yang sama, gas dari Karimun Wagon R AGS ini masih tidak seringan versi manual biasa dalam menambah putaran mesin. Tapi lagi-lagi ini bukan masalah serius, hanya perlu sedikit penyesuaian.

karimun-matic

Yang kami apresiasi dari mobil ini, meskipun kami sudah membawa mobil ini cukup jauh mulai dari Citos, Cimanggis, Cijantung dan Hotel Aston Simatupang, indikator bensin dari mobil ini masih tetap penuh meskipun odometer sudah menunjukan mobil berjalan 68 kilometer. Disini terbukti bahwa transmisi AGS milik Suzuki sepertinya sama iritnya dengan transmisi manual.

Kesimpulan

Transmisi AGS ini adalah transmisi alternatif yang bisa diandalkan jika kita menggunakan mode manual, namun jika kita menggunakan transmisi mode “D” yang notabene kita gunakan untuk kebutuhan sehari-hari, mode ini tidak lebih baik dibandingkan dengan transmisi automatic 4 kecepatan konvensional sekalipun. Sebaiknya untuk mobil kecil, ringan dan bertenaga rendah ini gunakan saja transmisi CVT, karena untuk mobil kecil, transmisi CVT adalah pasangan yang tepat menurut kami.

Harga Suzuki Karimun Wagon R matik automatic AGS

Namun dengan perbedaan harga sebesar 8 juta Rupiah dengan model manual (ternyata pada saat launching varian AT ini, varian manual ikut naik 2 juta dari harga price list), varian automatic dari Suzuki Karimun Wagon R cukup value for money untuk anda yang tidak begitu bermasalah dengan dan sabar menghadapi “lag” dari transmisi ini. Karena umumnya, transmisi automatic dan manual memiliki perbedaan harga di rentang 10 juta Rupiah.

Nah untuk anda yang membeli Suzuki Karimun Wagon R AT sebelum tanggal peluncuran resminya di 18 Mei ini, Suzuki memberikan hadiah langsung GoPro 4 silver untuk pembeli pertama tipe GS, dan Samsung Galaxy Note 4 untuk pembeli pertama tipe GX dan GS. Berminat?

Review Datsun GO Panca Hatchback Indonesia with Video

$
0
0

Review Datsun GO Panca hatchback IndonesiaJakarta, AutonetMagz – Setelah sebelumnya kami mencoba Datsun GO+ Panca yang memiliki 3 baris kursi, akhirnya kami mendapatkan unit test drive Datsun GO Panca hatchback yang memiliki 2 baris kursi saja. Yang kami review kali ini adalah tipe tertinggi, yaitu Datsun GO Panca T Active yang sudah dilengkapi dengan body kit.

Desain Datsun GO Panca

Hilangnya “plus” pada Datsun GO Panca sebenarnya tidak memberikan ubahan yang banyak pada mobil ini. Desainnya masih sama dari depan, hanya saja panjangnya menyusut dari 3.995 mm menjadi 3.795 mm. Pilar D mobil ini berubah menjadi lebih landai dan tentunya lebih proporsional dibandingkan kakak kembarnya.

Ulasan mobil LCGC Datsun GO Panca

Berhubung ini adalah tipe T Active, Datsun sebenarnya tidak membedakan trim mobil ini berdasarkan fitur, namun berdasarkan body kit eksterior mobil ini. Berbeda dengan kompetitornya yang memberikan kelengkapan lebih seperti Power Window, Electric Mirror dan lain lain.

Tipe T Active ini kita mendapatkan full body kit mulai dari spoiler bumper depan dan belakang, side skirt dan wing spoiler. Terlihat lebih cantik memang, apalagi spoiler bumper belakangnya terlihat seperti difusser.

Body kit Datsun GO Panca hatchback

Tetapi meskipun ia telah dilengkapi dengan body kit, tetap saja mobil ini terlihat culun karena masih menggunakan velg kaleng 13 inchi ditambah dop plastik murahan. Padahal alangkah lebih baik jika berikan velg alloy daripada body kit.

Dibandingkan dengan Datsun GO+ Panca yang pernah kami tes sebelumnya, secara build quality, mobil ini jauh lebih refine. Contoh seperti kaki-kaki depan Datsun GO ini sudah tidak berkarat dan tidak oblak, lalu gap kap mesin sudah lebih rapat, pintu sudah tidak seperti angkot lagi saat ditutup, meskipun gap celah-celah pintu mobil ini masih sangat terlihat, terutama di pintu belakang yang gap nya masih terlihat besar.

Gap jarak pada panel bodi mobil LCGC Datsun GO Panca

Meskipun masih banyak kekurangan, jujur saja kami masih menyukai desain eksterior mobil ini yang masih lebih cantik dibandingkan dengan duo Agya-Ayla dan Karimun Wagon-R.

Interior Datsun GO Panca

Masuk ke dalam interior Datsun GO Panca tidak ada ubahnya dengan Datsun GO+ Panca. Mulai dari dashboard, kursi, door trim dan bangku belakangnya masih sama persis. Tapi tidak ada salahnya jika kita bahas sekali lagi.

Interior dashboard Datsun GO Panca

Interior mobil ini tentunya menggunakan material murah dan di desain sehemat mungkin agar harga jual mobil ini masih terjangkau. Lihat saja storage tanpa penutup, clip-clip dashboard dan door trim yang masih terbuka, kaki kaki kursi yang tidak ditutup plastik, dan port OBD (On-Board Diagnostics) yang dibiarkan terbuka begitu saja. Namun meskipun bagian tersebut dihilangkan, sebenarnya tidak mengurangi fungsionalitas dari mobil ini.

Kualitas material interior dan dashboard Datsun GO LCGC

Desain cluster tengahnya sangat sederhana, tapi tidak jelek. Sebuah head unit aftermarket dengan koneksi USB dan AUX memberikan kualitas suara yang lumayan meskipun hanya memiliki 2 buah speaker. Panel AC juga sangat sederhana dengan 2 buah kenop untuk mengatur kecepatan angin dan suhu. Speedometernya juga di desain sederhana dengan MID yang cukup lengkap.

Oke mari kita duduk di bangku pengemudi. Kesan pertama duduk di bangku pengemudi mobil ini untuk saya yang memiliki tinggi 170 cm terasa aneh. Letak setir dengan lingkar kemudi kecil ini terasa terlalu tinggi, tuas perseneling juga tinggi dan kasar, rem tangan model tarik membuat saya terasa awkward. Ditambah lagi posisi landasan kursi yang tidak cocok dengan posisi pedal kopling yang membuat kaki terasa menggantung.

Posisi duduk mengemudi di kursi depan Datsun GO Panca hatchback

Untungnya kursi mobil ini cukup empuk dan sandaran kursinya cukup suportif, sehingga punggung pengendara bisa bertahan dalam perjalanan jauh tanpa harus merasa pegal pegal. Datsun menyebut kursi ini sebagai Low Fatigue Seat yang bisa mengurangi kelelahan dalam mengemudi.

Di bangku penumpang kiri depan, kita akan menemukan kursi menyambung dengan kursi pengemudi. Kami sebenarnya sedikit bingung dengan model kursi seperti ini, karena model kursi ini bisa membuat orang mencoba untuk mendudukan anak mereka di sambungan kursi ini. Memang kami sudah mencoba dan bisa ternyata, tapi sangat berbahaya, apalagi tidak ada seatbelt.

Jok depan Datsun GO menyambung

Masuk ke kursi belakang mobil ini tidak ada ubahnya dengan Datsun GO+ Panca, headroom dan legroom-nya masih lega, bentuk kursinya masih sama persis, door trim masih sama dan belum lengkap dengan power window, dan terakhir mobil ini masih memiliki seatbelt belakang yang harus anda sesuaikan secara manual.

Lanjut ke bagasi belakang, kita akan disuguhkan dengan bagasi yang sangat luas dengan ukuran 262 liter, sedikit lebih kecil dari duo Astra, tapi ini sudah sangat besar menurut kami. Sayangnya kita tidak mendapatkan tray seperti halnya varian India.

Ruang kabin belakang dan kapasitas bagasi Datsun GO hatchback LCGC

Fitur Datsun GO Panca

Dibandingkan dengan mobil murah di kelasnya, Datsun GO bisa dibilang paling miskin fitur, sebut saja seperti electric mirror, foglamp, airbag, power window belakang dan wiper belakang tidak ada di mobil ini.

Meskipun semua aspek dihemat, Datsun GO tetap memiliki kelebihan yang cerdas menurut kami, contohnya fitur seperti MID dan lampu depan dengan follow me home justru malah hadir.

MID Multi Information Display di speedometer Datsun GO Panca hatchback

Di varian tertiggi ini kita juga sudah mendapatkan remote alarm yang suaranya sangat berisik karena menggunakan suara klakson, sensor parkir dan tentu saja head unit yang tidak sekedar mobile docking station.

Berhubung ini adalah LCGC yang amat minim fitur, tidak banyak yang bisa kita bahas lebih mendalam. Agar lebih jelas, saksikan video review yang mengulas detail mengenai kelebihan dan kekurangan Datsun GO Panca hatchback ini.

Hasil driving impression-nya akan dilanjut di artikel Test Drive Datsun GO Panca Hatchback.

First Impression Review Suzuki Celerio oleh AutonetMagz

$
0
0

Suzuki-Celerio-Indonesia

AutonetMagz.com – Dalam kasus jual beli barang, kadang ada penjual yang suka melakukan preview barang dengan berbagai macam alasan, seperti sedang menilai minat publik, barang asli masih dipesan, dan lain-lain. Kalau sudah ada konsumen yang tertarik dengan barang tersebut, namun ujung-ujungnya barang yang diterima berbeda jauh dengan apa yang dilihat saat preview, tentu saja akan menimbulkan kekecewaan dari pihak konsumen.

Nah, bagaimana dengan Suzuki? Tahun lalu mereka melakukan preview Suzuki Celerio yang rencananya dipasang sebagai city car di atas Karimun Wagon R. Setelah studi dan riset hampir setahun, sekarang mereka resmi merilis Celerio untuk pasar Indonesia. Dengan status CBU Thailand, apakah mobil ini berbeda jauh dengan yang sempat kami review di IIMS? Mari kita telusuri dalam First Impression Review Suzuki Celerio Indonesia bersama AutonetMagz.

Eksterior

Dibanding Celerio yang kami jumpai tahun 2014, Celerio yang dijual oleh Suzuki Indonesia agak terlihat gundul karena tidak memakai body kit yang lengkap dari depan, samping hingga belakang termasuk roof spoiler. Stiker bermotif carbon printing pada gril, cekungan handle pintu dan beberapa sektor lain juga absen. Sepertinya semua hal tadi merupakan paket upgrade yang bisa dibeli secara terpisah.

gril-suzuki-celerio

Gril depannya masih mengandalkan 2 bilah chrome dengan frame berwarna matt black, bukan diwarnai sewarna bodi ataupun pakai bingkai chrome juga. Tiga bilah di bagian air dam bumper depan juga tak diberikan aksen chrome. Lumayan, setidaknya tidak membuat tampilannya norak dan lebay gara-gara kebanyakan chrome seperti beberapa mobil yang bisa kita temui di pasaran.

Harga Suzuki Celerio Indonesia 2015

Di sisi samping, kita melihat kalau mobil ini sebenarnya agak-agak boxy, tapi ada sejumlah alur desain dan kontur body yang dihadirkan untuk mengaburkan kesan mengotak. Jika dibandingkan duo Agya-Ayla, kami rasa mobil ini desainnya lebih sip meski tak sebaik penampilan Datsun GO Panca. Pada sektor kaki-kaki, kita mendapat pelek 6 spoke 14 inci yang berdesain bak kipas angin.

plat-bodi-suzuki-celerio

Kami tahu ada beberapa konsumen yang suka iseng mengetuk-ngetuk bodi ketika melihat-lihat sebuah mobil untuk mencari tahu seberapa baik materialnya. Untuk Celerio ini, ketika diketuk-ketuk sama sekali tidak terkesan murahan, ditekan pakai jari pun masih terasa lumayan kokoh. Coba bandingkan dengan beberapa mobil yang harganya lebih mahal tapi panel bodinya terkesan kurang kokoh dan mudah penyok saat ditekan dengan jari. Poin plus untuk Celerio di material eksterior.

karet-pintu-suzuki-celerio

Sayangnya, saat keisengan kami berlanjut untuk memeriksa karet-karet pintu, kami menemui kalau karet pintu belakang pemasangannya belum cukup baik, terutama di bagian sudut pintunya. Kasus tersebut hanya terjadi di pintu belakang saja, kalau di pintu depannya pemasangan karetnya sudah rapi dan tak gampang lepas. Tak terlalu masalah, setidaknya ia sudah dilengkapi dengan karet peredam ganda.

suzuki-celerio-belakang

Bagian belakangnya mungkin agak terkesan datar dengan pintu bagasi yang cenderung rata, namun keuntungannya desain seperti ini bisa memaksimalkan kapasitas bagasi. Overall, eksterior Celerio lumayan oke meski kalau dibandingkan dengan Splash misalnya, kami masih lebih suka desainnya Splash meski sudah agak berumur. Pada akhirnya, tinggal selera anda yang menentukan apakah Celerio enak dipandang atau tidak.

Interior

Tak ada yang berbeda sama sekali dari interior Celerio yang sempat kami simak di IIMS kemarin, masih dengan dominasi warna hitam, aksen silver di beberapa bagian, head unit indash dan bahan plastik di dashboard dan doortrim. Tahun lalu, kami tak sempat memeriksa secara penuh tentang build quality interiornya, dan akhirnya kemarin sempat kami periksa. Bagaimana hasilnya?

interior-suzuki-celerio

Karena desain dashboard-nya tidak banyak lekukan tajam dan tarikan garisnya halus, celah antar panel dashboard dan doortrim cenderung minim, konsisten dan rapi. Hanya saja di aera dashboard tengah antara pengemudi dan penumpang depan, area itu masih bisa sedikit goyang saat ditekan. Selain area tersebut, semuanya terkesan well built.

kualitas-dashboard-suzuki-celerio

Head unit indash-nya minimalis, baik dari segi desain dan kemampuan entertainmentnya. Hanya cukup untuk mendengarkan radio, CD dan MP3 dengan koneksi AUX dan USB. Mode selektor AC-nya lengkap dengan pengaturan arah hembusan, sirkulasi udara, suhu dan kecepatan kipas AC. Dibanding kompetitor yang harganya mirip-mirip, Daihatsu Sirion facelift misalnya, mungkin fasilitasnya tak beda jauh, paling hanya steering switch control yang tak akan kita temui di Celerio.

audio-suzuki-celerio

Di balik setir yang berdesain mirip dengan Ertiga dan Swift dan punya tilt steering, ada panel instrumen yang punya MID sebagai fitur standar dan dual airbag untuk pengemudi dan penumpang depan. Joknya masih menggunakan motif polkadot seperti unit yang tampil di IIMS, dan sebagai pilihan transmisi, ada varian manual 5 speed dan CVT yang bisa dipilih berdasarkan kebutuhan dan kocek anda.

setir-suzuki-celerio

Mengenai kepraktisan, Celerio tidak terlalu bagus namun juga tidak buruk. Ia punya glove box yang besar, door pocket yang besar di pintu depan dan 2 buah cup holder di depan rem tangan. Tapi saat dilanjut ke belakang, door pocket-nya tidak begitu panjang dan hanya ada 1 cup holder di belakang tuas handbrake, tak ada center console box.

penyimpanan-suzuki-celerio

Duduk di bangku depan Celerio masih terasa pas, namun kami masih kurang sreg dengan kursi yang headrest-nya menyatu karena membuatnya tidak bisa disetel untuk berbagai postur orang, tapi jika anda sudah coba duduk dan rasanya pas, berarti tak ada masalah. Yang menurut kami harus banyak diberi masukan adalah kabin belakang Celerio.

kabin-depan-suzuki-celerio

Dengan adanya 3 seatbelt, berarti kabinnya dirancang untuk memuat 3 orang di belakang, tapi dengan headrest yang hanya setinggi leher orang dewasa, terasa kurang nyaman karena kepala tak punya tempat untuk bersandar. Hidup ini sudah cukup miris jika tak punya sandaran iman dan sandaran hati, masa iya sandaran kepala juga ikut-ikutan hilang?

kabin-belakang-suzuki-celerio

Selain itu, penumpang yang duduk di tengah akan merasa kurang lengkap dibanding penumpang lainnya, karena tidak ada headrest sama sekali dan seatbelt-nya hanya 2 titik. Berita baiknya, headroom dan legroom-nya sangat lega untuk ukuran mobil sekecil ini, tidak akan membuat penumpangnya merasa sumpek.

kapasitas-Bagasi-Suzuki-Celerio

Bagasi Celerio punya kapasitas 254 liter, dan jika masih kurang, jok belakangnya yang terpisah 60:40 bisa dilipat hingga rata, meski tidak rata lantai seperti Ertiga. Kita mendapatkan cover tray pemisah bagasi dan tempat penyimpanan ekstra yang rapi, bisa buat menyimpan alat-alat seperti kotak P3K dan lain-lain. Untuk fitur keselamatannya, selain dual airbags yang sudah disebutkan, ada rem ABS yang siap mencegah roda terkunci saat hard braking.

Mesin

Mesin Celerio harusnya sudah familiar untuk orang Indonesia, terutama yang sudah pernah mencoba LCGC Karimun Wagon R karena mesinnya sama persis. Berkode K10B, mesin 1.000 cc 3 silinder ini bisa menghasilkan 68 PS dan 90 Nm, cukup untuk menggendong bodi Celerio yang beratnya hanya 805 kg (manual) dan 840 kg (CVT).

mesin-suzuki-celerio

Selain itu, seharusnya mesin ini juga bisa berbagi komponen suku cadang mesin dengan Karimum Wagon R, jadi tak usah khawatir soal suku cadang. Engine bay Celerio tidak semuanya dicat sewarna bodi, dan masih ada beberapa bagian yang terasa kasar saat disentuh. Kap mesinnya tidak dilengkapi peredam meski saat diraba terkesan halus.

kap-mesin-suzuki-celerio

Perlu diingat juga, di luar negeri Celerio mengalami isu miring soal keselamatan akibat masalah brake failure yang menyebabkan mobil gagal ngerem. Menurut pihak Suzuki Indonesia, masalah tersebut sudah diselesaikan melalui prosedur recall dan unit yang beredar di Indonesia berbeda. Makannya, Suzuki berani menjamin masalah tersebut tak akan ditemui di Celerio spek Indonesia.

Kesimpulan

Sebagai sebuah mobil kecil yang bukan LCGC dan bermesin 1.000 cc, Suzuki Celerio bisa jadi pilihan bagi mereka yang sedang mencari mobil pertama dan mengutamakan kualitas baik, kabin lega, ukuran bodi dan mesin kecil serta suka dengan kehalusan berkendara, karena Celerio adalah mobil Jepang 1.000 cc CVT pertama di pasar Indonesia. Seperti kita tahu, CVT unggul di transmisinya yang ringan, akselerasi yang halus dan konsumsi BBM yang cenderung lebih irit. Kami juga senang kalau Suzuki tak banyak menyunat hal-hal yang dimiliki Celerio preview di IIMS dan Celerio yang dijual sekarang.

Akan tetapi, pernyataan Suzuki yang menyatakan tak memasang target penjualan dan berusaha menaikkan brand image melalui Celerio dan Swift GS membuat kami sedikit berpikir. Memang, mengubah mindset publik soal brand image akan makan waktu lama, tapi tak pernah terpikirkan untuk mengubah brand image dengan menjual city car 1.000 cc CBU Thailand. Menurut kami saja, dengan beraninya Suzuki menjual hot hatch Swift Sport saja itu sudah cara yang bagus untuk menaikkan brand image secara perlahan.

peluncuran-suzuki-celerio

Lalu, karena Splash masih dijual oleh Suzuki Indonesia dengan selisih harga yang tak begitu jauh dari Celerio, kami sempat berpikir, apa mungkin orang yang tadinya mau beli Celerio bisa lari ke Splash? Tambah sedikit budget dari harga Celerio, bisa dapat Splash bermesin 1.200 cc yang setara dengan Etios, Brio, March dan lain-lain serta durabilitas yang sudah teruji oleh waktu. Beberapa keunggulan Celerio dibanding Splash adalah desain baru, transmisi CVT yang halus dan harga lebih murah.

Celerio sekarang sudah dijual dengan harga OTR Jakarta sebesar 146 juta (manual) dan 158 juta (CVT). Bagaimana menurutmu Suzuki Celerio Indonesia? Sampaikan di kolom komentar!

Viewing all 226 articles
Browse latest View live


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>